Jumat, 27 Juni 2025

Penutupan Praktikum D3 Kepanditaan

📰 KORAN ILMIAH “DHARMAWIJÑANA”
Vol. I | Edisi Juni 2025
Menyinari Nalar, Menyentuh Jiwa
---
🕉️ KARISMATIKA DHARMA

Penutupan Praktikum D3 Kepanditaan
UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar
📍 Griya Agung Bangkasa | Sabtu, 28 Juni 2025

> “Yatnaya dharma sādhanam – Melalui usaha suci, dharma ditegakkan.”
---

✨ TAJUK UTAMA

Refleksi Spiritual dalam Nadi Nusantara

Oleh: Tim Redaksi Dharmawijñana

Griya Agung Bangkasa kembali menjadi poros spiritualitas Bali kala hari Sabtu, 28 Juni 2025 disemayamkan dalam cahaya dharma. Di bawah langit yang bersahaja, penutupan praktikum D3 Kepanditaan Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar berlangsung penuh khidmat dan bernas. Acara ini melampaui seremoni; ia menjelma sebagai pelabuhan batin menuju adhyātmika mārga—jalan spiritual nan mulia.

Para mahasiswa tampil berbusana kepemangkuan, memantulkan aura kesungguhan dalam menyelami karmayoga kepanditaan. Di bawah naungan griya yang sakral, mereka bukan hanya menyimak, tetapi merasakan—melintasi teori menuju rasa, dari wacana menuju widhi sakti.
---

🎓 WACANA WIJNANA

Integrasi Laku, Sastra, dan Budaya

Dalam pembukaan yang bersahaja namun bermakna, mengangkat vibrasi spiritual ruangan. Lanjut dengan dialog dharma yang menggugah batin, diskusi ini menjembatani antara filsafat Weda, laku tapa, dan relevansi sosial pinandita masa kini.

Kehadiran kidung, geguritan dharma, dan pemutaran karya audiovisual spiritual menegaskan bahwa pendidikan kepanditaan bukan hanya tentang bacaan lontar, melainkan juga tentang rasa, karya, dan budaya. Griya menjadi laboratorium spiritual, seni menjadi medianya, dan mahasiswa menjadi subjek sekaligus pencipta dharma.
---

🏆 INSPIRASI WIŚEṢA

Penghargaan Dharma: Simbol Pewarisan Nilai

Penyerahan prasasti rohāni dari Griya Agung Bangkasa kepada mahasiswa adalah simbol bahwa pātram (wadah suci) telah disiapkan. Para peserta praktikum kini disiapkan menjadi pelita di tengah masyarakat—candrikā dharma yang menerangi kegelapan zaman.
---

📚 SOROT INOVASI

Pendidikan Kepanditaan Berbasis Budaya Lokal

Model praktikum di Griya Agung Bangkasa adalah inovasi edukatif berbasis spiritual-kultural. Ini adalah jawaban atas kebutuhan kurikulum transformatif yang menjadikan griya sebagai ruang hidup (living curriculum), tempat nilai diwariskan dengan rasa dan laku nyata.
---

💬 SUARA PESERTA

> “Bukan hanya ilmu yang kami dapat, tetapi juga vibrasi, aura, dan keyakinan. Kami pulang dengan jiwa baru.”
— Jro Mangku Pande Putu Adi, Peserta Praktikum


> “Kami belajar dari griya, bukan hanya tentang ritual, tapi tentang bagaimana menjadi manusia spiritual.”
— Jro Mangku Mandi, Peserta Praktikum
---

🔎 FOKUS FILOSOFIS

Dharma sebagai Prakarsa Jiwa Muda

> “Na tasya kāryam karanam ca vidyate – Ia yang telah menyatu dengan dharma, tiada lagi perlu bekerja karena seluruh hidupnya adalah yadnya.”
(Bhagavad Gītā, IV.18)

Penutupan ini mengingatkan kita bahwa pendidikan spiritual bukan tentang doktrinasi, tetapi tentang adhyayanam—perjalanan pencarian yang tak henti. Di tengah dunia yang riuh, suara griya adalah pelipur dan penuntun, tempat generasi muda menemukan kembali akar.
---

🎨 KREATIVITAS RUWAT BUDAYA

Dimeriahkan oleh penampilan seni budaya:

Kidung “Gita Śānti” oleh Mahaguru Sraddha

Geguritan “Dharma Dhipa” oleh Sang Yowana Pandita

Pameran Mini Lontar dan Sarana Upakara hasil karya peserta praktikum
---

📷 GALERI MEDITATIF

> Tersaji dalam rubrik visual edisi cetak & digital:
Potret kebersamaan, tatapan penuh semangat, hingga nyala dupa yang membubung dalam keheningan griya.
---

✍️ PENUTUP

Penutupan ini bukanlah akhir, tapi tula-tula awal untuk menjadi pelayan suci bagi dharma dan masyarakat. Dengan cahaya griya sebagai lentera, para calon pinandita membawa misi mulia: memuliakan tradisi, merawat budaya, dan menguatkan spiritualitas bangsa.

Rahayu, rahayu, rahayu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar