Jumat, 25 April 2025

Kerjakan Tugasmu

Tanggung Jawab Hidup Berdasarkan Dharma: "Kerjakan Tugasmu, Nikmati Hidupmu, Jalani Karmamu" dalam Perspektif Hindu

Pendahuluan

Dalam perjalanan hidup manusia, terdapat prinsip suci yang menuntun setiap langkah: melaksanakan tugas hidup (svadharma) dengan penuh tanggung jawab, menikmati hasilnya dengan rasa syukur, dan menerima konsekuensi (karma) dari semua perbuatan. Prinsip ini sejalan dengan ajaran Hindu sebagaimana tertuang dalam Bhagavad Gita dan berbagai lontar klasik Bali.

Salah satu prinsip sederhana namun mendalam adalah:
"Kerjakan tugasmu, nikmati hidupmu, jalani karmamu."

Pembahasan

1. Kerjakan Tugasmu: Svadharma

Dalam Hindu, svadharma berarti tugas suci yang sesuai dengan kodrat, profesi, dan peran masing-masing individu. Melaksanakan tugas ini merupakan kewajiban moral dan spiritual.

Kutipan Sloka (Bhagavad Gita, III.35):

> "Śreyān svadharmo viguṇaḥ, paradharmāt svanuṣṭhitāt"



Transliterasi:

> "Śreyān svadharmo viguṇaḥ paradharmāt svanuṣṭhitāt;
svabhāvaniyataṃ karma kurvan nāpnoti kilbiṣam."



Artinya:

> Lebih baik melaksanakan tugas sendiri (svadharma) meskipun tidak sempurna, daripada melaksanakan tugas orang lain (paradharma) dengan sempurna. Dengan mengikuti kodratnya sendiri, seseorang tidak akan terjerumus ke dalam dosa.



Tugas tidak hanya sebagai rutinitas, melainkan bentuk pelayanan kepada dharma dan sesama makhluk.


---

2. Nikmati Hidupmu: Rasa Syukur dan Seimbang

Menikmati hidup bukan berarti larut dalam kemewahan duniawi, melainkan bersyukur atas karunia yang diterima. Dalam Hindu, hidup seimbang antara artha (kesejahteraan) dan kama (kebahagiaan) harus dijalani tanpa meninggalkan dharma.

Kutipan Sloka (Bhagavad Gita, V.18):

> "Vidya-vinaya-sampanne brāhmaṇe gavi hastini,
śuni caiva śva-pāke ca paṇḍitāḥ sama-darśinaḥ."



Transliterasi:

> "Vidya-vinaya-sampanne brāhmaṇe gavi hastini;
śuni caiva śva-pāke ca paṇḍitāḥ sama-darśinaḥ."



Artinya:

> Orang bijaksana melihat semua makhluk—baik brahmana yang terpelajar dan rendah hati, sapi, gajah, anjing, maupun pemakan anjing—dengan pandangan yang sama.



Menikmati hidup berarti hidup penuh hormat kepada semua ciptaan, tanpa keserakahan atau kebencian.


---

3. Jalani Karmamu: Terima Konsekuensi dengan Lapang Dada

Semua tindakan akan menghasilkan akibat, baik di masa kini maupun di masa depan. Inilah hukum karma phala. Seseorang harus bersedia menerima hasil dari tindakannya dengan penuh kedewasaan.

Kutipan Sloka (Bhagavad Gita, II.47):

> "Karmanye vadhikaraste, ma phaleshu kadachana,
ma karma phala hetur bhur, ma te sangostva karmani."



Transliterasi:

> "Karmaṇy-evādhikāras te mā phaleṣu kadācana;
mā karma-phala-hetur bhūr mā te saṅgo 'stv akarmaṇi."



Artinya:

> Engkau berhak untuk melaksanakan tugasmu, tetapi tidak atas hasilnya. Jangan menjadikan hasil sebagai motif tindakanmu, dan jangan pula terpikat pada ketidakaktifan.



Menerima karma adalah bentuk pengendalian diri dan pelajaran batin untuk bertumbuh.


---

Kesimpulan

Ungkapan sederhana "Kerjakan tugasmu, nikmati hidupmu, jalani karmamu" mencerminkan prinsip agung ajaran Hindu:

Svadharma sebagai tugas hidup.

Syukur dalam menikmati hidup.

Karma phala dalam menjalani konsekuensi.


Dengan melandaskan hidup pada ajaran dharma ini, manusia mencapai mukti (pembebasan) sejati, yakni kebebasan dari belenggu duniawi dan kembalinya jiwa kepada sumber suci.

Penulis

Oleh: I Gede Sugata Yadnya Manuaba


---

Kalau mau sekalian aku buatkan juga versi PDF rapi siap cetak, tinggal bilang saja! Mau sekalian?
(Sekalian juga mau dibikinin layout keren untuk artikel ini?)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar