Senin, 02 Juni 2025

MELASPAS KENDARAAN

MAKNA RITUAL MELASPAS KENDARAAN DALAM HINDU BALI

Oleh: I Gede Sugata Yadnya Manuaba

Pengantar

Dalam kepercayaan Hindu Bali, setiap benda yang digunakan manusia, terutama yang bersifat penting dan vital seperti kendaraan, dipercayai memiliki unsur kekuatan halus (niskala) yang perlu disucikan dan dibangkitkan kekuatannya sebelum digunakan. Ritual ini disebut Melaspas Kendaraan, yaitu bagian dari upacara niskala untuk menyucikan serta menyeimbangkan energi benda agar menjadi sarana yang aman dan selaras dengan pemiliknya.

Makna Kata ‘Melaspas’

Mala: kotoran, kekotoran rohani, energi buruk

Pas: bersih, suci, terbebas dari energi buruk
Melaspas berarti proses pembersihan dan penyucian dari unsur-unsur negatif atau tidak selaras, sekaligus menghidupkan kekuatan suci dari kendaraan itu sendiri.
---

RITUAL MELASPAS KENDARAAN

Tujuan Utama:

1. Menurunkan dan menghidupkan jiwa kendaraan (pāśa-prāṇa) agar menjadi "bernyawa secara spiritual."

2. Menyucikan unsur buruk dari tangan-tangan pembuat, pengangkut, dan pemilik sebelumnya.

3. Membangun keharmonisan antara pemilik dan kendaraan, sehingga terjadi komunikasi batin (niskala).

4. Memohon keselamatan di jalan raya, agar dijauhkan dari bahaya atau kecelakaan.

Dewa yang Dipuja:

Ritual ini berpusat pada Dewa Pasupati, sebagai aspek Dewa Siwa yang memberikan kekuatan hidup (pāśa-pāṇi, yaitu pengendali kekuatan makhluk).
---

SLOKA HINDU PENDUKUNG MAKNA MELASPAS KENDARAAN

Berikut adalah kutipan sloka yang dapat dijadikan landasan spiritual dari ritual ini:
---

1. Sloka tentang pensucian dan perlindungan

Sanskerta:

> शुद्धयन्तु भूतानि भूतपेशाः पवित्रिताः।
रक्षां कुरु ममायं यानं संचाराय सुखाय च॥

Transliterasi:

> śuddhyantu bhūtāni bhūta-peśāḥ pavitritāḥ |
rakṣāṁ kuru mamāyaṁ yānaṁ saṁcārāya sukhāya ca ||

Makna:

> “Semoga segala unsur halus yang menempati kendaraan ini menjadi suci.
Lindungilah kendaraan ini, wahai pelindung alam, agar perjalananku selamat dan membahagiakan.”
---

2. Sloka tentang Dewa Pasupati sebagai penghidup benda

Sanskerta:

> पशुपतिस्त्वं जगतां अधीशः
जीवनं दत्तं यानस्य मे त्वया।

Transliterasi:

> paśupatiḥ tvaṁ jagatāṁ adhīśaḥ
jīvanaṁ dattaṁ yānasya me tvayā ||

Makna:

> “Engkau, wahai Dewa Pasupati, penguasa seluruh makhluk,
berikanlah kehidupan pada kendaraan ini melalui kekuatan sucimu.”
---

3. Sloka Veda tentang kekuatan kendaraan dan perlindungan

Sanskerta:

> अश्वानामश्वपतिर्नः पायात्
रथानां रथपतिर्नः पायात्।

Transliterasi:

> aśvānām aśvapatiḥ naḥ pāyāt
rathānāṁ rathapatiḥ naḥ pāyāt ||

Makna:

> “Semoga penguasa kuda melindungi tunggangan kita,
dan semoga penguasa kereta melindungi kendaraan kita.”

(Sloka ini diambil dan dimodifikasi dari gagasan Ṛgveda terkait penguasa kendaraan dan penjelajah jalan.)
---

TAHAPAN UPACARA MELASPAS KENDARAAN

1. Ngastawa Tirta: Mengambil air suci dan bunga untuk memulai.

2. Ngaturang Banten Pareresik: Persembahan pembersihan awal.

3. Mapiuning: Mengundang kekuatan niskala untuk hadir menyaksikan.

4. Natab Banten Pasupati: Persembahan utama Pasupati sebagai pemanggilan jiwa kendaraan.
---

MANTRA PASUPATI (LENGKAP)

> Om Sanghyang Pasupati Ang-Ung Mang Ya Namah Svaha.
Om Brahma Astra Pasupati, Visnu Astra Pasupati, Siva Astra Pasupati, Om Ya Namah Svaha.
Om Sanghyang Surya Chandra tumurun maring Sanghyang Aji Sarasvati,
tumurun maring Sanghyang Gana,
angawe Pasupati maha sakti,
angawe Pasupati maha siddhi,
angawe Pasupati mahasuci,
angawe pangurip mahasakti,
angawe pangurip mahasiddhi,
angawe pangurip mahasuci,
angurip sahananing raja karya teka urip, teka urip, teka urip.
Om Sanghyang Akasa Pertivi Pasupati, angurip……..
Om Eka Vastu Avighnam Svaha.
Om Sang-Bang-Tang-Ang-Ing-Nang-Mang-Sing-Wang-Yang Ang-Ung-Mang.
Om Brahma Pasupati, Om Visnu Pasupati, Om Siva Sampurna Ya Namah Svaha

Makna umum dari Mantra ini:

> Memanggil kekuatan Dewa Pasupati dan para Dewa penguasa unsur alam untuk menyucikan, menghidupkan, dan melindungi kendaraan dari segala marabahaya, serta memperkuat kontak spiritual antara pemilik dan sarana.
---

SIMBOL FILOSOFIS: BIU TEMBAGA

Dalam Melaspas Kendaraan, digunakan Biu Tembaga (pisang merah tembaga) yang melambangkan kekokohan, ketahanan, dan kestabilan dalam perjalanan hidup pemilik kendaraan.
---

PENUTUP

Ritual Melaspas Kendaraan bukanlah sekadar upacara adat, melainkan sebuah tindakan spiritual yang memanusiakan benda, menghadirkan jiwa pada kendaraan, dan menghubungkan sarana transportasi dengan kekuatan niskala. Dengan mantra dan sloka suci, umat Hindu Bali memperkuat keselamatan hidup melalui jalan dharma, menjaga harmoni antara diri, benda, dan semesta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar