Dharma Karma sebagai Fondasi Martabat Kerja: Sebuah Refleksi Klasik di Hari Buruh
Oleh: I Gede Sugata Yadnya Manuaba
Pendahuluan:
Kerja (karma) bukan hanya bagian dari aktivitas fisik atau ekonomi, tetapi merupakan bagian integral dari dharma—kewajiban moral dan spiritual manusia dalam kehidupan. Dalam kebudayaan klasik Bali dan ajaran-ajaran Sanatana Dharma, bekerja adalah bentuk persembahan kepada semesta, bukan sekadar alat memenuhi kebutuhan duniawi.
Setiap profesi memiliki nilai dan peran yang tak ternilai dalam menjaga keseimbangan sosial. Hari Buruh adalah momen penting untuk menegaskan kembali bahwa tidak ada pekerjaan yang hina, selama itu dijalankan dengan integritas dan tanggung jawab.
---
Makna Etis dan Sosial Pekerjaan:
Kita hidup dalam jaringan ketergantungan sosial. Makanan yang kita makan, rumah yang kita tempati, jalan yang kita lewati, dan bahkan ilmu yang kita peroleh adalah hasil dari kerja kolektif banyak tangan yang sering kali luput dari sorotan. Maka, memperjuangkan hak pekerja bukan sekadar aksi sosial, tetapi merupakan kewajiban moral dan spiritual.
---
Kutipan Sloka Klasik Hindu:
श्रेयान्स्वधर्मो विगुणः परधर्मात्स्वनुष्ठितात्।
स्वधर्मे निधनं श्रेयः परधर्मो भयावहः॥
śreyān svadharmo viguṇaḥ paradharmāt svanuṣṭhitāt,
svadharme nidhanam śreyaḥ paradharmo bhayāvahaḥ॥
(Bhagavad Gītā, Bab 3, Sloka 35)
Transliterasi:
"Lebih baik menjalankan tugas sendiri dengan kekurangan, daripada menjalankan tugas orang lain dengan sempurna. Mati dalam melaksanakan tugas sendiri adalah lebih mulia; tugas orang lain penuh dengan bahaya."
---
Makna Filosofis:
Sloka ini menekankan pentingnya menjalani peran hidup sesuai panggilan dan tanggung jawab masing-masing. Setiap jenis pekerjaan, jika dijalankan sesuai dengan svadharma (kewajiban pribadi), memiliki nilai spiritual dan sosial yang agung. Ini menunjukkan bahwa pekerja bukanlah roda kecil dalam sistem besar, melainkan inti dari keberlanjutan kehidupan itu sendiri.
---
Kesimpulan:
Hari Buruh bukan sekadar peringatan sejarah perjuangan kelas pekerja, tetapi juga refleksi atas makna hidup yang dijalani lewat kerja. Dengan semangat karma yoga, kita diajak untuk bekerja tanpa pamrih, memperjuangkan hak dengan semangat kasih dan keadilan, serta membangun solidaritas antar sesama insan pekerja.
Selamat Hari Buruh!
Mari kita maknai kerja sebagai bagian dari perjalanan dharma, dan jadikan solidaritas sebagai kekuatan kolektif menuju dunia kerja yang lebih manusiawi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar