Refleksi Nilai Spiritual Guru dalam Pendidikan Hindu pada Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2025
.
Oleh: I Gede Sugata Yadnya Manuaba
Transliterasi: Nāsti gurutaraṁ tattvaṁ, nāsti gurutaraṁ tapaḥ.
Makna: “Tak ada kebenaran yang lebih tinggi dari guru, tak ada tapa (pengendalian diri) yang lebih besar dari pelayanan kepada guru.”
Abstrak:
Dalam konteks peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2025, penting untuk menelaah kembali nilai-nilai luhur pendidikan, khususnya dalam pandangan Hindu yang menempatkan guru sebagai pusat pencerahan spiritual dan intelektual. Ungkapan nāsti gurutaraṁ tattvaṁ, nāsti gurutaraṁ tapaḥ menggambarkan posisi guru sebagai sumber kebenaran tertinggi dan objek pelayanan spiritual terdalam. Artikel ini mengkaji peran guru dalam tradisi Hindu, keterkaitannya dengan prinsip pendidikan nasional, serta urgensinya dalam membentuk karakter dan budaya bangsa.
Kata Kunci: Guru, tattva, tapaḥ, pendidikan Hindu, Hari Pendidikan Nasional, karakter, spiritualitas
1. Pendahuluan
Hari Pendidikan Nasional bukan sekadar perayaan seremonial, melainkan momentum reflektif terhadap arah dan nilai pendidikan. Dalam ajaran Hindu, pendidikan bukan hanya transmisi ilmu pengetahuan, tetapi transformasi batin yang dibimbing oleh guru. Pepatah Sanskerta nāsti gurutaraṁ tattvaṁ, nāsti gurutaraṁ tapaḥ menegaskan bahwa guru adalah manifestasi kebenaran dan pengabdian tertinggi.
2. Guru dalam Perspektif Hindu
Guru dalam filsafat Hindu dipandang sebagai penghubung antara jñāna (pengetahuan) dan mokṣa (pembebasan). Ia bukan sekadar pengajar, melainkan pembimbing spiritual yang membantu murid mengenali hakikat dirinya. Dalam Guru Gītā, guru digambarkan sebagai Brahma, Viṣṇu, dan Śiva, yang berarti guru mewakili seluruh aspek Tuhan dalam membentuk kehidupan manusia.
3. Makna Tattva dan Tapaḥ
- Tattva (kebenaran): Guru adalah cermin dari kebenaran tertinggi yang tidak bisa dicapai hanya melalui intelektualitas, tetapi melalui bimbingan dan kesadaran batin.
- Tapaḥ (pengendalian diri): Pelayanan kepada guru merupakan bentuk tapaḥ tertinggi karena mengajarkan disiplin, kesabaran, ketulusan, dan kerendahan hati dalam belajar.
4. Kontribusi Nilai Guru bagi Pendidikan Nasional
Dalam konteks Indonesia, nilai-nilai guru dalam ajaran Hindu sangat sejalan dengan tujuan pendidikan nasional, yaitu membentuk manusia yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, dan berpengetahuan. Guru menjadi kunci dalam mewujudkan profil Pelajar Pancasila yang berkarakter, mandiri, dan bernalar kritis.
5. Relevansi di Era Modern
Di tengah kemajuan teknologi dan perubahan zaman, esensi guru sebagai pembimbing nilai tetap tidak tergantikan. Dalam tradisi Hindu maupun sistem pendidikan nasional, guru adalah sosok pembentuk jati diri, bukan sekadar penyampai kurikulum.
Kesimpulan:
Ungkapan nāsti gurutaraṁ tattvaṁ, nāsti gurutaraṁ tapaḥ adalah pernyataan abadi tentang pentingnya menghormati guru dalam proses pendidikan. Pada Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2025 ini, mari kita renungkan kembali peran strategis guru dalam membentuk generasi masa depan yang tidak hanya cerdas, tetapi juga bermoral dan spiritual.
Selamat Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2025!
Mari hormati dan muliakan guru sebagai cahaya kehidupan dan peradaban bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar