Tuhan Takdirkan

Tuhan Takdirkan: Ketika Rencana Ilahi Lebih Indah dari Rencana Manusia

Oleh: I Gede Sugata Yadnya Manuaba

Dalam hidup ini, sering kali kita merancang banyak hal dengan penuh semangat dan harapan. Namun, kenyataan tidak selalu berjalan sesuai dengan keinginan. Saat seperti itulah, kepercayaan pada takdir ilahi menjadi pelipur lara. Seperti kutipan berikut:

> "Hatimu akan sangat tenang ketika kamu mulai percaya bahwa segala hal yang telah Tuhan takdirkan jauh lebih baik dari apapun yang pernah kamu rencanakan."

Keyakinan seperti ini selaras dengan ajaran Hindu yang menekankan penerimaan terhadap kehendak Tuhan (Ishwara) serta pentingnya dharma dan karma dalam kehidupan. Untuk memperkuat pesan ini, kita dapat merujuk pada salah satu sloka terkenal dari Bhagavad Gita:

---

Sloka (Bhagavad Gita 18.66)

Sansekerta: सर्वधर्मान्परित्यज्य मामेकं शरणं व्रज। अहं त्वां सर्वपापेभ्यो मोक्षयिष्यामि मा शुचः॥

Transliterasi: Sarva-dharmān parityajya māṁ ekaṁ śaraṇaṁ vraja,

ahaṁ tvāṁ sarva-pāpebhyo mokṣayiṣyāmi mā śucah.

Makna: “Tinggalkan semua bentuk dharma (kewajiban) dan serahkan dirimu hanya kepada-Ku. Aku akan membebaskanmu dari segala dosa. Janganlah bersedih.”

---

Penjelasan:

Sloka ini merupakan ajakan langsung dari Shri Krishna kepada Arjuna—dan secara universal kepada seluruh umat manusia—untuk menyerahkan diri sepenuhnya kepada kehendak Tuhan. Ketika kita sudah melakukan yang terbaik namun hasilnya tetap tidak sesuai harapan, saatnya kita berserah diri tanpa kehilangan semangat menjalani hidup.

Keyakinan seperti inilah yang memberikan ketenangan batin. Karena kita sadar, rencana Tuhan, meskipun kadang tak dapat dimengerti sekarang, adalah bentuk kasih sayang-Nya yang tertinggi.

---

Kesimpulan:

Hidup akan lebih tenang ketika kita percaya bahwa apa yang Tuhan takdirkan selalu membawa kebaikan. Rencana manusia bisa salah, namun takdir Tuhan adalah sempurna. Sebagaimana dalam ajaran Bhagavad Gita, berserah bukan berarti menyerah, melainkan percaya penuh pada rencana ilahi yang jauh lebih agung dari apa yang bisa kita bayangkan.