SASUHUNAN IDA BHATARA RATU GDE “BAWI ISWARA BET TEGEH”: SIMBOL KEKUATAN ADHYATMIKA DAN ADHIDAIVA DALAM TATWA HINDU BALI
Oleh: I Gede Sugata Yadnya Manuaba
Abstrak
Tulisan ini mengkaji makna filosofis dan spiritual dari gelar suci Ida Bhatara Ratu Gde Bawi Iswara Bet Tegeh, sebagai salah satu manifestasi kekuatan ilahi dalam konteks kepercayaan Hindu Bali. Dalam artikel ini akan dibahas asal-usul, simbolisme hewan suci bawi (babi hutan), kedudukan spiritualnya sebagai Iswara, serta maknanya dalam dimensi lokal (adhyatmika) dan kosmik (adhidaiva). Analisis dilengkapi dengan kutipan sloka dari kitab suci Weda dan Purana sebagai dasar legitimasi filosofisnya.
Pendahuluan
Dalam tradisi Hindu Bali, pemujaan terhadap manifestasi Tuhan dalam berbagai bentuk menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan spiritual masyarakat. Salah satu manifestasi unik adalah Ida Bhatara Ratu Gde Bawi Iswara Bet Tegeh, yang secara harfiah bermakna “Sang Penguasa Agung dalam wujud Babi Hutan Suci yang menjulang tinggi di hutan Bet Tegeh”. Julukan ini bukan sekadar simbol hewani, melainkan perlambang dari kekuatan pelindung, penjelajah alam spiritual, serta pemangku keseimbangan antara alam sekala dan niskala.
Sloka Sansekerta dan Maknanya
Sloka:
"Varāha-rūpeṇa dharām udhṛtya sa jagatām pālanāya saṁsthitaḥ"
Transliterasi:
Varāha rūpeṇa dharām udhṛtya, saḥ jagatām pālanāya saṁsthitaḥ.
Terjemahan:
"Dalam wujud Varaha (babi hutan suci), Beliau mengangkat bumi dari kegelapan, dan menetap demi menjaga keseimbangan alam semesta."
Simbolisme "Bawi Iswara"
Bawi (Varāha) dalam mitologi Hindu merupakan salah satu awatara Dewa Wisnu yang mengambil rupa babi hutan demi menyelamatkan bumi (Bhumi Devi) dari dasar lautan kosmik.
Iswara berarti penguasa agung atau Tuhan dalam bentuk manifestasi yang aktif menjaga dan melindungi.
Bet Tegeh secara etimologis berasal dari "bet" (hutan) dan "tegeh" (tinggi), melambangkan ketinggian spiritual dan kesiapsiagaan dalam melindungi jagat bet tegeh/petegeh.
Makna Lokal dalam Kepercayaan Bali
Di Bali, Sasuhunan Ida Bhatara Ratu Gde Bawi Iswara Bet Tegeh dipuja di Pura Panataran Mrajan Agung Dalem Tangsub yang berhubungan dengan kekuatan pelindung desa, kawasan hutan, atau penjaga jalur spiritual. Beliau dipercaya memiliki fungsi:
1. Pelindung kawula desa dari gangguan niskala (gaib).
2. Simbol kekuatan dan keberanian, seperti karakter babi hutan yang berani dan tak mudah mundur.
3. Manifestasi dari dharma ksatria, menjaga kebenaran dan keseimbangan.
Penutup
Keberadaan Ida Bhatara Ratu Gde Bawi Iswara Bet Tegeh merupakan wujud kearifan lokal yang sarat makna filosofis tinggi. Dengan akar yang dalam pada ajaran Weda, bentuk spiritual ini mengajarkan keberanian, keteguhan, dan tanggung jawab menjaga keharmonisan alam semesta. Ia bukan hanya pelindung fisik, tapi juga penjaga keseimbangan moral dalam diri umat manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar