"Jejak Kecil di Tanah Lembab Bedugul"
Oleh: I Gede Sugata Yadnya Manuaba
(Untuk Ananda, Siswa SMP Negeri 4 Abiansemal — 11 Juni 2025)
Hari ini,
udara Bedugul lembab oleh embun yang tak ingin cepat pergi.
Seolah ia pun tahu,
ada perpisahan yang terlalu berat untuk disebut selamat tinggal.
Kalian berdiri di hadapanku,
dengan seragam terakhir yang akan kalian kenakan di halaman ini,
mata berbinar, namun menyimpan gugup tak terucap.
Sementara aku…
berdiri diam, menahan gemetar
di antara bangga dan haru yang tak pandai aku sembunyikan.
🌲 Di balik rimbun dedaunan ini,
aku titipkan kenangan tentang kalian —
tentang suara yang dulu riuh di kelas,
tentang tanya-tanya polos yang menumbuhkan harapan.
Kalian mungkin tak sadar,
bahwa setiap coretan di papan,
setiap ulang-ulangan yang kalian keluhkan,
adalah caraku mencintai dalam diam.
Setiap teguran,
adalah doa dalam bentuk yang kalian belum mengerti.
Setiap nilai yang kuberi,
adalah cermin kecil untuk kalian bertumbuh —
bukan sebagai angka,
tetapi sebagai manusia.
💧 Dan kini,
saat kalian akan mengepak sayap ke langit yang lebih tinggi,
aku berdiri seperti pohon tua
yang tak bisa ikut terbang,
tapi selalu menjadi akar dari tempat kalian berpijak pertama kali.
Sungguh,
tak ada guru yang benar-benar siap kehilangan muridnya.
Yang ada hanya senyum yang dipaksa utuh,
meski dada terasa retak oleh rindu yang belum sempat terjadi.
🌬️ Bedugul hari ini menyimpan banyak suara:
suara angin, suara pepohonan,
dan suara hatiku yang pelan berbisik:
> “Terbanglah, Ananda…
dengan bekal nilai, bukan hanya dari buku,
tetapi dari hidup yang pernah kalian jalani bersama kami.
Jangan takut jatuh,
sebab kalian pernah berdiri dari nol — di bangku ini.”
Bila suatu hari dunia terasa berat,
ingatlah, kalian pernah menjadi anak-anak hebat
yang kami cintai tanpa syarat.
Dan bila kalian sempat singgah —
kembalilah,
walau hanya untuk menitip salam di pagar sekolah,
atau menyapa pohon yang dulu kalian tanami di halaman kecil itu.
🌺 Karena sejauh apapun kalian pergi,
kalian tetap
jejak paling manis
di ruang hati kami
yang tak pernah kosong.
Selamat jalan,
Anakku.
Terbanglah,
dan jadilah cahaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar