Rabu, 23 April 2025

Menyelami Hakikat Waktu

Kala Tattwa: Menyelami Hakikat Waktu dalam Perspektif Filsafat Sanatana Dharma dan Ilmu Modern

Oleh: I Gede Sugata Yadnya Manuaba

"Waktu mengatur segala yang hidup, tetapi ia sendiri tak pernah bisa disentuh."
Keriput di wajah, matahari yang tenggelam, dan perpisahan yang tak terhindarkan hanyalah jejak-jejak dari entitas tak kasat mata: waktu. Kita melihat pengaruhnya, tapi tak pernah bisa menggenggamnya. Apakah waktu itu nyata? Ataukah hanya ilusi yang kita ciptakan demi memahami perubahan?

Dalam video ini, kita menelusuri jejak waktu—dari filsafat kuno hingga fisika modern, dari detak jam di dinding hingga gelombang gravitasi yang mengalun di ruang angkasa. Dan kita akan menyelami sebuah pertanyaan mendalam: jika waktu benar-benar ada, mengapa ia tak bisa dilihat, disentuh, atau dikendalikan?


---

I. Kala dalam Sanatana Dharma

Dalam ajaran Hindu (Sanatana Dharma), "waktu" disebut sebagai "Kāla". Ia bukan sekadar dimensi, tetapi entitas ilahi yang menjadi saksi dan pengatur seluruh keberadaan. Waktu tidak hanya berjalan linear, tetapi siklikal—mengalir dalam siklus Yuga, dari Satya Yuga hingga Kali Yuga.

Sloka Bhagavad Gita tentang Kala

Sanskerta (Bhagavad Gita 11.32):
कालोऽस्मि लोकक्षयकृत् प्रवृद्धो लोकान्समाहर्तुमिह प्रवृत्तः।
Transliterasi:
kālo’smi loka-kṣhaya-kṛit pravṛiddho lokān samāhartum iha pravṛittaḥ
Makna:
"Akulah Waktu, perusak dunia, yang telah datang untuk menghancurkan semua makhluk."
(– Bhagavad Gita 11.32, ucapan Sri Krishna dalam wujud Visvarupa)

Sloka ini menunjukkan bahwa waktu bukan hanya pengamat, tapi juga pelaku dalam drama kosmik. Ia mengatur kelahiran, pertumbuhan, dan kematian segala sesuatu.


---

II. Apakah Waktu Nyata?

Filsafat Timur: Maya dan Perubahan

Menurut filsafat Vedanta, dunia ini adalah maya—ilusi. Waktu termasuk dalam maya, karena keberadaannya bergantung pada perubahan. Tanpa perubahan, tak ada konsep waktu.

Filsafat Barat: Waktu sebagai Ilusi atau Realita?

Plato menyebut waktu sebagai "gambar bergerak dari keabadian", sedangkan Einstein mengatakan bahwa waktu adalah relatif, tergantung kecepatan dan gravitasi. Dalam relativitas umum, waktu bisa melambat atau melengkung.


---

III. Waktu dalam Ilmu Modern

1. Fisika Relativitas: Waktu bukan absolut. Ia bisa diperlambat (dilatasi waktu) jika kita bergerak mendekati kecepatan cahaya.


2. Fisika Kuantum: Beberapa teori bahkan mempertanyakan keberadaan waktu sebagai sesuatu yang fundamental.


3. Kosmologi: Detak waktu bermula dari Big Bang. Namun sebelum itu? Tidak ada yang pasti.




---

IV. Kala Tattwa: Kebenaran tentang Waktu

Kala Tattwa adalah pengetahuan tentang hakikat waktu. Dalam teks-teks Bali dan Tantrik, Kala bukan hanya waktu tetapi juga energi transformatif. Ia adalah manifestasi dari Shiva, yang menari dalam Tandava, membentuk dan menghancurkan alam semesta.

Sanskerta (Lontar Kala Tattwa, versi Bali):

"Kālaḥ sarva-bhūtānām kartā hartā ca saṁsmṛtaḥ"
Transliterasi:
"Kalaḥ sarva-bhūtānām kartā hartā ca saṁsmṛtaḥ"
Makna:
"Waktu dikenal sebagai pencipta dan perusak segala makhluk."


---

V. Simpulan: Eksistensi dalam Bayang-Bayang Waktu

Kita hidup di dalam waktu, tetapi waktu tak pernah hidup dalam kita. Kita mengenalnya dari detak jam dan umur yang menua, tapi belum pernah menyentuh hakikat sejatinya. Waktu adalah cermin dari keberadaan kita, sekaligus tirai yang menyembunyikan misteri alam semesta.

Mungkin, memahami waktu adalah memahami diri kita sendiri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar