Dalam kehidupan ini, manusia sering kali berusaha mengejar kesempurnaan. Namun, semakin kita mencari kesempurnaan, semakin kita menyadari bahwa hal itu sulit untuk dicapai. Kesempurnaan sejati bukanlah tentang mencapai sesuatu yang tanpa cacat, tetapi tentang menerima ketidaksempurnaan dengan bijaksana. Seperti aliran sungai yang terus mengalir tanpa henti, kehidupan juga harus dijalani dengan keseimbangan dan kesadaran diri.
Kita tidak harus menjadi sempurna untuk merasa bahagia. Kebahagiaan sejati lahir dari rasa syukur, penerimaan, dan usaha yang tulus dalam menjalani hidup. Dengan demikian, hidup bukan tentang mencapai kesempurnaan, melainkan tentang bagaimana kita bertumbuh dan belajar dari setiap perjalanan yang kita lalui.
Sloka dalam Bahasa Sanskerta
संस्कृतेः श्लोकः (Saṁskṛteḥ Ślokaḥ):
अनन्तं परिपूर्णं च, यः शोधयति मानवः।
तस्मै न लभ्यते नित्यं, दोषैः सहितं जीवनम्॥
Transliterasi:
Anantaṁ paripūrṇaṁ ca, yaḥ śodhayati mānavaḥ।
Tasmai na labhyate nityaṁ, doṣaiḥ sahitaṁ jīvanam॥
Makna:
"Kesempurnaan yang tiada batasnya, jika manusia terus mencarinya, maka ia tidak akan pernah menemukannya, karena kehidupan selalu disertai dengan ketidaksempurnaan."
Sloka ini mengajarkan kita bahwa kehidupan adalah perjalanan yang penuh dengan pelajaran dan pengalaman, bukan sekadar pencapaian kesempurnaan yang absolut. Oleh karena itu, marilah kita menjalani hidup dengan kesadaran, kebijaksanaan, dan penerimaan terhadap segala kekurangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar