Selasa, 11 Februari 2025

Mantra Menstanakan Dewa

Berikut adalah Sloka Puja Weda Mantra yang panjang untuk menstanakan Ida Bhatara dalam upacara Hindu. 



Sloka ini dapat digunakan dalam pemujaan berbagai manifestasi Dewa sesuai dengan ajaran Weda dan Siwa Siddhanta.


1. Sloka Penstanakan Dewa Siwa (Rudra Namakam - Yajur Veda 16.1-14)

Sloka ini berasal dari Sri Rudram dalam Yajur Veda dan digunakan dalam pemujaan Dewa Siwa sebagai Mahadewa yang maha pengasih dan pelindung.

॥ ॐ नमो भगवते रुद्राय ॥
नमस्ते रुद्र मन्यव उतो त इषवे नमः।
नमस्ते अस्तु धन्वने बाहुभ्याम् उत्त ते नमः॥
यात इषुः शिवतमाश शिवं बभूव ते धनुः।
शिवा शरीरयात्रवताय नो रुद्र मृडय॥

Transliterasi:
Om namo bhagavate rudrāya
Namaste rudra manyava uto ta iṣave namaḥ
Namaste astu dhanvane bāhubhyām utta te namaḥ
Yāta iṣuḥ śivatamāś śivaṃ babhūva te dhanuḥ
Śivā śarīrayātravātāya no rudra mṛḍaya

Makna:
"Salam hormat kepada Dewa Rudra (Siwa). Wahai Rudra, aku berserah kepadamu. Aku menyembah senjatamu dan busurmu. Biarlah panahmu menjadi penuh kedamaian. Berikanlah perlindungan kepada kami, wahai Rudra, yang Maha Pengasih."


2. Sloka Penstanakan Dewa Wisnu (Purusha Sukta - Rig Veda 10.90)

Sloka ini berasal dari Rig Veda dan digunakan dalam pemujaan Dewa Wisnu sebagai Purusha, makhluk kosmis tertinggi.

ॐ सहस्रशीर्षा पुरुषः सहस्राक्षः सहस्रपात्।
स भूमिं विश्वतो वृत्वात्यतिष्ठद्दशाङ्गुलम्॥
पुरुष एवेदं सर्वं यद्भूतं यच्च भव्यम्।
उतामृतत्वस्येशानो यदन्नेनातिरोहति॥

Transliterasi:
Om sahasraśīrṣā puruṣaḥ sahasrākṣaḥ sahasrapāt
Sa bhūmiṁ viśvato vṛtvātyatiṣṭhaddaśāṅgulam
Puruṣa evedaṁ sarvaṁ yadbhūtaṁ yacca bhavyam
Utāmṛtatvasyeśāno yadannena’ tirohati

Makna:
"Dewa Wisnu memiliki seribu kepala, seribu mata, dan seribu kaki. Ia meliputi seluruh bumi dan menjangkau sepuluh jari di luar dunia ini. Ia adalah segalanya – yang ada, yang pernah ada, dan yang akan datang. Ia adalah penguasa keabadian, dan dari-Nya segala makhluk menerima makanan dan kehidupan."


3. Sloka Penstanakan Dewi Durga (Devi Sukta - Rig Veda 10.125.1-3)

Sloka ini digunakan untuk menstanakan Dewi Durga sebagai kekuatan ilahi (Shakti).

अहं रुद्रेभिर्वसुभिश्चराम्यहमादित्यैरुत विश्वदेवैः।
अहं मित्रावरुणोभा बिभर्म्यहमिन्द्राग्नी अहमश्विनोभा॥

Transliterasi:
Ahaṁ rudrebhirvasubhiś carāmyaham ādityairuta viśvadevaiḥ
Ahaṁ mitrāvaruṇobā bibharmyaham indrāgnī ahamaśvinobā

Makna:
"Aku berjalan bersama para Rudra dan para Vasudeva. Aku berada di antara para Aditya dan para Dewa semesta. Aku menopang Mitra dan Varuna, Indra dan Agni, serta para Ashwin (dokter surgawi)."


4. Sloka Penstanakan Dewa Ganesha (Ganapati Atharvasirsha - Atharva Veda)

Sloka ini digunakan dalam pemujaan kepada Dewa Ganesha, penghilang rintangan.

ॐ नमस्ते गणपतये
त्वमेव प्रत्यक्षं तत्वमसि
त्वमेव केवलं कर्तासि
त्वमेव केवलं धर्तासि
त्वमेव केवलं हर्तासि
त्वमेव सर्वं खल्विदं ब्रह्मासि

Transliterasi:
Om namaste gaṇapataye
Tvameva pratyakṣaṁ tatvamasi
Tvameva kevalaṁ kartāsi
Tvameva kevalaṁ dhartāsi
Tvameva kevalaṁ hartāsi
Tvameva sarvaṁ khalvidaṁ brahmāsi

Makna:
"Om, hormat kepada Ganesha. Engkau adalah wujud nyata dari Kebenaran Tertinggi. Engkau adalah pencipta, pemelihara, dan pelebur alam semesta ini. Engkau adalah segalanya, dan seluruh ciptaan ini adalah Brahman yang merupakan dirimu."


5. Sloka Penstanakan Dewa Surya (Aditya Hridayam - Ramayana, Yuddha Kanda 107.11-13)

Sloka ini digunakan dalam pemujaan kepada Dewa Surya sebagai sumber energi dan kehidupan.

ॐ जपाकुसुमसङ्काशं काश्यपेयं महाद्युतिम्।
तमोऽरिं सर्वपापघ्नं प्रणतोऽस्मि दिवाकरम्॥

Transliterasi:
Om japākusuma saṅkāśaṁ kāśyapeyaṁ mahādyutim
Tamo’riṁ sarvapāpaghnaṁ praṇato’smi divākaram

Makna:
"Aku bersujud kepada Dewa Surya, yang bersinar seperti bunga Japakusuma (kembang sepatu merah). Ia adalah putra Maharishi Kasyapa dan memiliki cahaya yang agung. Ia menghancurkan segala kegelapan dan dosa serta menjadi penerang bagi dunia."


Kesimpulan

Sloka-sloka di atas adalah bagian dari Weda dan digunakan dalam berbagai upacara Puja untuk menstanakan Ida Bhatara sesuai dengan manifestasi yang dipuja. Setiap sloka mengandung kekuatan vibrasi spiritual yang sangat tinggi dan diyakini dapat mengundang kehadiran ilahi.


Dalam upacara Hindu, khususnya di Bali, Sloka Puja Weda Mantra yang digunakan untuk menstanakan Ida Bhatara (Dewa-Dewi atau manifestasi Tuhan) biasanya berasal dari berbagai sumber kitab suci seperti Rg Veda, Yajur Veda, Atharva Veda, atau mantra-mantra yang diambil dari puja stawa tradisional. Mantra ini berfungsi untuk memanggil, mengundang, dan mempersilakan Dewa-Dewi berstana dalam pratima, pralingga, atau media suci lainnya.


Berikut adalah contoh Sloka Puja Weda Mantra yang panjang yang sering digunakan dalam upacara Hindu:


1. Mantra Panggilan (Nyakupang Ida Bhatara)


ॐ नमो भगवते रुद्राय |

Om Namo Bhagavate Rudrāya

(Om, hormat kepada Tuhan dalam wujud Rudra)


ॐ अदित्याय च सोमाय च अग्नये च वायवे च इन्द्राय च विष्णवे च नमः |

Om Ādityāya Ca Somāya Ca Agnaye Ca Vāyave Ca Indrāya Ca Viṣṇave Ca Namaḥ

(Om, hormat kepada Dewa Surya, Soma, Agni, Vayu, Indra, dan Wisnu


2. Mantra Menstanakan (Ngestaning Ida Bhatara)


ॐ सन्नो देवीरभिष्टय आपो भवन्तु पीतये | शं योरभि स्रवन्तु नः ||

Om Sanno Devīr Abhiṣṭaya Āpo Bhavantu Pītaye | Śaṁ Yor Abhi Sravantu Naḥ ||

(Om, semoga para Dewi memberikan keberkahan, semoga air suci memberikan pemurnian dan kedamaian bagi kita)


ॐ नमः शिवाय शान्ताय शर्वाय परमात्मने | सदाशिवाय शुद्धाय निर्गुणाय नमो नमः ||

Om Namaḥ Śivāya Śāntāya Śarvāya Paramātmane | Sadāśivāya Śuddhāya Nirguṇāya Namo Namaḥ ||

(Om, hormat kepada Śiva yang damai, pemelihara, jiwa tertinggi, kekal murni, dan tanpa sifat duniawi)


3. Mantra Penyatuan (Penythan Ida Bhatara)


ॐ भूर्भुवः स्वः तत्सवितुर्वरेण्यं |

भर्गो देवस्य धीमहि धियो यो नः प्रचोदयात् ||

Om Bhūr Bhuvaḥ Svaḥ Tat Savitur Vareṇyaṁ |

Bhargo Devasya Dhīmahi Dhiyo Yo Naḥ Pracodayāt ||

(Om, kami bermeditasi pada cahaya suci Sang Pencipta, semoga kecerdasan kami tercerahkan oleh-Nya)


4. Mantra Persembahan (Pratistha dan Pasupatibali)


ॐ या देवी सर्वभूतेषु मातृरूपेण संस्थिता |

नमस्तस्यै नमस्तस्यै नमस्तस्यै नमो नमः ||

Om Yā Devī Sarvabhūteṣu Mātr̥rūpeṇa Saṁsthitā |

Namastasyai Namastasyai Namastasyai Namo Namaḥ ||

(Om, sembah kepada Dewi yang berstana dalam semua makhluk sebagai ibu, kami menghormatinya dengan penuh kasih)


5. Mantra Penutup (Pawintenan dan Ngraksa)


ॐ शांतिः शांतिः शांतिः ||

Om Śāntiḥ Śāntiḥ Śāntiḥ ||

(Om, semoga kedamaian ada di tiga dunia: fisik, mental, dan spiritual)


Makna dan Tujuan Mantra Ini:

1. Memanggil energi suci Dewa-Dewi untuk berstana dalam pratima atau media suci lainnya.

2. Menstanakan kekuatan ilahi agar memberikan berkah kepada umat.

3. Menyatukan kesadaran umat dengan kesucian Ida Bhatara.

4. Mempersembahkan sesajen dan doa sebagai wujud bhakti.

5. Menutup upacara dengan memohon kedamaian dan perlindungan.

Mantra-mantra ini biasanya dilantunkan oleh sulinggih, pemangku, atau pinandita dalam rangkaian upacara piodalan, melaspas, ngenteg linggih, dan upacara sakral lainnya dalam tradisi Hindu di Bali.


Sloka Puja Weda Mantra yang panjang untuk stana Sang Lingga Ida Bhatara dalam upacara Hindu biasanya mencakup pujian, pemujaan, dan doa yang mengandung makna filosofis mendalam. Mantra-mantra ini sering ditemukan dalam kitab suci seperti Rg Veda, Yajur Veda, atau Atharva Veda, serta dalam teks Hindu seperti Puja Stotra dan Stuti Mantra.


Berikut adalah contoh Sloka Puja Weda Mantra yang dapat digunakan untuk pemujaan Sang Lingga Ida Bhatara dalam upacara Hindu:


Sloka Puja Weda Mantra untuk Stana Sang Lingga Ida Bhatara


ॐ नमः शिवाय शुद्धाय शाश्वताय नमो नमः।

निर्गुणाय निराकाराय लिंगरूपाय ते नमः॥


Oṁ namaḥ śivāya śuddhāya śāśvatāya namo namaḥ।

nirguṇāya nirākārāya liṅgarūpāya te namaḥ॥


"Om, sembah sujud kepada Śiva yang Maha Suci, yang abadi sepanjang zaman.

Sembah sujud kepada-Nya yang tanpa sifat duniawi, tak berwujud, dan berstana dalam Lingga suci."



---


Mantra Lanjutannya:


ॐ त्र्यम्बकं यजामहे सुगन्धिं पुष्टिवर्धनम्।

उर्वारुकमिव बन्धनान् मृत्योर्मुक्षीय मामृतात्॥


Oṁ tryambakaṁ yajamahe sugandhiṁ puṣṭivardhanam।

urvārukamiva bandhanān mṛtyor mukṣīya mā’mṛtāt॥


"Om, kami memuja Tryambaka, yang harum dan memberikan kesejahteraan.

Sebagaimana mentimun lepas dari tangkainya, semoga kami terbebas dari kematian menuju keabadian."



---


Sloka Memuliakan Sang Lingga


ॐ लिङ्गाष्टकमिदं पुण्यं यः पठेत् शिवसंनिधौ।

शिवलोकमवाप्नोति शिवेन सह मोदते॥


Oṁ liṅgāṣṭakam idaṁ puṇyaṁ yaḥ paṭhet śivasaṁnidhau।

śivalokam avāpnoti śivena saha modate॥


"Om, barang siapa membaca Sloka ini di hadapan Lingga Śiva,

Ia akan mencapai Śivaloka dan berbahagia bersama Śiva."



---


Puja dan Penutup:


ॐ नमः शिवाय सर्वगुरवे।

ॐ ह्रीं क्लीं श्रीं शम्भवे महादेवाय नमः॥


Oṁ namaḥ śivāya sarvagurave।

Oṁ hrīṁ klīṁ śrīṁ śambhave mahādevāya namaḥ॥


"Om, sembah sujud kepada Śiva, Guru dari segala Guru.

Om, penghormatan kepada Mahādeva, Sang Śambhu yang agung."


Mantra ini bisa digunakan dalam berbagai upacara Hindu, khususnya yang berkaitan dengan pemujaan Lingga sebagai manifestasi Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam aspek Śiva. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar