Selasa, 13 Mei 2025

DESERTASI SAPTA ONGKARA

SAPTA ONGKARA: STUDI TEOLOGI HINDU TENTANG SUARA PRIMORDIAL SEBAGAI LANDASAN KESADARAN KOSMIK

Oleh:
I Putu Gede Kanha Manu Aditya
NIM: 21031102012
Program Doktor Ilmu Teologi Hindu
Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar
Tahun 2025


---

ABSTRAK

Disertasi ini menelaah konsep Sapta Ongkara dalam tradisi spiritual Hindu sebagai vibrasi primordial yang menopang tatanan eksistensi semesta. Dalam konteks teologi Hindu, Sapta Ongkara merupakan ekspresi dari Nada Brahman (Tuhan sebagai suara suci) yang menjadi wahana penghubung antara dimensi roh (Atma) dengan kesadaran kosmis tertinggi (Paramatma). Melalui pendekatan hermeneutik tekstual dan fenomenologi spiritual, penelitian ini menyimpulkan bahwa Sapta Ongkara bukan hanya unsur fonetik dalam nyanyian suci, melainkan simbol dari tujuh tingkat vibrasi kesadaran yang mendasari seluruh eksistensi manusia dan kosmos.


---

BAB I: PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam teks-teks Hindu klasik seperti Upanishad, Rg Veda, dan Lontar Tutur Aji Sangkya, disebutkan bahwa penciptaan semesta berawal dari suara suci Omkara. Sapta Ongkara merupakan perluasan dari konsep Omkara, yang terdiri dari tujuh getaran suara suci: Sa, Re, Ga, Ma, Pa, Dha, Ni. Getaran ini diyakini mewakili tujuh pusat kesadaran (cakra), tujuh loka, dan tujuh dimensi eksistensi, sehingga menjadi wahana realisasi kesatuan antara manusia dan Tuhan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa hakikat Sapta Ongkara dalam ajaran Hindu?


2. Bagaimana makna teologis Sapta Ongkara sebagai vibrasi suci?


3. Apa hubungan antara Sapta Ongkara dengan penyadaran spiritual dalam praktik Hindu?



1.3 Tujuan Penelitian

Mengkaji hakikat metafisis dan teologis dari Sapta Ongkara

Menganalisis peran Sapta Ongkara dalam proses penyadaran dan penyatuan dengan Brahman

Menemukan relevansi praktisnya dalam kehidupan rohani umat Hindu kontemporer



---

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori dan Sumber

Rg Veda X.125: tentang kekuatan Vac (suara suci)

Mandukya Upanishad: empat keadaan kesadaran melalui Om

Chandogya Upanishad 1.1.1:
"Om iti etad akṣaram udgītham upāsīta"
"Om adalah suku kata yang harus disembah sebagai nyanyian suci."


2.2 Lontar Bali

Tutur Aji Sangkya, Tutur Catur Sanak, dan Tattwa Jnana menyebutkan struktur tubuh halus (suksma sarira) dan hubungan antara suara dengan kesadaran spiritual.


2.3 Kerangka Teori

Shabda Brahman: Tuhan sebagai getaran suci

Nada Yoga: pengolahan suara untuk kesadaran spiritual

Teologi Advaita: penyatuan antara Atman dan Brahman



---

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah kualitatif-teologis, menggunakan pendekatan hermeneutik dan simbolik terhadap teks suci dan ritual. Data dikumpulkan melalui studi pustaka, observasi pada upacara spiritual, serta wawancara dengan tokoh spiritual dan pendeta Hindu di Bali.


---

BAB IV: PEMBAHASAN

4.1 Pengertian dan Struktur Sapta Ongkara

Tujuh suara: Sa, Re, Ga, Ma, Pa, Dha, Ni

Mewakili tujuh cakra: Muladhara s.d. Sahasrara

Tujuh loka: Bhur, Bhuvah, Svah, Mahah, Janah, Tapah, Satyam


4.2 Sapta Ongkara sebagai Jalan Penyadaran

Setiap suara menyentuh pusat kesadaran tertentu

Praktik japa (pengulangan mantra) dengan Sapta Ongkara mengaktifkan energi spiritual (kundalini)


4.3 Makna Teologis dalam Konteks Hindu Bali

Disimbolkan dalam mandala, padmasana, dan Padma Bhuwana

Digunakan dalam puja mantram, wirama kidung, dan nyanyian suci Gayatri


Sloka Penunjang:
ॐ पूर्णमदः पूर्णमिदं पूर्णात् पूर्णमुदच्यते।
Om pūrṇam adaḥ pūrṇam idaṁ pūrṇāt pūrṇam udacyate
"Om. Itu sempurna, ini sempurna; dari yang sempurna, muncul yang sempurna." (Isa Upanishad)


---

BAB V: PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Sapta Ongkara adalah manifestasi vibrasi suci yang menopang struktur rohani manusia dan semesta.

Ia menjadi sarana pembebasan spiritual (moksha) melalui praktik japa dan meditasi.

Dalam kerangka teologi Hindu, Sapta Ongkara menjadi wujud nyata dari kehadiran Brahman dalam suara dan kesadaran.


5.2 Saran

Perlu pelestarian ajaran Sapta Ongkara dalam kurikulum pendidikan agama Hindu

Perlu dokumentasi dan pembinaan praktis melalui yoga nada dan meditasi suara suci di ashram dan pasraman Hindu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar