📰 Dharma Śānti – Edisi Spiritualitas Dharma dan Refleksi Hidup
"Pengingat Diri": Refleksi Dharma dari Ida Sinuhun Siwa Putra Paramadaksa Manuaba
Oleh: I Gede Sugata Yadnya Manuaba
Pura Panataran Agung Catur Parhyangan Ratu Pasek, Pundukdawa –
Dalam hidup ini, manusia tak luput dari jatuh dan salah. Seperti pesan spiritual dari Ida Sinuhun, “Semua adalah bagian dari proses jiwa menuju cahaya tertinggi.”
Kata-kata ini tertuang indah dalam pesan “Pengingat Diri” yang banyak dijadikan pegangan rohani di tengah dunia yang terus berubah. Dalam pesan tersebut, Ida Sinuhun menekankan pentingnya ketabahan, kebijaksanaan, dan mengalir dalam kesadaran dharma.
---
✨ Isi Pesan Spiritual "Pengingat Diri"
> “Dalam hidup jangan takut akan jatuh dan salah, semuanya adalah bagian dari proses.
Jangan selalu menyesali kesalahan, tapi belajarlah menyelesaikan dan memperbaiki agar tidak terulang lagi.
Teruslah belajar dari pengalaman dan bergurulah pada kenyataan.
Seperti air tidak melawan, tetapi mengalir mengikuti takdir.”
🌿 Astungkara Rahayu.
Pesan ini adalah bentuk sādhanā (latihan spiritual) dalam kehidupan modern, mengingatkan kita akan prinsip titik suci antara kesalahan dan kebangkitan.
---
📜 Sloka Hindu Sebagai Landasan Filosofis
1. Sloka Bhagavad Gītā 2.47
कर्मण्येवाधिकारस्ते मा फलेषु कदाचन।
मा कर्मफलहेतुर्भूर्मा ते सङ्गोऽस्त्वकर्मणि॥
Karmaṇy-evādhikāras te mā phaleṣu kadācana,
mā karma-phala-hetur bhūr mā te saṅgo 'stv akarmaṇi.
> “Kewajibanmu hanyalah bertindak, bukan pada hasilnya. Jangan menjadi penyebab hasil, dan jangan terikat pada tidak bertindak.”
Makna:
Dalam pengingat spiritual, jatuh dan salah bukanlah kegagalan, melainkan bagian dari karma-yoga. Melangkah dalam dharma berarti bertindak tanpa pamrih, tanpa ketakutan atas hasil, dan selalu siap memperbaiki diri.
---
2. Sloka Sarasamuccaya 3.31
न पश्यन्ति दोषं स्वकर्मसु।
Na paśyanti doṣaṁ svakarmasu.
> “Orang cenderung tidak melihat kesalahan dalam tindakannya sendiri.”
Makna:
Namun dalam “Pengingat Diri”, kita diajak tidak menyangkal kesalahan, melainkan mengakuinya dengan jujur dan memperbaiki dengan penuh cinta kasih dan welas asih.
---
🕉️ Simbolisme Air dan Takdir dalam Dharma
Air dalam ajaran Hindu adalah simbol tīrtha, pemurni batin dan pemikul karma. Air tidak pernah menolak jalan, ia mengalir mengikuti hukum dharma — inilah esensi spiritual dari “tidak melawan, tapi mengalir mengikuti takdir”.
Sloka Taittirīya Upaniṣad 1.6.2:
सत्यं ज्ञानमनन्तं ब्रह्म।
Satyaṁ jñānam anantaṁ brahma.
> “Brahman adalah Kebenaran, Pengetahuan, dan Tak Terbatas.”
Makna:
Kita semua sedang mengalir menuju Brahman, dan jatuh bukanlah akhir, melainkan pancuran menuju kejernihan jiwa.
---
📚 Refleksi Teologis dari Ida Sinuhun
Ida Sinuhun Siwa Putra Paramadaksa Manuaba mengajarkan bahwa kesalahan adalah guru paling setia, dan dalam setiap luka ada biji karunia (anugraha) yang menunggu tumbuh.
> “Ajining awak saka kalepasan, ajining jiwa saka pangraos dharma.”
(Harga tubuh dari kebebasan, harga jiwa dari rasa akan dharma.)
---
🌺 Penutup: Mengingat Diri Adalah Menyembah Atma
Dalam pesan suci “Pengingat Diri”, kita diajak untuk kembali ke atma, pusat dari kesadaran dan kekuatan spiritual. Itulah sejatinya homecoming dalam Hindu: pulang kepada jiwa.
Sloka Chandogya Upaniṣad 6.8.7:
तत् त्वम् असि।
Tat tvam asi.
> “Engkau adalah itu (Brahman).”
---
📌 Salam Dharma Śānti
Untukmu yang terus mengingat, jatuh pun adalah sujud suci kepada Sang Maha Jiwa.
#PengingatDiri
#SlokaHinduHidup
#IdaSinuhunDharmika
#SpiritualitasTanpaPamrih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar