Jumat, 14 Maret 2025

Ngajum Sekah

Ngajum Sekah: Upacara Penyucian Atma dalam Tradisi Hindu Bali

Oleh : I Gede Sugata Yadnya Manuaba, S.S., M.Pd

Ngajum Sekah adalah salah satu upacara dalam rangkaian ritual Ngaben di Bali yang bertujuan untuk menyucikan roh (atma) seseorang yang telah meninggal dunia. Upacara ini memiliki makna spiritual yang mendalam, yakni membantu roh agar dapat mencapai kesucian dan bersatu dengan Tuhan (Ida Sang Hyang Widhi Wasa).
Makna dan Tujuan Ngajum Sekah

Dalam ajaran Hindu di Bali, setelah seseorang meninggal dunia, roh masih terikat pada dunia fana. Oleh karena itu, diperlukan upacara penyucian agar roh dapat mencapai Moksa (kebebasan dari siklus reinkarnasi) atau kembali terlahir dalam kehidupan yang lebih baik. Ngajum Sekah dilakukan sebagai bagian dari prosesi tersebut, terutama bagi mereka yang sudah lama meninggal tetapi belum sempat diaben.
Proses Upacara Ngajum Sekah

1. Pembuatan Sekah
Sekah adalah simbol roh yang akan disucikan. Biasanya dibuat dari rangkaian bambu, daun maduri, daun bingin, dan bahan alami lainnya yang dihias dengan berbagai perlengkapan upacara.


2. Pemujaan dan Penyucian
Sekah yang telah dibuat kemudian disucikan melalui prosesi pemujaan yang dipimpin oleh seorang sulinggih (pendeta) atau pemangku. Mantra-mantra suci diucapkan untuk mengundang roh dan membimbingnya dalam perjalanan spiritualnya.


3. Penghanyutan atau Pembakaran
Setelah ritual selesai, sekah biasanya dihanyutkan ke laut atau sungai sebagai simbol pelepasan roh ke alam suci. Dalam beberapa tradisi, sekah juga bisa dibakar sebagai bagian dari ritual Ngaben.



Kesimpulan

Ngajum Sekah merupakan bagian penting dalam tradisi Hindu Bali yang mencerminkan keyakinan terhadap kehidupan setelah mati dan proses penyucian roh. Upacara ini tidak hanya menjadi wujud bakti keluarga kepada leluhur tetapi juga menjadi sarana untuk menjaga keseimbangan antara dunia sekala (nyata) dan niskala (spiritual).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar