Sabtu, 10 Mei 2025

Perbedaan antara "Nir Werti Kedarman" dan "Niwetidharma"

Perbedaan antara "Nir Werti Kedarman" dan "Niwetidharma". Keduanya berkaitan dengan laku spiritual dan pemahaman atas dharma dari dua sudut pandang berbeda: kelepasan dari ikatan duniawi dan keterlibatan sadar dalam tugas spiritual duniawi.


---

1. Nir Werti Kedarman

Nirwerti berasal dari kata Sanskerta "Nir-vṛtti" yang berarti "berhenti dari kegiatan duniawi" atau "mengasingkan diri dari tindakan".
Kedarman = bentuk Bali dari Dharma = tugas, kewajiban, dharma sosial.

Makna:
Nir Werti Kedarman berarti meninggalkan dharma keduniawian demi mengejar kebebasan spiritual secara penuh. Ini sering merujuk pada jalan sannyāsa (pelepas dunia) — seperti para sulinggih, rsi, atau yogi yang tidak lagi terikat oleh kewajiban keluarga, negara, atau masyarakat.

Contoh praksis:

Bertapa di gunung atau hutan

Tidak menikah (brahmacari) atau melepaskan keluarga

Hidup hanya untuk tapa, japa, yoga, dhyana



---

2. Niwetidharma

Niweti dari akar kata Sanskerta "nivṛtti" yang berarti "penarikan diri secara batin", namun tidak selalu secara fisik.
Dharma = tugas yang dijalankan dengan penuh kesadaran, tanpa keterikatan.

Makna:
Niwetidharma adalah bentuk menjalankan dharma duniawi secara sadar, tanpa keterikatan nafsu dan ego. Ini adalah praktik karma yoga — berkarya dengan semangat pengabdian kepada Tuhan, namun tetap hidup di tengah masyarakat.

Contoh praksis:

Seorang grihastha (kepala keluarga) yang tetap menjalankan yajña

Pemimpin atau pengusaha yang bekerja dengan dharma, bukan serakah

Menjadi guru, petani, seniman, atau abdi masyarakat dengan jiwa moksha



---

Perbedaan Utama:

Aspek Nir Werti Kedarman Niwetidharma

Arah Jalan Pelepasan total dari tugas duniawi Penjalinan dharma dengan kesadaran rohani
Tingkatan Jalan sannyāsa (pertapaan) Jalan grihastha (keluarga), vanaprastha
Aktivitas Sosial Menjauh dari masyarakat Aktif di masyarakat
Tujuan Akhir Moksha melalui pelepasan Moksha melalui pengabdian tanpa keterikatan



---

Sloka Relevan:

Bhagavad Gītā III.19
तस्मात्सर्वेषु कालेषु मामनुस्मर युध्य च ।
tasmāt sarveṣu kāleṣu mām anusmara yudhya ca
"Maka, dalam segala keadaan, ingatlah Aku dan berjuanglah."

Sloka ini mendukung niwetidharma, yakni aktif dalam dunia, tetapi tetap berorientasi kepada Tuhan.


---

Kesimpulan:

Nir Werti Kedarman cocok untuk mereka yang benar-benar siap melepaskan diri dari dunia.

Niwetidharma adalah laku untuk zaman modern dan keluarga spiritual: berdharma di dunia dengan kesadaran adhyatmika (spiritual).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar