Pasrah bukan akhir, tetapi awal dari perjalanan baru dengan hati yang lebih tenang.
Oleh : I Gede Sugata Yadnya Manuaba
यत्नं कृत्वा यदा न सिध्यति,
प्रयत्नस्य फलं न दृश्यते।
तदा शान्तिं मनसि स्थापय,
ईश्वरे विश्वासं धारय।
यद्भवेत् तत्सुखायैव,
सर्वं देवस्य चिन्तितम्॥
Transliterasi:
Yatnaṁ kṛtvā yadā na sidhyati,
Prayatnasya phalaṁ na dṛśyate.
Tadā śāntiṁ manasi sthāpaya,
Īśvare viśvāsaṁ dhāraya.
Yad bhavet tat sukhāyaiva,
Sarvaṁ devasya cintitam.
Makna:
"Ketika usaha telah dilakukan, namun hasil tak juga nampak,
Maka tenangkanlah hati dan pasrahkanlah segalanya.
Percayalah kepada Tuhan dengan sepenuh hati,
Sebab segala yang terjadi adalah untuk kebaikan.
Apa pun yang datang adalah demi kebahagiaan sejati,
Karena segalanya telah dirancang oleh-Nya."
Sloka ini mengajarkan bahwa dalam kepasrahan ada ketenangan, dan dalam ikhlas ada keyakinan bahwa Tuhan telah mengatur segalanya dengan baik.
Posisiku Saat Ini: Sedang Pasrah
Dalam hidup, ada saatnya kita berjuang sekuat tenaga, namun ada pula saat di mana kita hanya bisa pasrah. Bukan karena menyerah, tetapi karena kita telah melakukan segala yang bisa kita lakukan. Ketika usaha dan doa telah kita panjatkan, namun hasilnya belum sesuai harapan, mungkin itulah saatnya kita belajar untuk melepaskan dan mempercayakan segalanya kepada takdir.
Pasrah Bukan Berarti Lemah
Sering kali, pasrah dikaitkan dengan kelemahan atau menyerah. Padahal, pasrah justru bisa menjadi tanda kedewasaan. Ini adalah bentuk kesadaran bahwa tidak semua hal bisa kita kendalikan. Ada kekuatan yang lebih besar yang bekerja di luar batas kemampuan kita, dan terkadang, menerima keadaan dengan hati lapang adalah jalan terbaik.
Belajar Ikhlas dalam Kepasrahan
Saat berada dalam kondisi pasrah, kita diajak untuk belajar ikhlas. Ikhlas bukan sekadar menerima, tetapi juga meyakini bahwa apapun yang terjadi adalah bagian dari rencana yang lebih besar. Mungkin sekarang terasa sulit, tapi di balik semua itu pasti ada hikmah yang belum kita pahami.
Tetap Melangkah, Walau Tanpa Kepastian
Pasrah bukan berarti berhenti melangkah. Meskipun tak ada kepastian di depan, kita tetap harus bergerak. Kadang, dalam kepasrahan, justru kita menemukan ketenangan yang selama ini kita cari. Dengan hati yang lebih ringan, kita bisa melihat kehidupan dengan sudut pandang yang lebih luas dan terbuka.
Menyerahkan Diri dengan Penuh Keyakinan
Jika saat ini aku berada dalam posisi pasrah, bukan berarti aku kalah. Aku hanya sedang percaya bahwa semesta, atau Tuhan, memiliki rencana yang jauh lebih baik. Aku melepaskan beban yang terlalu berat, dan memilih untuk berjalan dengan lebih ringan. Sebab, ketika kita sudah melakukan yang terbaik, selebihnya biarlah semesta yang bekerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar