Selasa, 25 Maret 2025

Sesontengan Pengotonan

Sesontengan Pengotonan: Warisan Motivasi yang Menumbuhkan Keyakinan

Tu Baba

Dalam setiap otonan, tanpa kita sadari, leluhur telah mewariskan sesontengan—ucapan penuh doa dan harapan yang bukan sekadar rangkaian kata, tetapi sebuah energi yang membentuk keyakinan dalam diri kita. Dari kecil hingga dewasa, kita selalu menerima pesan-pesan ini dengan penuh suka cita, seakan menjadi ritual yang tidak pernah terlewatkan.

"Dumogi selamet lan rahayu, dadi anak soleh, sukses, sareng luwe asih ring lian." Kata-kata ini sering kita dengar saat otonan, diiringi dengan tetabuhan, dupa yang mengepul, dan doa yang dipanjatkan. Mungkin saat kecil, kita hanya memahami ini sebagai bentuk kasih sayang dari orang tua atau sesepuh. Namun, seiring waktu, kata-kata ini membentuk pola pikir, menciptakan keyakinan yang secara tidak langsung tertanam dalam jiwa.

Tanpa disadari, sesontengan itu menjadi sugesti positif yang mengiringi perjalanan hidup kita. Kata-kata baik yang terus diulang menjadi doa yang hidup dalam diri, membentuk karakter, dan memberi kita kekuatan saat menghadapi tantangan.

Leluhur mungkin tidak meninggalkan banyak harta benda, tetapi mereka mewariskan sesuatu yang lebih berharga: motivasi dalam bentuk kata-kata. Dan dari sanalah, tumbuh keyakinan yang tanpa kita sadari, mengarahkan langkah kita menuju kehidupan yang lebih baik.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar