Selasa, 25 Maret 2025

Bijak

Makna di Balik Kata Bijak Menjelang Nyepi Warsa Isaka 1947

Oleh: Tu Baba

Menjelang Hari Raya Nyepi, kita diajak untuk merenung dan merefleksi diri, tidak hanya dalam aspek spiritual tetapi juga dalam perjalanan hidup. Kata bijak yang disampaikan mengandung filosofi mendalam tentang pentingnya membuka wawasan, keluar dari zona nyaman, dan berusaha mencapai cita-cita setinggi langit.

Mengapa Kita Harus Membuka Wawasan?

Dalam hidup, banyak orang terjebak dalam kenyamanan yang mereka miliki. Tanpa disadari, zona nyaman ini bisa menjadi penghambat perkembangan diri. Oleh karena itu, kata bijak ini menekankan beberapa langkah untuk membuka wawasan:

1. Melihat dari "Jendela"
Ini adalah langkah awal untuk mengenal dunia luar. Kita diajak untuk tidak hanya terpaku pada satu sudut pandang, melainkan belajar dari pengalaman orang lain, membaca, dan memahami kehidupan dengan lebih luas.


2. Keluar dari "Pintu Rumah"
Setelah menyadari bahwa dunia ini luas, kita perlu melangkah keluar dan mengalami sendiri berbagai hal baru. Interaksi dengan dunia luar akan memberikan pengalaman yang tidak bisa didapat hanya dari teori.


3. Keluar dari "Pintu Halaman Rumah"
Jika ingin lebih berkembang, jangan hanya belajar dari lingkungan terdekat. Pergilah lebih jauh, jelajahi dunia yang lebih luas, dan temukan perspektif baru yang akan memperkaya pengetahuan serta kebijaksanaan kita.


4. Berguru ke Negeri China dan Menggantungkan Cita-Cita Setinggi Langit
Pepatah lama mengatakan, Tuntutlah ilmu hingga ke negeri China. Ini mengajarkan bahwa ilmu tidak memiliki batas, dan kita harus berani belajar sejauh mungkin. Cita-cita pun harus digantung setinggi langit, karena dengan usaha dan tekad yang kuat, tidak ada yang mustahil untuk diraih.



Kaitannya dengan Hari Raya Nyepi

Nyepi adalah momen perenungan diri. Dengan kesunyian dan keheningan, kita diberi kesempatan untuk menilai apakah selama ini kita sudah cukup berusaha memperluas wawasan dan mencapai potensi terbaik dalam hidup. Prosesi Melasti yang dilakukan sebelum Nyepi juga merupakan simbol pembersihan diri, menghilangkan segala keburukan dan memulai perjalanan baru dengan hati yang lebih bersih dan bijaksana.


Berikut adalah makna akronim BIJAK saat Nyepi, yang menggambarkan nilai-nilai refleksi dan kebijaksanaan dalam keheningan:

B.I.J.A.K

  • B = Berdiam Diri – Merenungkan kehidupan, mengendalikan diri, dan menemukan kedamaian dalam keheningan.
  • I = Introspeksi – Mengevaluasi diri, memperbaiki kesalahan, dan meningkatkan kualitas spiritual.
  • J = Jernih Pikiran – Membersihkan hati dan pikiran dari keburukan serta memperdalam pemahaman hidup.
  • A = Ajaran Dharma – Memegang teguh nilai-nilai kebaikan dan menjalankan kehidupan dengan kebajikan.
  • K = Kesadaran Diri – Memahami makna hidup, memperkuat hubungan dengan Tuhan, sesama, dan alam.

Akronim ini mengajarkan bahwa Nyepi adalah momen untuk kembali ke dalam diri, menemukan kebijaksanaan, dan memperbaiki hubungan dengan semesta. Rahajeng Nyepi, semoga kita semua mencapai kedamaian dan pencerahan.

Kesimpulan

Filosofi yang terkandung dalam kata bijak ini mengajarkan bahwa hidup adalah perjalanan menuju kebijaksanaan dan kesuksesan, yang hanya bisa dicapai dengan berani keluar dari batasan diri sendiri. Dalam momen Nyepi ini, mari jadikan refleksi ini sebagai motivasi untuk terus berkembang, mencari ilmu, dan mencapai cita-cita setinggi langit.

Rahajeng ngemargyang pe-Mlasti-an. Suksma lan rahayu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar