Kelompok Pasek memiliki hubungan erat dengan raja-raja Bali, terutama sejak masa transisi dari pemerintahan Dinasti Warmadewa ke pengaruh Majapahit. Pasek bukanlah satu individu, melainkan sebuah kelompok masyarakat yang berasal dari keturunan pejabat dan pengikut Majapahit yang datang ke Bali. Mereka berperan dalam pemerintahan, keagamaan, dan sosial budaya.
Pada zaman pemerintahan Raja Dalem Waturenggong (abad ke-15 hingga ke-16), kelompok Pasek banyak menduduki posisi penting dalam pemerintahan dan kehidupan sosial di Bali. Bahkan, beberapa sumber menyebutkan bahwa mereka memiliki hubungan dekat dengan raja, baik sebagai pejabat kerajaan, penasihat, maupun pemuka agama.
Ada juga anggapan bahwa beberapa keturunan Pasek memiliki hubungan darah dengan raja-raja Bali, baik melalui perkawinan maupun melalui tugas-tugas yang diberikan oleh kerajaan. Beberapa tokoh Pasek dipercaya memiliki peran sebagai Senapati (panglima perang), Pemangku (pemimpin upacara keagamaan), serta tokoh-tokoh yang mengelola wilayah tertentu di bawah perintah raja.
Kapan Istilah "Pasek" Dimulai?
Istilah Pasek diperkirakan mulai digunakan pada masa awal masuknya pengaruh Majapahit ke Bali, sekitar abad ke-14 hingga ke-15 Masehi. Kata Pasek berasal dari kata "Pa-Sak" atau "Pasuk," yang berarti kelompok atau pengikut. Dalam konteks sejarah Bali, istilah ini merujuk pada kelompok-kelompok masyarakat yang berasal dari pengikut atau pejabat yang datang bersama ekspedisi Majapahit ke Bali, terutama pada masa Patih Gajah Mada saat menaklukkan Bali pada tahun 1343 M.
Pasek kemudian berkembang menjadi beberapa kelompok seperti Pasek Gelgel, Pasek Kayu Selem, Pasek Pulasari, dan Pasek Tatar yang tersebar di berbagai daerah Bali. Mereka berperan dalam pemerintahan dan kehidupan sosial, serta memiliki hubungan erat dengan struktur kerajaan.
Jadi, Pasek bukanlah garis keturunan raja secara langsung, Pasek merupakan tosning Brahmana Jati, mereka memiliki hubungan kuat dengan kerajaan Bali, baik dalam peran administratif, militer, maupun keagamaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar