Rabu, 23 April 2025

Mensosialisasikan Bhisama Kawitan

Mensosialisasikan Bhisama Kawitan kepada Generasi Muda Pasek di Era Kebangkitan Semeton Pasek ring Punduk Dawa

Oleh: I Gede Sugata Yadnya Manuaba

Om Awighnamastu Nama Siddhyam.

Pangaksama ring para Bhatara Hyang mami, ring sang ginlari sariraning Omkāratma mantrem, ring hṛdaya śūnya laya, siddhāya yogīśvaranem, sira manugraha purwani sang wus lepas, luputa mami ring tulah pamidhi. Om Namo Namah Swāhā.


---

Pendahuluan

Dalam keberagaman sejarah Bali, peran leluhur warga Pasek yang berasal dari Sang Panca Tirtha, yaitu putra-putra Mpu Lampita, sangat signifikan. Para Mpu ini—Mpu Gnijaya, Mpu Semeru, Mpu Ghana, Mpu Kuturan, dan Mpu Bradah—berperan penting dalam peletakan dasar adat, agama, dan parhyangan di Bali. Kedatangan mereka ke Bali, khususnya Catur Sanak, merupakan bentuk dharma agama dan dharma negara, sebagaimana mandat dari Raja Udayana Warmadewa.

Kini, di era kebangkitan semeton Pasek, terutama dengan ditetapkannya Pura Panataran Agung di Punduk Dawa sebagai linggih resmi Ida Mpu Ghana, penting kiranya kita mensosialisasikan kembali ajaran Bhisama Kawitan kepada generasi muda Pasek agar tidak tercerabut dari akar spiritual dan sejarahnya.


---

Makna dan Konteks Bhisama Kawitan

Dalam Bhisama Kawitan disebutkan:

> "Kamung Pasek, Gelgel, Bandesa, Tangkas, Kubayan, Salahin, Tohjiya, Gaduh, Dangka, Pasek makabehan, maka Santana nira Sang Sapta Pandhita utawi Sang Sapta Rsi anak-anak Mpu Gnijaya ring giri Lempuyang Madhya, haywa ta kita lupa ring kahyangan nira Bhatara..."



Sloka ini memperingatkan agar warga Pasek tidak melupakan kahyangan para leluhur seperti Lempuyang Madhya, Besakih, Punduk Dawa, dan Silayukti. Lupa selama sepuluh kali odalan disebutkan akan membawa kehidupan yang tidak tenteram, rejeki seret, dan disharmoni dalam pesemetonan.


---

Sloka Sansekerta dan Maknanya

Sloka:

> “Pitṛn yadārcayet śraddhayā dharmajñaḥ san śucis tadā |
Tasya te pitaraḥ prītāḥ prayacchanti śubhāḥ kriyāḥ ||”
(Manu Smṛti, III.83)



Transliterasi:

> Pitṝn yadā arcayet śraddhayā dharma-jñaḥ san śuciḥ tadā |
Tasya te pitaraḥ prītāḥ prayacchanti śubhāḥ kriyāḥ ||



Makna:

> "Apabila seseorang dengan penuh ketulusan dan kesucian memuja leluhurnya, maka para leluhur itu akan merasa senang dan memberkahi keturunannya dengan kehidupan yang baik."



Sloka ini sejalan dengan Bhisama Kawitan, bahwa pemujaan kepada leluhur (kawitan) bukan sekadar ritual, tetapi bentuk pelestarian nilai-nilai warisan yang berdampak pada keharmonisan kehidupan.


---

Relevansi Bhisama di Era Modern

Generasi muda saat ini hidup di era digital yang rasional. Maka pendekatan untuk menyampaikan Bhisama Kawitan harus kontekstual, edukatif, dan inspiratif. Alih-alih menakut-nakuti dengan kutukan, tekankan bahwa:

1. Bhisama adalah warisan moral dan spiritual.


2. Parhyangan adalah pusat energi leluhur dan budaya.


3. Kesadaran kawitan memperkuat identitas dan persaudaraan semeton.



Ajakan untuk tirthayatra harus disampaikan dalam semangat pengenalan sejarah dan vibrasi spiritual, bukan hanya karena kewajiban.


---

Penegasan Identitas Warga Pasek

Dalam Bhisama Ida Bethara Mpu Gnijaya disebutkan:

> “Kamung Pasek mwang Bandesa, kita padha wenang Mbhujanggain, apan kita witning Brahmana jati, treh Arya Tatar...”



Artinya, warga Pasek adalah keturunan Brahmana sejati. Maka tak ada alasan meragukan hak spiritualnya, termasuk dalam menjadi Pandhita. Bhisama ini perlu disosialisasikan untuk melawan stigma dan membangun kebanggaan generasi muda Pasek akan leluhurnya.


---

Penutup

Bhisama Kawitan bukan hanya untuk dibaca saat odalan atau saat ngaturang piuning, melainkan sebagai pedoman hidup spiritual warga Pasek di tengah perubahan zaman. Kebangkitan semeton Pasek ring Punduk Dawa adalah momentum membumikan ajaran para Mpu dalam kehidupan nyata.

Dengan memaknai Bhisama sebagai pancaran welas asih leluhur dan bukan sebagai kutukan, generasi muda Pasek akan kembali mengenal jati dirinya, memperkuat pesemetonan, dan membangun peradaban berbasis dharma.

Om Tat Sat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar