Rabu, 07 Mei 2025

Cahaya Aksi Nyata

"Ciptakan Cahayamu Melalui Aksi Nyata: Harmoni Tri Hita Karana di Jalan Menuju Goa Lawah"


Oleh: I Komang Suastika

Sabtu, 26 April 2025

Sepanjang Jalan Menuju Pantai Goa Lawah

“Ciptakan cahayamu dengan ikut terlibat di berbagai kegiatan”
Kalimat sederhana ini adalah semboyan kuat yang merepresentasikan semangat kebersamaan, gotong royong, dan kesadaran spiritual dalam menjaga harmoni antara manusia, alam, dan Hyang Widhi Wasa. Dalam semangat Tri Hita Karana, Jagabaya Dulang Mangap (JDM) melaksanakan aksi nyata berupa kegiatan bersih-bersih sepanjang jalur menuju pantai Goa Lawah, jalur pemelastian suci menuju pesuecan Ida Betara.


---

Makna Aksi Bersih-Bersih: Lebih dari Sekadar Fisik

Membersihkan jalur pemelastian bukan sekadar kegiatan fisik, melainkan laku bhakti yang penuh makna spiritual. Aksi ini adalah bentuk nyata dari Parahyangan (hubungan dengan Tuhan), Pawongan (hubungan antarsesama), dan Palemahan (hubungan dengan alam). Dalam ajaran Hindu, kebersihan bukan hanya tentang tubuh atau tempat, melainkan juga kesucian batin dan niat.

Sebagaimana disebutkan dalam kitab suci:

शौचं बाह्याभ्यन्तरं विष्णुः शुद्धानां परमं पदम्॥

Śaucaṁ bāhyābhyantaraṁ viṣṇuḥ, śuddhānāṁ paramaṁ padam.
(Manusmṛti 5.109)

Artinya:
"Kebersihan luar dan dalam adalah wujud Vishnu (Tuhan). Kebersihan adalah jalan menuju tujuan tertinggi orang suci."

Sloka ini mengingatkan bahwa keterlibatan dalam kegiatan bersih-bersih adalah laku menuju kesucian diri dan ruang, serta sebagai wujud keharmonisan dengan Tuhan.


---

Tri Hita Karana: Hidup Selaras dalam Tindakan

Konsep Tri Hita Karana bukan hanya slogan adat dan budaya Bali, tetapi prinsip hidup universal yang jika dijalankan secara konsisten akan membawa keseimbangan dunia:

1. Parahyangan: Melibatkan diri dalam pesuecan Ide Betara adalah bentuk bhakti dan sraddha. Bersihnya jalan menuju pantai Goa Lawah adalah bagian dari upaya mensucikan jalur spiritual menuju alam suci (segara).


2. Pawongan: Kebersamaan warga, semeton JDM, dan generasi muda menunjukkan semangat gotong royong yang memperkuat solidaritas sosial.


3. Palemahan: Membersihkan lingkungan adalah wujud cinta pada alam, menjaga keharmonisan dan kesucian bumi Bali, yang kita sebut Ibu Pertiwi.




---

Doa dan Harapan: Untuk Jagat lan Sedaging Nyane

Kegiatan ini bukan tanpa harap. Dalam suasana penuh astungkare, semua pihak berharap agar pesuecan Ida Betara berjalan lancar, penuh taksu, dan mendatangkan rahayu ping siu—kesejahteraan lahir batin, bagi jagat dan sedaging nyane (seluruh alam dan seluruh umat manusia). Dalam keheningan pantai, semoga setiap langkah kita menyatu dengan doa dan semesta.

Sebagaimana tercantum dalam Rg Veda:

संगच्छध्वं संवदध्वं सं वो मनांसि जानताम्।
देवा भागं यथा पूर्वे सञ्जानाना उपासते॥

Saṅgacchadhvaṁ saṁvadadhvaṁ saṁ vo manāṁsi jānatām |
Devā bhāgaṁ yathā pūrve sañjānānā upāsate ||
(Ṛg Veda 10.191.2)

Artinya:
"Marilah kita berjalan bersama, berbicara bersama, dan berpikir bersama. Seperti para dewa dahulu, dalam persatuan mereka menyembah dengan sepenuh hati."


---

Penutup: Cahayamu, Ladang Amalmu

Kegiatan bersih-bersih menuju pesuecan bukan hanya tentang sapu, sampah, dan peluh. Ini adalah persembahan suci dalam bentuk tindakan. Di jalan itulah cahayamu tercipta. Terangmu menyinari bukan hanya ruang, tetapi juga batin umat. Semoga kegiatan ini menjadi pemantik kesadaran kolektif agar kita semua tidak hanya menjadi pemuja, tapi juga pelaku dharma sejati.

RAHAYU PING SIU.
OM ŚĀNTIH ŚĀNTIH ŚĀNTIH OM.


---

#JDM BALI
#JagabayaDulangMangap
#KaryaAgungPundukDawa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar