Sloka tentang Menghormati Guru
Aksara Dewanagari:
गुरुः पिता भवेत् शिष्यस्य, सत्यमुक्तं सनातने।
ज्ञानं ददाति यः सम्यक्, स एव पूज्यते सदा॥
असदाचरणं यो कुरुते, गुरोः प्रति दुर्लभः।
स हि विपाकं प्राप्नोति, दुःखरूपं भयंकरम्॥
तस्मात् गुरोः सदा भक्तिः, कर्तव्या धर्ममिच्छता॥
Transliterasi:
Guruḥ pitā bhavet śiṣyasya, satyamuktaṃ sanātane।
Jñānaṃ dadāti yaḥ samyak, sa eva pūjyate sadā॥
Asadācaraṇaṃ yo kurute, guroḥ prati durlabhaḥ।
Sa hi vipākaṃ prāpnoti, duḥkharūpaṃ bhayaṅkaram॥
Tasmāt guroḥ sadā bhaktiḥ, kartavyā dharmamicchatā॥
Makna Sloka:
- Guru adalah seperti ayah bagi muridnya, ini adalah kebenaran dalam ajaran Sanātana Dharma.
- Orang yang memberikan ilmu dengan benar, dialah yang harus selalu dihormati.
- Barang siapa yang berperilaku buruk terhadap guru, sulit baginya mendapatkan keberkahan.
- Dia pasti akan menerima vipāka (konsekuensi buruk), yang akan muncul dalam bentuk penderitaan yang menakutkan.
- Oleh karena itu, seseorang yang menginginkan kehidupan yang benar hendaknya selalu berbakti kepada gurunya.
Sloka ini menegaskan pentingnya menghormati guru dan menghindari perilaku buruk terhadap mereka, karena setiap tindakan memiliki akibatnya (vipāka).
Guru adalah sosok yang berjasa besar dalam kehidupan kita. Mereka bukan hanya sekadar pengajar di sekolah, tetapi juga pembimbing yang membentuk karakter dan masa depan anak didiknya. Namun, sayangnya, masih ada sebagian orang yang tidak menghormati guru, bahkan memperlakukan mereka dengan kasar, baik secara lisan maupun tindakan. Padahal, ada pepatah yang mengatakan, “Jangan jahat pada guru, nanti Vipāka (विपाक) – konsekuensi atau buah dari perbuatan!”
Mengapa Harus Menghormati Guru?
1. Guru Adalah Orang Tua Kedua
Di sekolah, guru berperan seperti orang tua. Mereka mendidik, membimbing, dan memberikan ilmu yang akan berguna sepanjang hidup. Menghormati guru berarti menunjukkan rasa terima kasih atas usaha dan pengorbanan mereka.
2. Ilmu yang Diberikan Guru adalah Berkah
Ilmu yang diajarkan oleh guru bukan hanya sekadar pengetahuan akademik, tetapi juga bekal kehidupan. Jika seseorang tidak menghargai gurunya, ilmu yang diperoleh bisa menjadi tidak berkah dan sulit bermanfaat.
3. Hukum Sebab Akibat
Dalam kehidupan, ada hukum sebab akibat. Orang yang memperlakukan gurunya dengan tidak baik mungkin akan merasakan dampak buruk di kemudian hari, baik dalam bentuk kesulitan belajar, karier yang terhambat, atau bahkan perlakuan yang sama dari generasi berikutnya.
4. Doa Guru Itu Anugrah
Guru adalah orang yang selalu mendoakan kebaikan bagi murid-muridnya. Namun, jika seorang murid bersikap buruk, guru yang merasa tersakiti bisa saja secara tidak sengaja mengeluarkan doa atau perasaan yang bisa berakibat kurang baik bagi murid tersebut.
Bentuk Sikap Hormat kepada Guru
Bersikap sopan dan santun saat berbicara dan berinteraksi dengan guru.
Tidak membantah atau melawan dengan kata-kata kasar.
Mendengarkan dan menghargai setiap pelajaran yang diberikan.
Mendoakan guru agar selalu sehat dan diberkahi dalam mengajar.
Tidak menyebarkan berita buruk atau fitnah tentang guru.
Akhir Kata
Menghormati guru bukan hanya kewajiban moral, tetapi juga investasi bagi masa depan. Murid yang menghargai gurunya akan lebih mudah mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan kehidupan yang berkah. Jadi, jangan pernah jahat kepada guru, karena kualat bukan sekadar mitos, tetapi kenyataan yang bisa dirasakan dalam kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar