Selasa, 06 Mei 2025

Lontar Tanpa Tulis

Makna Filosofis "Lontar Tanpa Tulis, Tampakin Kuntul": Refleksi Nilai dan Simbol dalam Tradisi Bali

Pendahuluan

Ungkapan "Lontar tanpa tulis, tampakin kuntul" berasal dari tradisi lisan masyarakat Bali. Ungkapan ini mencerminkan filosofi hidup yang dalam, tentang esensi, kejelasan, dan nilai dari sesuatu yang tidak hanya dilihat dari wujud fisiknya, tetapi dari makna yang terkandung di dalamnya.

Penafsiran Ungkapan

"Lontar tanpa tulis" berarti lembaran lontar yang kosong, belum diisi atau ditulis. Secara simbolik ini menggambarkan potensi, ketulusan, atau bahkan kebodohan yang belum terasah.

"Tampakin kuntul" artinya tampak seperti burung kuntul – putih, bersih, indah di luar, namun belum tentu bermakna dalam.


Makna mendalamnya: sesuatu yang tampak indah dan bersih secara lahiriah (simbol kuntul), namun kosong dari makna, ilmu, atau nilai (lontar tanpa tulis) adalah hal yang patut direnungkan. Ini adalah kritik halus terhadap formalitas tanpa substansi.


---

Kutipan Sloka Hindu yang Relevan

Sloka dalam bahasa Sanskerta:

"Na hi jñānena sadṛśaṁ pavitram iha vidyate"
(Bhagavad Gītā IV.38)

Transliterasi:
Na hi jñānena sadṛśaṁ pavitram iha vidyate.

Artinya:
"Tidak ada yang lebih menyucikan di dunia ini selain pengetahuan."

Sloka ini memperkuat makna ungkapan di atas, bahwa pengetahuan (isi lontar) jauh lebih penting dibanding penampilan luar (wujud fisik yang tampak seperti kuntul).


---

Kesimpulan

Ungkapan "lontar tanpa tulis, tampakin kuntul" adalah bentuk ajaran moral agar manusia tidak hanya mementingkan penampilan lahiriah, tetapi harus memiliki isi, pengetahuan, dan nilai-nilai luhur dalam hidupnya. Ia menjadi pengingat bahwa substansi lebih penting daripada bentuk, dan kebijaksanaan lebih bernilai daripada kepura-puraan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar