Minggu, 04 Mei 2025

Nenekku, Cahaya Cinta dan Karunia dari Surga

Nenekku, Cahaya Cinta dan Karunia dari Surga

Oleh: Ki Katunan

Dalam perjalanan hidup, sosok nenek sering kali menjadi cahaya yang lembut namun kuat. Ia bukan hanya keluarga, tetapi juga guru kehidupan dan sahabat yang menyayangi tanpa syarat. Dalam kenangan dan doa, kita mengenang mereka dengan kasih dan harapan akan kebahagiaan abadi.

1. Sedikit Seperti Orang Tua, Guru, dan Sahabat

> "Nenekku itu sedikit bertindak seperti orang tua, sedikit seperti guru dan sedikit seperti sahabat yang amat baik."



Sosok nenek sering memadukan kebijaksanaan usia, kedalaman pengalaman, dan kehangatan hati. Ia mendidik seperti orang tua, memberi pelajaran kehidupan seperti guru, dan menjadi pendengar setia seperti sahabat.

Sloka Terkait (dari Manusmṛti 2.145):
Sanskerta:
माता पिता गुरुश्चैव त्रीणि श्रद्धेयानि मानवैः।
Transliterasi:
mātā pitā guruścaiva trīṇi śraddheyāni mānavaiḥ
Makna:
"Ibu, ayah, dan guru—tiga sosok ini hendaknya dihormati sepenuh hati oleh manusia."

2. Malaikat yang Mengabulkan Permintaan

> "Nenekku itu seperti malaikat yang mengabulkan beberapa permintaanku waktu kecil."



Dalam pandangan spiritual Hindu, cinta dan kebaikan sering kali diwujudkan melalui manusia-manusia yang penuh kasih. Seperti nenek yang seolah menjadi utusan cinta Ilahi di masa kecil.

Sloka Terkait (Bhagavad Gītā 9.29):
Sanskerta:
समोऽहं सर्वभूतेषु न मे द्वेष्योऽस्ति न प्रियः।
Transliterasi:
samo'haṁ sarvabhūteṣu na me dveṣyo'sti na priyaḥ
Makna:
"Aku sama terhadap semua makhluk; tiada yang Kubenci dan tiada yang Kukasihi secara khusus. Namun mereka yang menyembah-Ku dengan cinta, mereka tinggal dalam-Ku dan Aku dalam mereka."

3. Pelukan Sehangat Matahari Pagi

> "Nenekku punya pelukan sehangat matahari pagi menyapa, dan aku merindukannya."



Pelukan nenek adalah simbol kehangatan, perlindungan, dan cinta murni. Ia seperti Surya (matahari), memberi sinar tanpa pamrih.

Sloka Terkait (Ṛgveda 1.50.10):
Sanskerta:
उदु त्यं जातवेदसं देवं वहन्ति केतवः।
दृशे विश्वाय सूर्यम्॥
Transliterasi:
udu tyaṁ jātavedasaṁ devaṁ vahanti ketavaḥ |
dṛśe viśvāya sūryam ||
Makna:
"Ke langit naiklah sang Jātavedas (matahari), dewa pembawa cahaya, tampak oleh seluruh dunia."

4. Doa untuk Kedamaian Sang Nenek

> "SEMOGA IDA BHATARI HYANG SINUHUN ISTRI PRAMADAKSA selalu bahagia di alam sorga, anugrahilah kami karuniaMu, swaha."



Ini adalah bentuk puja (doa) yang tulus untuk leluhur yang dicintai. Ida Bhatari Hyang Sinihun adalah wujud suci yang didoakan agar tetap dalam kebahagiaan surgawi dan memberi restu kepada keturunannya.

Sloka Persembahan:
Sanskerta:
स्वस्ति स्तु ते स्वर्गे विश्रान्तायै, करुणामयी प्रेमा हृदये त्वं स्थिताऽसि।
Transliterasi:
svasti stu te svarge viśrāntāyai, karuṇāmayī premā hṛdaye tvaṁ sthitā'si
Makna:
"Semoga kedamaian menyertaimu di surga, wahai yang penuh kasih, cintamu kekal di hati kami."


---

Penutup:
Nenek bukan hanya bagian dari masa lalu. Ia adalah cahaya yang terus hidup dalam doa, kenangan, dan nilai-nilai yang diwariskan. Dengan memanjatkan sloka-sloka suci, kita menjaga ikatan spiritual dan menghormati cinta tanpa syarat yang telah ia berikan.

Om Śāntiḥ Śāntiḥ Śāntiḥ.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar