Mpu Siwa Murthi: Sang Guru Pemunah Bebai lan Guna-guna dalam Lontar Warisan Niskala
Oleh: I Gede Sugata Yadnya Manuaba
Abstrak
Tulisan ini mengkaji isi pokok dari Lontar Pemunah Bebai lan Guna-guna, yang secara khusus memuat ajaran Mpu Siwa Murthi sebagai tokoh sentral dalam pemunahan segala bentuk guna-guna, jampi-jampi, hingga aji lintrik. Lontar ini memperlihatkan keyakinan Mpu Siwa Murthi terhadap keberadaan Sang Hyang Tunggal sebagai sumber tertinggi segala ciptaan dan kekuatan spiritual. Kekuatan pemunah ini mencakup seluruh jenis guna: dari Guna Bali, Guna Jawa, hingga Guna Mekah, Sasak, dan Sumbawa. Artikel ini juga menyoroti peran Sang Hyang Brahma dan Wisnu sebagai pelebur unsur guna manusia dan dewa serta menjelaskan unsur ritual dan mantra yang dimuat dalam lontar tersebut.
Pendahuluan
Dalam kebudayaan Bali, lontar merupakan warisan niskala yang mengandung nilai spiritual, etika, dan kosmologi. Salah satunya adalah Lontar Pemunah Bebai lan Guna-guna, yang memuat pengetahuan mengenai penetralan kekuatan negatif dalam bentuk guna-guna maupun aji-ajian. Tokoh sentral dalam lontar ini adalah Mpu Siwa Murthi, yang dijuluki sebagai "gurunya guru pencabut guna-guna".
Keyakinan pada Sang Hyang Tunggal
Di awal lontar dijelaskan bahwa Mpu Siwa Murthi mempercayai eksistensi Sang Hyang Tunggal sebagai sumber utama segala kekuatan:
Sloka Sanskerta:
"Ekam eva advitīyaṁ Brahma."
Transliterasi:
“Ekam eva advitīyam Brahma”
Makna:
Hanya ada satu (Tuhan) yang tiada duanya, yaitu Brahman (Sang Hyang Tunggal).
Sang Hyang Tunggal dijelaskan sebagai sumber kekuatan spiritual yang tak terbandingkan. Dari-Nya tercipta Bhuta Kala, manusia, hingga para Dewa. Maka itu, segala guna yang muncul di jagat raya, jika bertentangan dengan dharma, dapat dinegasikan oleh kekuatan ini.
Peran Mpu Siwa Murthi sebagai Guru Pemunah Guna-guna
Dalam lontar, Mpu Siwa Murthi dijelaskan sebagai tokoh yang mampu menetralisir segala jenis guna-guna, baik lokal maupun lintas budaya:
"Ia dapat mencabut Guna Bali, Guna Jawa, Guna Mekah, Guna Sasak, Guna Sumbawa, termasuk Guna Menyeramkan dan Guna Bebai serta jampi-jampi."
Kekuatan Mpu Siwa Murthi bukan berasal dari ajian atau kekuatan sekuler, namun dari laku spiritual dan keyakinannya terhadap Sang Hyang Tunggal. Dalam naskah ini pula, kekuatan lintrik seperti jaran guyang, aji acepan, hingga tumbal leyak semuanya akan lebur oleh kekuatan suci yang dimilikinya.
Peran Tri Murti dalam Pemuahan
Lontar Pemunah Bebai lan Guna-guna juga menampilkan kolaborasi simbolis kekuatan Tri Murti:
- Sang Hyang Brahma: melebur guna-guna yang bersarang pada manusia.
- Sang Hyang Wisnu: melebur guna-guna yang mengikat para dewa.
- Sang Hyang Siwa (Guru): melakukan ngalukat atau penyucian, membebaskan segala ikatan negatif dari jagat raya.
Isi Ritual dan Mantra
Lontar ini tidak hanya berupa ajaran filosofis, tetapi juga memuat unsur ritual, antara lain:
- Kaputusan Mpu Baradah (putusan spiritual untuk pemisahan energi buruk)
- Penunggun rare jero weteng (penjaga bayi dalam kandungan)
- Tumbal Leyak dan Pengraksa Jiwa (prosedur perlindungan jiwa)
- Sarana dan mantra pemunah, seperti japa, bija mantra, dan persembahan sederhana (banten pejati khusus)
Penutup
Lontar Pemunah Bebai lan Guna-guna merupakan salah satu literatur spiritual yang mengajarkan pentingnya ketundukan kepada sumber kekuatan tunggal, yakni Sang Hyang Tunggal. Mpu Siwa Murthi hadir sebagai simbol pengabdian total dan penyatu kekuatan ilahi untuk menetralisir kejahatan niskala. Ia adalah guru para guru, penetral kekuatan duniawi yang keliru digunakan.
Sloka Penutup:
“Sarva pāpa vināśanam śuddhiṁ kuryāt sadā śivam.”
Artinya: "Segala dosa dan kekotoran akan dihancurkan; kesucian akan ditegakkan oleh kekuatan Siwa."
Puja Mantra: Śuddhi-Pañcātmaka Mantra Mpu Śiwa Murthi
1. ॐ एकं एव अद्वितीयं ब्रह्म।
Om ekaṁ eva advitīyaṁ brahma
Makna: Hanya ada satu Tuhan, Sang Hyang Tunggal, tiada duanya.
2. ॐ तत्सत् पुरुषः परं ब्रह्म नित्यं शुद्धं शिवं च।
Om tatsat puruṣaḥ paraṁ brahma nityaṁ śuddhaṁ śivaṁ ca
Makna: Itulah Sang Purusa, Brahman yang sejati, abadi, suci, dan penuh kasih.
3. ॐ नमः शिवाय महादेवाय।
Om namaḥ śivāya mahādevāya
Makna: Sembah sujud kepada Śiwa, Dewa Agung pemunah kekuatan jahat.
4. ॐ मम शुद्ध्यै आत्मनः रक्षा कुरु।
Om mama śuddhyai ātmanaḥ rakṣā kuru
Makna: Lindungilah jiwaku dan sucikanlah dari segala kekotoran.
5. ॐ अपवित्रः पवित्रो वा सर्वावस्थां गतोऽपि वा।
Om apavitraḥ pavitro vā sarvāvasthāṁ gato’pi vā
Makna: Baik dalam keadaan suci maupun tidak, Tuhan menyucikan segalanya.
6. ॐ गुह्यं ज्ञानं मम पापं हरतु।
Om guhyaṁ jñānaṁ mama pāpaṁ haratu
Makna: Pengetahuan suci menyinari, dosa dalam diriku dihancurkan.
7. ॐ आगच्छतु शिवमन्त्रः देहं मे विशत्वहम्।
Om āgacchatu śivamantraḥ dehaṁ me viśatvaham
Makna: Mantra Siwa datang, meresap ke dalam tubuh dan jiwaku.
8. ॐ भूर्भुवःस्वः ब्रह्मा विष्णुः शिवः त्रिमूर्ति आत्मनि।
Om bhūrbhuvaḥsvaḥ brahmā viṣṇuḥ śivaḥ trimūrti ātmani
Makna: Tri Murti hadir dalam diriku: Brahma, Wisnu, dan Siwa.
9. ॐ ब्रह्मा मानवगुणं दहतु।
Om brahmā mānavaguṇaṁ dahatu
Makna: Brahma membakar guna-guna yang bersarang dalam manusia.
10. ॐ विष्णुः देवरूपगुणं मोचयतु।
Om viṣṇuḥ devarūpaguṇaṁ mocayatu
Makna: Wisnu melepaskan guna-guna yang mengikat para dewa.
11. ॐ शिवः पवित्रं कुर्यात् सर्वं।
Om śivaḥ pavitraṁ kuryāt sarvaṁ
Makna: Siwa menyucikan segala bentuk kekuatan dunia.
12. ॐ ॐ ह्रौं ह्रीं क्लीं चामुण्डायै विच्चे।
Om om hrauṁ hrīṁ klīṁ cāmuṇḍāyai vicce
Makna: Mantra perlindungan dari kekuatan jahat dan lintrik.
13. ॐ अघोरास्त्वघोराः सर्वे भूतानां शान्तिं ददतु।
Om aghorāstvaghorāḥ sarve bhūtānāṁ śāntiṁ dadatu
Makna: Segala makhluk, baik lembut maupun kasar, diberi kedamaian.
14. ॐ नमो मन्त्रविद्यायै मम रक्षा कुरु कुरु।
Om namo mantravidyāyai mama rakṣā kuru kuru
Makna: Sembah bagi pengetahuan mantra, lindungilah diriku.
15. ॐ जपस्व मन्त्रं, भजस्व आत्मनं, हि सत्यम्।
Om japasva mantraṁ, bhajasva ātmanaṁ, hi satyam
Makna: Ucapkanlah mantra, sembahlah jiwa sejati, itu adalah kebenaran.
16. ॐ तस्य तेजः सर्वगुणं हरतु।
Om tasya tejaḥ sarvaguṇaṁ haratu
Makna: Biarlah cahaya-Nya memusnahkan segala bentuk guna-guna.
17. ॐ मूलबीजं शिवं शक्त्या युतं मे संधत्तु।
Om mūlabījaṁ śivaṁ śaktyā yutaṁ me saṁdhattu
Makna: Bija mantra Siwa bersatu dengan Shakti, menguatkan jiwa ini.
18. ॐ तुङ्गलाय नमः, सर्वशक्त्यै नमः।
Om tuṅgalāya namaḥ, sarvaśaktyai namaḥ
Makna: Sembah kepada Sang Hyang Tunggal, sumber segala kekuatan.
19. ॐ मम जीवनं स्वर्गं, मम आत्मा शिवं।
Om mama jīvanaṁ svargaṁ, mama ātmā śivaṁ
Makna: Hidupku adalah surga, jiwaku adalah Siwa itu sendiri.
20. ॐ लोकक्षेमाय स्वाहा।
Om lokakṣemāya svāhā
Makna: Persembahan ini demi keselamatan dunia.
21. ॐ सर्वपापविनाशनं शुद्धिं कुर्यात् सदा शिवं।
Om sarvapāpavināśanaṁ śuddhiṁ kuryāt sadā śivaṁ
Makna: Segala dosa dan kekotoran dihancurkan; kesucian ditegakkan oleh Siwa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar