Senin, 02 Juni 2025

Puisi Biarkan Hyang Widhi Menata

"Biarkan Hyang Widhi Menata"

Oleh: I Gede Sugata Yadnya Manuaba

Di tengah badai kata dan luka,
Ada jiwa yang tetap sunyi menjaga,
Tak semua harus dibalas suara,
Kadang diam lebih mulia dari gempita.

Jangan kau tangisi duri yang menusuk,
Itu tanda hidup sedang menguji nurani,
Kadang mereka datang bukan untuk merusak,
Tapi untuk menunjukkan: siapa sejati, siapa semu abadi.

Pergilah, jika perlu — bukan karena kalah,
Namun karena pemenang sejati tahu waktu hening,
Biarkan senyap menjadi sahabat langkah,
Agar jiwa tetap bening, tak tergores oleh kering.

Bersyukurlah, wahai insan,
Ketika tabir jatuh dan wajah terbuka,
Itu bukan bencana, tapi anugerah Tuhan,
Yang menyingkap siapa yang layak dijaga.

Biarkan Hyang Widhi menata semesta,
Ia tahu kapan mentari harus bersinar,
Ia tahu kapan hujan harus bicara,
Dan Ia tahu kapan kau layak bersinar.

Jangan risau pada mereka yang pergi,
Mungkin mereka adalah ujian untukmu berdiri,
Karena cahaya akan mencari cahayanya sendiri,
Dan bayangan hanya ada karena terang yang sejati.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar