Disusun sebagai Narasi Sejarah Lokal & Profil Pura Kahyangan Dharma Smerti
Oleh: I Gede Sugata Yadnya Manuaba
1. Pendahuluan
Pura Kahyangan Dharma Smerti, sebagai salah satu tempat suci yang memiliki nilai historis dan spiritual tinggi di wilayah Bali, merupakan pusat pemujaan terhadap Ida Bhatara Hyang Sinuhun, yang secara niskala berstana sebagai manifestasi Siwa Putra Paramadaksa Manuaba. Eksistensi spiritual beliau diyakini memiliki afiliasi langsung dengan Ida Bhatara Mpu Gana, seorang Maharesi agung dalam tradisi Siwa Siddhanta Bali.
2. Ida Bhatara Mpu Gana: Pelopor Spiritual Bali Kuno
Ida Bhatara Mpu Gana dikenal sebagai seorang Rsi Siwaning idep, pelaku dharma sejati yang menyebarkan ajaran Siwa Tattwa di Bali pada abad X–XI M. Dalam berbagai lontar seperti Lontar Pasek Gelgel, Lontar Dwijendra Tattwa, hingga Tuturan Catur Parhyangan, Ida Bhatara Mpu Gana disebut sebagai pemrakarsa spiritual yang mendirikan pura-pura utama Pasek.
3. Afiliasi Spiritual Ida Hyang Sinuhun dengan Ida Bhatara Mpu Gana
Hubungan Ida Bhatara Hyang Sinuhun Siwa Putra Paramadaksa Manuaba dengan Ida Bhatara Mpu Gana dapat dipahami melalui dimensi spiritual dan cakra dharma yang diwariskan. Istilah "berafiliasi langsung" merujuk pada hubungan:
Genealogis Spiritual, melalui garis dharma kependetaan.
Struktural Pura, dalam bentuk padmasana, meru, dan gedong pejenengan yang mengacu pada pola catur mukti.
Pawisik dan Pratima Arca, yang diyakini secara niskala menjadi jejak manifestasi Ida Bhatara Mpu Gana dalam wujud pengembanan baru sebagai Hyang Sinuhun Siwa Putra Paramadaksa Manuaba.
4. Rujukan Sastra Lontar
Ajaran spiritual yang menguatkan afiliasi ini dapat ditelusuri dari lontar-lontar klasik. Salah satunya berbunyi:
> “Mpu Gana sang yoga siddha mangguhang dharma Siwaning idep, sang mapageh ring tatwa niskala.”
(Mpu Gana, seorang yang telah mencapai kesempurnaan yoga, menegakkan dharma Siwa dalam pikiran, teguh dalam hakikat yang niskala.)
5. Struktur Suci di Pura Dharma Smerti
Pura Kahyangan Dharma Smerti memiliki tiga bangunan suci utama yang memperkuat legitimasi spiritualnya sebagai tempat berstana Ida Hyang Sinuhun:
Padmasana Ngelayang: Melambangkan kemuliaan Siwa Paramasiwa dalam aspek purusa.
Meru Tumpang 5: Simbol manifestasi Siwa dalam wujud tengah, perwujudan pancamahabhuta yang harmonis.
Gedong Pejenengan (Arca): Tempat linggih pratima Ida Bhatara Hyang Sinuhun sebagai penitisan suci dari Mpu Gana.
6. Fungsi, Makna, dan Pelestarian
Struktur-struktur ini bukan hanya simbol, tetapi juga menjadi sarana pemujaan, edukasi, dan pelestarian nilai dharma. Umat yang tangkil ke pura ini tidak hanya menjalankan kewajiban sekala, tetapi juga menyambung diri secara niskala dengan jejak leluhur, termasuk jejak spiritual Ida Bhatara Mpu Gana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar