Selasa, 18 Februari 2025

Ngerajah Raga

"Ngerajah aksara ring raga" adalah konsep spiritual dalam tradisi Bali yang bermakna menuliskan atau menanamkan aksara suci pada tubuh (raga). 


Filosofinya mendalam, berkaitan dengan keseimbangan lahir dan batin serta perlindungan spiritual.

Filosofi "Ngerajah Aksara Ring Raga"

1. Kesucian Diri

Aksara yang ditanamkan dalam raga melambangkan pembersihan diri dari energi negatif.

Menyadari bahwa tubuh adalah wadah suci yang perlu dijaga kebersihannya, baik fisik maupun batin.



2. Perlindungan dan Keseimbangan

Ngerajah sering dilakukan dengan menuliskan aksara suci menggunakan air suci (tirta) atau media tertentu.

Melambangkan perlindungan dari kekuatan negatif dan keseimbangan antara mikrokosmos (bhuana alit) dan makrokosmos (bhuana agung).



3. Koneksi dengan Energi Ilahi

Aksara yang digunakan dalam ngerajah sering kali bersumber dari lontar suci, seperti aksara Ongkara, Ang-Ung-Mang, atau aksara Dewata Nawa Sanga.

Melambangkan hubungan manusia dengan Ida Sang Hyang Widhi serta penguatan spiritual.



4. Transformasi dan Kesadaran Diri

Dengan menanamkan aksara suci, seseorang diingatkan untuk selalu berpikir, berbicara, dan bertindak dalam kesadaran dharma.

Ini adalah bagian dari perjalanan menuju pencerahan dan pemurnian jiwa.




Kesimpulan

"Ngerajah aksara ring raga" bukan hanya ritual simbolis, tetapi juga pengingat bagi manusia untuk menjaga keseimbangan fisik, mental, dan spiritual. Dengan menginternalisasi makna aksara suci dalam diri, seseorang diharapkan mampu menjalani kehidupan yang harmonis dan penuh kesadaran.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar