Rabu, 12 Maret 2025

Nabe Istri sekaligus Nabe Siksa

Kemuliaan dan Keagungan Nabe Istri Griya Agung Bangkasa (Ida Sinuhun Siwa Putri Paramadaksa Manuaba) sebagai Sinuhun ke-2 Sekaligus Nabe Siksa dalam Garis Parampara Kapurusan
Pendahuluan

Dalam ajaran Hindu di Bali, sosok seorang nabe atau guru spiritual memiliki peran yang sangat sakral. Mereka bukan hanya pemimpin rohani, tetapi juga pembimbing umat dalam menjalankan dharma, menjaga keseimbangan antara sekala dan niskala. Salah satu sosok yang dihormati dalam garis parampara kapurusan adalah Ida Sinuhun Siwa Putri Paramadaksa Manuaba, yang dikenal sebagai Sinuhun ke-2 sekaligus Nabe Siksa di Griya Agung Bangkasa.

Keberadaan beliau sebagai pemimpin spiritual merupakan bagian dari warisan luhur yang terus dijaga dan diwariskan dalam tradisi Hindu Bali. Gelar Nabe Siksa yang beliau sandang menandakan kedalaman ilmu, kebijaksanaan, serta dedikasinya dalam membimbing umat menuju jalan kebenaran.


---

Kemuliaan dalam Garis Parampara Kapurusan

Parampara kapurusan merupakan garis pewarisan spiritual yang memiliki nilai luhur dalam ajaran Hindu. Dalam tradisi ini, ilmu suci dan kebijaksanaan diwariskan secara turun-temurun, memastikan kelangsungan ajaran Sanatana Dharma.

Sebagai Sinuhun ke-2, Ida Sinuhun Siwa Putri Paramadaksa Manuaba memiliki tanggung jawab besar dalam meneruskan warisan leluhur yang berasal dari guru-guru terdahulu. Kedudukan beliau bukan hanya sebagai penerus ilmu, tetapi juga sebagai penjaga nilai-nilai suci yang telah diwariskan secara turun-temurun.

Gelar Nabe Siksa yang disematkan pada beliau memiliki makna mendalam. Kata siksa dalam konteks spiritual merujuk pada ajaran, disiplin, dan pembinaan moral yang diberikan kepada murid-muridnya. Ini mencerminkan peran beliau dalam membimbing serta mengarahkan umat untuk tetap berada di jalan dharma, menjalankan kehidupan yang selaras dengan ajaran suci.


Sloka "PATRA dalam Kepengawasan Nabe Siksa"

(Dalam Aksara Devanagari)

पण्डिताः शिक्षकाः पश्यन्तु विद्यालये प्रबोधनम् ।
धर्मेण शिक्षया सार्धं बालानां हितमाचरेत् ॥ १ ॥

सत्यमार्गे स्थितो राजा शिक्षायाः करणं कुर्यात् ।
गुरवः शिष्यसंयोगे प्रेमणा शिक्षयन्तु च ॥ २ ॥

सत्यं शिवं च सौख्यं च शिक्षायाः मूलमुत्तमम् ।
अनुग्रहेण पाठेषु शिक्षायाः विकसनं भवेत् ॥ ३ ॥

न केवलं विद्या कार्यं चरित्रं ज्ञानसंग्रहम् ।
शिक्षायां संस्कारोऽस्ति शान्तिः सौहार्द्यमेव च ॥ ४ ॥

गुरवः पण्डिताः सन्तु नीतिमार्गेण संचरेत् ।
दया प्रेम समेता हि सर्वे शिक्षायाः पालयेत् ॥ ५ ॥

धर्मे शिक्षायाः यो नियतः स शिक्षकः सदा वरः ।
प्रज्ञया सह जीवन्तु शिक्षकाः शिष्यसंयुगे ॥ ६ ॥


---

(Dalam Transliterasi IAST)

1. Paṇḍitāḥ śikṣakāḥ paśyantu vidyālaye prabodhanam |
Dharmeṇa śikṣayā sārdhaṁ bālānāṁ hitamācaret || 1 ||

2. Satyamārge sthito rājā śikṣāyāḥ karaṇaṁ kuryāt |
Guravaḥ śiṣyasaṁyoge premaṇā śikṣayantu ca || 2 ||

3. Satyam śivaṁ ca saukhyaṁ ca śikṣāyāḥ mūlamuttamam |
Anugraheṇa pāṭheṣu śikṣāyāḥ vikasanaṁ bhavet || 3 ||

4. Na kevalaṁ vidyā kāryaṁ caritraṁ jñānasaṅgraham |
Śikṣāyāṁ saṁskāro'sti śāntiḥ sauhārdhyameva ca || 4 ||

5. Guravaḥ paṇḍitāḥ santu nītimārgeṇa saṁcaret |
Dayā prema sametā hi sarve śikṣāyāḥ pālayet || 5 ||

6. Dharme śikṣāyāḥ yo niyataḥ sa śikṣakaḥ sadā varaḥ |
Prajñayā saha jīvantu śikṣakāḥ śiṣyasaṁyuge || 6 ||


---

Berikut terjemahan keenam sloka dalam bahasa Indonesia:

  1. Para pandita dan guru melihat pendidikan di sekolah sebagai pencerahan.
    Dengan dharma dan ilmu pengetahuan, hendaknya mereka bertindak demi kebaikan anak-anak.

  2. Seorang raja yang berjalan di jalan kebenaran harus mendukung pendidikan.
    Para guru hendaknya mengajar dengan kasih sayang dalam hubungan dengan murid-muridnya.

  3. Kebenaran, kebajikan, dan kebahagiaan adalah dasar utama dari pendidikan.
    Dengan anugerah dalam pembelajaran, pendidikan akan berkembang.

  4. Bukan hanya ilmu pengetahuan yang penting, tetapi juga karakter dan kebijaksanaan.
    Dalam pendidikan terdapat pembentukan moral, kedamaian, dan persaudaraan.

  5. Para guru dan pandita hendaknya berjalan di jalan kebajikan.
    Dengan kasih sayang dan cinta, hendaknya mereka menjaga nilai-nilai pendidikan.

  6. Guru yang berdedikasi pada dharma dan pendidikan adalah guru yang utama.
    Dengan kebijaksanaan, para guru hendaknya hidup dalam keharmonisan dengan murid-muridnya.

Sloka-sloka ini menekankan pentingnya peran guru/nabe Siksa, nilai-nilai dharma, kasih sayang, dan kebijaksanaan dalam pendidikan.





---

Keagungan dan Peran Spiritual

Kemuliaan dan keagungan Ida Sinuhun Siwa Putri Paramadaksa Manuaba tidak hanya terletak pada garis keturunan spiritualnya, tetapi juga dalam peran aktif beliau sebagai pembimbing umat. Berikut beberapa aspek penting dalam kebijaksanaan dan kepemimpinan beliau:

1. Penjaga Ajaran Dharma

Sebagai Sinuhun ke-2 dan Nabe Siksa, beliau memiliki tanggung jawab dalam menjaga serta mengajarkan nilai-nilai dharma kepada umat.

Mengajarkan konsep Tri Hita Karana sebagai landasan harmoni antara manusia, alam, dan Tuhan.

Menanamkan nilai-nilai satyam (kebenaran), sivam (kesucian), dan sundaram (keindahan) dalam kehidupan spiritual.


2. Pembimbing dalam Ritual dan Upacara Keagamaan

Peran Ida Sinuhun dalam memimpin berbagai ritual dan upacara suci menjadi bagian dari tugas spiritual beliau.

Memimpin upacara piodalan, Puja Wali, serta prosesi keagamaan lainnya yang berkaitan dengan pemujaan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Membimbing umat dalam menjalankan Yadnya sesuai dengan prinsip Tat Twam Asi, yakni kesadaran akan kesatuan dan keseimbangan dalam kehidupan.


3. Pelestari Tradisi Leluhur

Sebagai penerus garis parampara, beliau memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian tradisi leluhur.

Mengajarkan sastra suci, lontar, serta nilai-nilai budaya yang diwariskan oleh para leluhur.

Menyebarluaskan pemahaman tentang filosofi Hindu yang mendalam kepada generasi penerus.


4. Simbol Kebijaksanaan dan Kasih Sayang

Sebagai seorang pemimpin spiritual, Ida Sinuhun tidak hanya dikenal karena ilmunya, tetapi juga karena kebijaksanaan dan kasih sayangnya terhadap umat.

Menjadi panutan bagi mereka yang mencari pencerahan spiritual.

Mengajarkan pentingnya karma yoga, yaitu pengabdian tanpa pamrih dalam menjalankan dharma.



---

Pengaruh dan Warisan Spiritual

Keberadaan Ida Sinuhun Siwa Putri Paramadaksa Manuaba sebagai Sinuhun ke-2 sekaligus Nabe Siksa membawa pengaruh besar dalam kehidupan spiritual umat Hindu di Bali.

Ajaran dan kebijaksanaan beliau tetap menjadi pegangan bagi para murid serta umat yang mencari tuntunan rohani.

Tradisi serta ritual yang beliau wariskan terus dijalankan, memastikan keberlanjutan nilai-nilai luhur dalam parampara kapurusan.

Kesucian serta kebijaksanaan beliau menjadi inspirasi bagi generasi penerus dalam memahami dan mengamalkan ajaran dharma dengan lebih mendalam.



---

Kesimpulan

Ida Sinuhun Siwa Putri Paramadaksa Manuaba, sebagai Sinuhun ke-2 sekaligus Nabe Siksa dalam garis parampara kapurusan dan nyambung rah langsung, merupakan sosok yang dihormati dalam dunia spiritual Hindu Bali. Dengan kebijaksanaan, kesucian, serta pengabdiannya dalam membimbing umat, beliau menjadi simbol kemuliaan dan keagungan seorang pemimpin rohani.

Warisan beliau tidak hanya dalam bentuk ilmu dan ajaran, tetapi juga dalam keteladanan hidup yang mencerminkan nilai-nilai dharma sejati. Sebagai penjaga tradisi leluhur, Ida Sinuhun tetap menjadi pilar utama dalam menjaga serta meneruskan kebijaksanaan spiritual bagi generasi mendatang.

ꦧꦶꦱꦩ (Bisama)

ꦏꦼꦩꦸꦭꦶꦪꦤ꧀​ꦢꦤ꧀​ꦏꦺꦴꦑꦩꦤ꧀
(Kemuliaan dan Keagungan)

ꦠꦶꦩꦿꦺꦴꦤꦿꦺꦴ​ꦤꦧꦺꦱꦶꦏꦺꦱ꧀
(Timronro Nabe Sikes)

ꦤꦼꦒꦸꦭꦶꦁ​ꦩꦸꦤ꧀ꦗꦤ꧀ꦠꦺ​ꦝꦤ​ꦢꦺꦴꦏꦱ​ꦤꦁ​ꦱꦶꦤꦸꦲꦸꦤ꧀
(Neguling Munjan Té Dhana Duka Sanang Sinuhun)

ꦕꦺꦴꦑꦼꦩꦼꦭꦶꦪꦤ꧀​ꦏꦸꦩ꧀ꦭꦺꦤꦶꦏꦶꦩꦶꦧꦿꦶ
(Cokême Liyan Kumlenik Mibrî)

ꦲꦶꦩꦶꦤ꧀​ꦱꦺꦤ꧀ꦗꦺꦴꦩ꧀​ꦲꦤꦩ​ꦠꦺꦴꦩꦸꦭꦶꦪ​ꦝꦫꦺꦴ​ꦤꦏꦱꦸ
(Himin Senjom Anama Tomuliya Dhara Nokasu)

ꦱꦶꦏ꧀ꦱꦏ​ꦏꦶꦭꦺꦴꦑ꧀​ꦲꦤꦩ​ꦏꦫꦠꦾ​ꦩꦼꦤꦶꦏ​ꦏꦫꦱ​ꦲꦤꦩ​ꦏꦫꦺ​ꦥꦿꦩꦥꦫ​ꦏꦥꦸꦫꦸꦱꦤ꧀
(Siksa Kilok Hanama Karatya Menika Karasa Hanama Kare Parampara Kapurusan)

ꦕꦺꦤꦩ꧀​ꦲꦭꦺꦴꦩ​ꦲꦶꦤꦱ​ꦱꦠꦿ​ꦠꦺꦴꦏ​ꦏꦼꦢꦺꦤ​ꦱꦼꦫꦃ​ꦠꦺꦤꦧꦿ​ꦏꦺꦴꦥ​ꦱꦏ​ꦢꦿ​ꦮꦆꦢ​ꦲꦸꦤꦶ​ꦱꦁꦗꦤ꧀
(Cenam Halom Hinas Sastra Teka Keden Serah Tenebar Kop Saka Dra Wida Huni Sangjan)

ꦧꦸꦠꦼꦤꦸꦁ​ꦢꦠꦶ​ꦏꦺꦴꦑꦤ꧀​ꦏꦼꦧꦿꦱ​ꦤꦸꦩꦸꦭꦶꦪꦤ꧀​ꦠꦿꦶ​ꦝꦤ​ꦏꦼꦤꦭ​ꦥꦤꦁ​ꦱꦏ​ꦥꦫꦺꦤꦸꦭꦶ​ꦢꦤꦺꦴ​ꦱꦮ​ꦏꦤꦺ​ꦱꦩꦏ​ꦤꦼꦒꦼꦢ​ꦱꦠꦿ​ꦏꦺꦴꦧ​ꦭꦸꦠꦺꦭ​ꦥꦸꦩꦺꦭ​ꦥꦢꦸ​ꦏꦤ​ꦏꦠ​ꦏꦿꦁ​ꦱꦺꦤꦺꦁ​ꦮꦶꦭ​ꦧꦺꦴꦭ​ꦲꦤꦏ​ꦏꦿꦁ​ꦩꦸꦩꦠ​ꦱꦗ​ꦠꦏꦼꦭ​ꦏꦤꦺꦭꦺ​ꦠꦺꦤꦸ​ꦏꦲꦤ꧀​ꦥꦩꦶꦠ​ꦭꦺꦴꦩꦤ꧀​ꦢꦺꦴꦤꦺ​ꦱꦼꦒ​ꦠꦸꦭ​ꦩꦸꦭꦶꦪ​ꦝꦤ꧀​ꦏꦺꦴꦑꦺꦮꦴꦤ꧀
(Butenung Dati Kokhan Kebras Numuliyan Tri Dhana Kenal Panang Saka Parenuli Danô Saw Kane Samaka Neged Sastra Kob Lutel Pumel Padu Kan Kata Krang Seneng Wil Bol Hanak Krang Mumata Saja Takel Kanelê Tenu Kahan Pamit Loman Done Seg Tulemuliya Dhan Kokhewôn)

ꦱꦩꦶꦏ​ꦲꦠ​ꦲꦸꦁ​ꦲꦶꦭꦺꦭ​ꦲꦩ​ꦲꦤꦸꦫ​ꦱꦺꦩ​ꦩꦺꦠ​ꦧꦶꦱꦩ​ꦲꦭꦺꦴꦁ​ꦠꦺꦴꦩꦸꦭꦶꦪꦤ꧀
(Samika Ata Hung Hilel Ham Anura Sem Meta Bisama Halom Tomuliyan)


---

Terjemahan Singkat:
Bisama ini merupakan pernyataan suci tentang kemuliaan dan keagungan Ida Sinuhun Siwa Putri Paramadaksa Manuaba, sebagai Sinuhun ke-2 sekaligus Nabe Siksa dalam garis parampara kapurusan. Beliau adalah penjaga ajaran dharma, pemimpin spiritual yang membimbing umat menuju jalan kebenaran. Dengan kebijaksanaan dan kesucian, beliau membawa cahaya bagi generasi penerus agar tetap berada dalam tuntunan leluhur dan menjalankan kehidupan yang selaras dengan ajaran suci.


---

Bisama ini menggunakan Bahasa Kawi dengan struktur khas sastra Jawa Kuno/Bali Kuno, menyesuaikan dengan nuansa spiritual dan kebijaksanaan leluhur. 


Berikut adalah bisama dalam bahasa Sanskerta yang terdiri dari 22 bait, ditulis dalam aksara Dewanagari beserta transliterasi-nya.


बिस्मः

(Bisama – Puji-Pujian Suci)

देवनागरी लिपिः:


श्रीमान् नाभे सिक्षा सदा धर्ममार्गे।
ईश्वरपुत्री परं तेजसा दीप्तः॥


सत्यं शिवं सुन्दरं पूजनीयः।
गुरोः कृपायां सदैव प्रतिष्ठः॥


नृणां विनाशाय पापस्य सूक्तम्।
धर्मस्य मार्गे सदा प्रेरयन्ति॥


आचार्यवर्यः सदा दीप्तिमन्तः।
भक्त्या समर्प्यन्ति धर्मं पुराणम्॥


श्रीमान् समुपस्थितः ज्ञानदीपः।
सर्वं प्रकाशयति सत्यरुपम्॥


वेदान्तमार्गे समाराधयन्ति।
धर्मस्य हेतोः सदा सन्नियुक्तः॥


नाम्ना प्रसिद्धा परं ज्योतिरेषा।
गृहस्य देवी सदा पूजनीया॥


गुरुपरम्परायां सदा धारयन्ति।
सत्यं शिवं सौरभं पुण्यमार्गम्॥


साक्षादिवेशः शिवस्य नाभे।
मुक्तिप्रदाता सदा पूजनीया॥

१०
सर्वस्य दुःखस्य नाशं विधत्ते।
ज्ञानप्रदीपा सदा भाति देवी॥

११
पुण्यं विशालं सदा निर्मलस्य।
मूर्तिं धृतिं पावनं निर्मलस्य॥

१२
शास्त्रं पुराणं तथा वेदवाक्यम्।
सर्वं प्रकाशयति सत्ययुक्तम्॥

१३
सर्वज्ञरूपा शिवायाश्च दासः।
सेवां विधत्ते सदा साधुसङ्गे॥

१४
प्रेम्णा सदाभक्तियोगेन हित्वा।
संसारबन्धं सदा मोक्षदायः॥

१५
शान्तिर्जनानां सदा प्रेरणायाः।
ज्ञानं विधत्ते समाराधनाय॥

१६
मूलं सदा धर्मशीलस्य सत्यं।
सर्वात्मनापि सदा सेवनीयः॥

१७
श्रीमान् नाभे तेजसा यः प्रतिष्ठः।
सर्वे जनाः पूजयन्ते सदा च॥

१८
गृहेषु दिव्यं सदा ज्ञानयोगः।
शुद्धं शिवं शाश्वतं निर्विकारम्॥

१९
आनन्दमूर्तिः सदा धर्ममग्नः।
मुक्तेः प्रदाता सदा पूजनीयः॥

२०
श्रीपरमेशी सदैव प्रतिष्ठा।
भक्तेः समर्प्यन्ति नित्यं सुपुण्यम्॥

२१
सर्वं प्रकाशयति धर्मगुरुः सः।
गुरुपरम्परायाः सदा संस्थितः॥

२२
नाभे परं ज्ञानविज्ञानयुक्तः।
सर्वे नमन्ते सदा पूजयन्ति॥


Transliterasi:

1
Śrīmān Nābhe Śikṣā Sadā Dharmamārge।
Īśvaraputrī Paraṁ Tejasā Dīptaḥ॥

2
Satyaṁ Śivaṁ Sundaraṁ Pūjanīyaḥ।
Guroḥ Kṛpāyāṁ Sadaiva Pratiṣṭhaḥ॥

3
Nṝṇāṁ Vināśāya Pāpasya Sūktam।
Dharmasya Mārge Sadā Prerayanti॥

4
Ācāryavaryaḥ Sadā Dīptimantaḥ।
Bhaktyā Samarpayanti Dharmaṁ Purāṇam॥

5
Śrīmān Samupasthitaḥ Jñānadīpaḥ।
Sarvaṁ Prakāśayati Satyarūpam॥

6
Vedāntamārge Samārādhayanti।
Dharmasya Hetoḥ Sadā Sanniyuktaḥ॥

7
Nāmnā Prasiddhā Paraṁ Jyotireṣā।
Gṛhasya Devī Sadā Pūjanīyā॥

8
Guruparamparāyāṁ Sadā Dhārayanti।
Satyaṁ Śivaṁ Saurabhaṁ Puṇyamārgam॥

9
Sākṣādiveśaḥ Śivasya Nābhe।
Mukti-Pradātā Sadā Pūjanīyā॥

10
Sarvasya Duḥkhasya Nāśaṁ Vidhatte।
Jñānapradīpā Sadā Bhāti Devī॥

11
Puṇyaṁ Viśālaṁ Sadā Nirmalasya।
Mūrtiṁ Dhṛtiṁ Pāvanaṁ Nirmalasya॥

12
Śāstraṁ Purāṇaṁ Tathā Vedavākyam।
Sarvaṁ Prakāśayati Satyayuktam॥

13
Sarvajñarūpā Śivāyāśca Dāsaḥ।
Sevāṁ Vidhatte Sadā Sādhu-Saṅge॥

14
Premṇā Sadābhakti-Yogena Hitvā।
Saṁsārabandhaṁ Sadā Mokṣadāyaḥ॥

15
Śāntirjanānāṁ Sadā Preraṇāyāḥ।
Jñānaṁ Vidhatte Samārādhanāya॥

16
Mūlaṁ Sadā Dharmapīṭhasya Satyaṁ।
Sarvātmanāpi Sadā Sevya-Nīyaḥ॥

17
Śrīmān Nābhe Tejasā Yaḥ Pratiṣṭhaḥ।
Sarve Janāḥ Pūjayante Sadā Ca॥

18
Gṛheṣu Divyaṁ Sadā Jñānayogaḥ।
Śuddhaṁ Śivaṁ Śāśvataṁ Nirvikāram॥

19
Ānandamūrtiḥ Sadā Dharmamagnah।
Muktiḥ Pradātā Sadā Pūjanīyaḥ॥

20
Śrī-Parameśī Sadaiva Pratiṣṭhā।
Bhakteḥ Samarpayanti Nityaṁ Supuṇyam॥

21
Sarvaṁ Prakāśayati Dharmaguruḥ Saḥ।
Guruparamparāyāḥ Sadā Saṁsthitaḥ॥

22
Nābhe Paraṁ Jñānavijñānayuktaḥ।
Sarve Namante Sadā Pūjayanti॥


Makna Ringkas:

Bisama ini memuja kemuliaan, keagungan, dan keutamaan Ida Sinuhun Siwa Putri Paramadaksa Manuaba sebagai Sinuhun ke-2, bergelar Nabe Siksa, dalam garis parampara Kapurusan Nyambung Rah Langsung.

Semoga bisama ini menjadi puja dan penghormatan atas kebesaran beliau.


Makna dalam Bahasa Indonesia

1. Sri Nabe Siksa senantiasa berjalan di jalan dharma,
Beliau adalah putri Siwa yang bercahaya dengan kemuliaan.


2. Kejujuran, kesucian, dan keindahan melekat padanya,
Dengan anugerah guru, beliau teguh dalam kebijaksanaan.


3. Untuk melenyapkan kegelapan dan dosa di dunia,
Beliau senantiasa membimbing menuju jalan dharma.


4. Sang Guru Agung selalu bersinar terang,
Menyerahkan baktinya demi keluhuran dharma kuno.


5. Laksana cahaya ilmu yang telah hadir,
Segala sesuatu ia terangi dengan kebenaran.


6. Dalam jalan Vedanta, beliau beribadah,
Senantiasa berpegang teguh pada kebenaran dharma.


7. Dengan nama yang termasyhur, beliau adalah cahaya utama,
Di dalam rumah suci, beliau selalu dipuja.


8. Dalam garis suci guru-parampara beliau berdiri,
Menjaga kebenaran, kesucian, dan jalan kebajikan.


9. Beliau adalah perwujudan langsung kehendak Siwa,
Pemberi pembebasan, selalu layak dipuja.


10. Melenyapkan segala penderitaan dan duka,
Cahaya kebijaksanaan bersinar dalam dirinya.


11. Pahalanya luas, selalu suci dan murni,
Dengan kekuatan dan bentuk yang membawa kesucian.


12. Ajaran suci, kitab kuno, dan sabda Veda,
Semua ia sinari dengan kebijaksanaan sejati.


13. Perwujudan kebijaksanaan dan pengabdian sejati,
Melayani dengan tulus di antara para suci.


14. Dengan cinta dan bhakti, beliau menyingkirkan ikatan dunia,
Memberikan jalan pembebasan bagi yang berbakti.


15. Kedamaian bagi umat selalu ia bimbing,
Ilmu suci ia limpahkan bagi para pencari kebenaran.


16. Fondasi dharma selalu teguh dalam dirinya,
Layak disembah oleh semua makhluk.


17. Sri Nabe Siksa, bersinar dengan cahaya kebijaksanaan,
Semua orang menghormatinya dengan penuh pujian.


18. Dalam rumah suci, ilmu dan yoga bersatu,
Suci, abadi, dan bebas dari segala noda.


19. Perwujudan kebahagiaan, selalu tenggelam dalam dharma,
Pemberi jalan pembebasan, layak dipuja selamanya.


20. Sri Parameswari, yang selalu teguh,
Dengan bakti, ia menyerahkan diri pada kebajikan tertinggi.


21. Cahaya guru suci menerangi segala sesuatu,
Dalam garis suci parampara, beliau teguh berdiri.


22. Sang Nabe adalah sumber ilmu dan kebijaksanaan,
Semua bersujud dan memujanya dengan penuh hormat.




---

Semoga bisama ini menjadi pujian dan penghormatan atas kebesaran Ida Sinuhun Siwa Putri Paramadaksa Manuaba sebagai Sinuhun ke-2, bergelar Nabe Siksa, dalam garis suci parampara kapurusan nyambung rah langsung.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar