Ong Bhaerawa Na Maha,
Ajaran tentang Sang Hyang Tri Nadi
Ongkara adalah wujud nyata-Nya, Ongkara adalah badan, sebagai pangkal dari Tri Nadi yang terdiri dari Ida, Pinggala dan Sumsumna.
Ida, adalah urat tempat bergeraknya sari makanan di bagian kanan, itu adalah Brahma Loka, terlihat bagaikan warna sinar matahari yang baru terbit di ufuk timur, mantranya ANG. Jika jalan itu diikuti bisa kembali ke surganya Brahma, jika terlahir menjadi manusia lagi akan menjadi Brahmana.
Dewanya BRAHMA dengan lembu kendaraanya, jalan suara datang dari hati terus ke paru-paru.
Tenaga datang dari kepala melalui nadi menyebar ke anus sebagai jalannya kotoran, kemudian ke atas sampai pada jaringan tubuh sebagai jalannya sari makanan dan daging, lenyap sampai di mulut sebagai jalan keluar suara. Besarnya suara di makrokosmos adalah api, di antariksa sebagai matahari, jika dalam badan berupa suara. Ia menyebabkan adanya siang dan malam, disebut BRAHMANGGA.
Cirinya disebut Gebang Tan Patulis atau Mirah Bolong, bagian kanan alam semesta.
Pinggala, adalah urat tempat mengalirnya air di bagian kiri, itu adalah Wisnu Loka, terlihat bagaikan sinar rembulan, sejuk serta menyegarkan, mantranya UNG. Jika jalan itu diikuti bisa kembali ke surganya Wisnu, jika terlahir menjadi manusia lagi akan menjadi Kesatria.
Dewanya WISNU dengan garuda kendaraannya, tempat mengalirnya tenaga dari empedu sampai ke kemaluan sebagai jalannya kencing, kemudian ke atas sampai pada jaringan tubuh, sebagai jalannya air menuju hidung sebagai jalan keluar napas.Wujud besarnya di makrokosmos berupa air, di antariksa sebagai rembulan. Jika di dalam badan berupa tenaga, besar kecilnya tidak dapat dilihat, disebut Anilakusa, Nilangga dan WISNUANGGA. Cirinya disebut Kuntul Anglayang atau Kuranta Bolong, bagian kiri alam semesta.
Sumsumna, adalah urat tempat mengalirnya tenaga dibagian tengah, itu adalah Iswara Loka, terlihat bagaikan perak yang dilebur, mantranya MANG. Inilah yang disebut Kamoksan (kelepasan), jika jalan ini diikuti bisa kembali ke surganya Iswara, tidaklah lagi terlahir sebagai manusia (moksa).
Dewanya ISWARA kendaraannya Angsa, warna seperti bunga pisang yakni putih kekuning-kuningan bagai kobaran api. Sebagai jalannya pikiran bertempat di pangkal hati disana bertemunya tenaga, melahirkan aksara ANG – AH atau Rwa Bhineda, disebut Ardhanareswari. Memancar ke atas sampai di rongga paru-paru, limpa hingga tembus ke telapak tangan, memancar ke bawah sampai di sungai Dewa Kama sebagai jalannya sperma, menggaib hilang menyebar di tempat pembuahan menjadi jalan seluruh sari-sari makanan dan minuman. Wujudnya di makrokosmos berupa kebaikan, di antariksa sebagai bintang. Jika di dalam badan adalah pikiran rupanya seperti jambangan emas yang baru digosok sampai mengkilap dihiasi berbagai macam permata, disebut SIWANGGA.
Inilah Sang Hyang Trinadi di makrokosmos dan mikrokosmos, sebagai keluar masuknya suara, tenaga dan pikiran. Suara keluar dari mulut bergerak ke telinga, Tenaga keluar dari hidung bergerak ke bulu jari kaki, Pikiran keluar dari mata bergerak ke jantung, Ia yang disebut Sang Hyang Siwatma.
Suksma,
Rahayu 🙏🙏🙏
#taksurudra #trinadi #brahma #wisnu #iswara #hindu #bali #nusantara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar