Minggu, 15 Juni 2025

TAJEN

🗞️ BALI NEWS
📅 Edisi Khusus | 16 Juni 2025
📍KALANGAN TAJEN | Bali


🐓 DPRD DORONG LEGALKAN TAJEN?

🧠 Suara Kritis dan Bijak

📜 SASTRA SANSEKERTA

सर्वं चक्रं प्रवर्तते, यज्ञः तस्य केन्द्रबिन्दु:।
ताजेनोऽपि धर्मचक्रे नियोज्यते यदि, तदा लोको ह्यनुगृहीतः।
धर्मेण संविधाय नियमं, करं सञ्चिनोति राष्ट्राय।
न केवलं लाभं, किन्तु समृद्धिं जनाय सम्पादयति।
ताजेनं सन्तुलनं यथा नर्त्यति कालचक्रे,
तथा धर्मं स्थापयित्वा नियमं समारभेत्।


🔤 TRANSLITERASI LATIN

Sarvaṁ cakraṁ pravartate, yajñaḥ tasya kendrabinduḥ।
Tājeno'pi dharmacakre niyojyate yadi, tadā loko hyanugṛhītaḥ।
Dharmeṇa saṁvidhāya niyamaṁ, karaṁ sañcinoti rāṣṭrāya।
Na kevalaṁ lābhaṁ, kintu samṛddhiṁ janāya sampādayati।
Tājenaṁ santulanaṁ yathā nartyati kālacakre,
Tathā dharmaṁ sthāpayitvā niyamaṁ samārabhet।


🇮🇩 TERJEMAHAN MAKNA DALAM BAHASA INDONESIA

Segala sesuatu berputar seperti roda, dan Yadnya adalah poros pusatnya.
Tajen pun, jika ditempatkan dalam roda Dharma, menjadi berkah bagi masyarakat.
Dengan menetapkan aturan secara dharmika, negara memungut pajak darinya.
Bukan hanya keuntungan pribadi, tetapi kemakmuran bagi seluruh rakyat.
Tajen menari dalam keseimbangan seperti waktu yang terus berputar,
Maka hukum pun hendaknya ditegakkan dengan dasar Dharma yang sejati.


⚖️ PRINSIP PERATURAN DHARMIKA TENTANG TAJEN

  1. Dharma-Bhūta Niyamaḥ – Tajen harus tunduk pada hukum negara dan tidak boleh melanggar nilai-nilai kemanusiaan, seperti kekerasan yang tak terkendali.
  2. Yajña-Sambhāgaḥ – Sebagian hasil Tajen wajib dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk:
    • Dana pendidikan,
    • Pelestarian seni budaya Bali,
    • Kesejahteraan petani ayam dan pakan lokal,
    • Dana pengobatan bagi korban judi kompulsif.
  3. Rāja-Karaḥ – Pajak dari Tajen harus disetor ke kas daerah dan diawasi melalui lembaga akuntabel.
  4. Anugraha-Mārgaḥ – Dana dari Tajen juga menjadi dana punia untuk mendukung yadnya adat, pura desa, dan kegiatan sosial nirlaba.
  5. Samaya-Saṅgatiḥ – Waktu dan tempat Tajen harus diatur agar tidak mengganggu ketertiban umum dan moralitas publik.

📚 FILOSOFI PERTIMBANGAN

  • Dalam ajaran Hindu Bali, Yadnya adalah putaran pengorbanan untuk harmoni alam semesta. Jika Tajen diarahkan sebagai bagian dari putaran itu—yaitu menjadi siklus ekonomi, sosial, dan budaya yang membawa manfaat bagi masyarakat luas—maka dia menjadi bagian dari Cakra Yadnya.
  • Seperti dalam Bhagavad Gītā 3.16:

"evaṁ pravartitaṁ cakraṁ nānuvartayatīha yaḥ,
aghāyur indriyārāmo moghaṁ pārtha sa jīvati"

“Barang siapa tidak mengikuti roda pengorbanan ini, ia hidup sia-sia, hanya memuaskan indria, dan hidupnya berdosa.”


🕊️ PENUTUP

Jika Tajen ditata secara dharmika—bukan sekadar dilegalkan, tapi juga dimaknai sebagai bagian dari siklus yadnya sosial, maka ia bukan hanya hiburan, tapi alat regenerasi budaya, ekonomi rakyat, dan kebajikan kolektif.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar