Minggu, 06 April 2025

Nyāna Kusuma

Nyāna Kusuma: Bahasa, Pikiran, dan Kebajikan sebagai Jalan Menuju Nirvāṇa dalam Perspektif Etika Hindu
Oleh : I Gede Sugata Yadnya Manuaba


Berikut adalah moto Pasraman Rangdilangit "Nyāna Kusuma" dalam bahasa Sanskerta (transliterasi Latin) beserta maknanya:

Moto (Bahasa Sanskerta - Transliterasi Latin):

"Bhāṣāḥ cittam ca sadguṇāḥ – mārgaḥ dharmasya nirvāṇasya ca"
---
Makna dalam Bahasa Indonesia:

"Bahasa, pikiran, dan kebajikan – adalah jalan menuju dharma dan nirvāṇa."
---
Penjelasan Filosofis:

Bhāṣāḥ = bahasa, simbol komunikasi suci

Cittam = pikiran, kesadaran batin

Sadguṇāḥ = kebajikan-kebajikan luhur

Mārgaḥ = jalan

Dharmasya = dari dharma, atau menuju dharma (kebenaran)

Nirvāṇasya = menuju pelepasan/kemurnian tertinggi

Ca = dan

Moto ini mencerminkan semangat pendidikan di pasraman Rangdilangit yang menumbuhkan kesadaran spiritual dan etika melalui harmoni bahasa, pikiran, dan tindakan.


Abstrak

Tulisan ini mengulas konsep Nyāna Kusuma (Bunga Pengetahuan) sebagai simbol puncak kesadaran manusia dalam ajaran Hindu-Bali. Melalui kutipan sloka yang mendalam, dijelaskan bahwa pengetahuan sejati tidak hanya berasal dari proses kognitif, melainkan juga berasal dari harmoni antara bahasa, pikiran, kekuatan batin, dan tindakan etis. Nyāna Kusuma adalah perwujudan manusia utama (mahotama), yang hidup selaras dengan nilai-nilai dharma dan menuju pelepasan spiritual (nirvāṇa).


---

Teks Sloka "Nyāna Kusuma"

Dalam Bahasa Sanskerta (Latin transliteration):

1. Jaya dira ri rananggana
2. Raksaka kertha basa
3. Basa punang bayu
4. Aksara punang sabdha
5. Susatra punang idep
6. Kerhi Budhi Sujana
7. Nyana Kusuma
8. Satria wirang makanti Satra
9. Kria manu cadu sakti
10. Pantaraning guna
11. Urip mahotama
12. Embas amuit
13. Tinuju nirbana
14. Nyana saking idep
15. Idep saking bayu
16. Bayu saking sabda
17. Sabda saking rasa
18. Rasa saking widhi
19. Widhi tan paibak
20. Tinemu ring susastra
21. Susastra suci suksma
22. Patirtaning idep


---

Makna per Baris:

1. Jaya dira ri rananggana
Kemenangan sejati lahir dari keberanian dalam medan dharma (perjuangan spiritual).

2. Raksaka kertha basa
Bahasa yang benar menjaga keharmonisan dan kedamaian.

3. Basa punang bayu
Bahasa bersumber dari bayu, atau nafas kehidupan.

4. Aksara punang sabdha
Aksara adalah manifestasi dari sabda (suara ilahi).

5. Susatra punang idep
Sastra suci lahir dari idep (pikiran yang murni dan sadar).

6. Kerhi Budhi Sujana
Orang bijak membersihkan pikirannya dengan kebijaksanaan.

7. Nyana Kusuma
Bunga pengetahuan adalah puncak dari kebajikan manusia.

8. Satria wirang makanti Satra
Ksatria sejati bukan mencari kehormatan, tetapi menegakkan kitab suci (satra).

9. Kria manu cadu sakti
Tindakan manusia penuh daya ketika lahir dari kekuatan batin.

10. Pantaraning guna
Pengetahuan dan kebajikan adalah jembatan.

11. Urip mahotama
Menuju hidup utama, penuh kemuliaan.

12. Embas amuit
Menyelami dan menyeberangi kehidupan.

13. Tinuju nirbana
Menuju pada kebebasan sejati (nirvāṇa).

14. Nyana saking idep
Pengetahuan lahir dari pikiran.

15. Idep saking bayu
Pikiran bersumber dari nafas dan energi hidup.

16. Bayu saking sabda
Nafas bersumber dari sabda suci.

17. Sabda saking rasa
Sabda lahir dari rasa/kesadaran halus.

18. Rasa saking widhi
Rasa adalah anugerah dari Sang Hyang Widhi (Tuhan).

19. Widhi tan paibak
Tuhan tak dapat dijangkau secara langsung oleh indra biasa.

20. Tinemu ring susastra
Namun Tuhan dapat ditemui melalui susastra suci.

21. Susastra suci suksma
Sastra suci penuh makna halus dan mendalam.

22. Patirtaning idep
Menjadi penyucian pikiran dalam laku spiritual.

---

Pembahasan

Sloka ini mengurai rantai kesadaran spiritual yang dimulai dari Tuhan (Widhi) sebagai sumber rasa, sabda, bayu, idep, hingga menjelma sebagai pengetahuan suci dalam susastra. Proses ini menjadi inti dari filosofi Nyāna Kusuma, bahwa pengetahuan bukan sekadar hasil berpikir, melainkan laku yang menyatukan bahasa, pikiran, tindakan, dan kekuatan spiritual.

Nyāna Kusuma juga mengajarkan pentingnya menjadi satria sejati: tidak hanya kuat, tetapi juga setia pada satra (kitab), berani dalam kebenaran, dan menjadikan tindakan sebagai perwujudan dharma.


---

Kesimpulan

Nyāna Kusuma adalah filosofi hidup yang menggabungkan kekuatan bahasa, kedalaman sastra, kesucian pikiran, dan keberanian moral dalam mencapai tujuan hidup tertinggi—nirvāṇa. Dalam konteks pendidikan dan pengembangan karakter di Bali, sloka ini bisa menjadi pedoman etika dan spiritual yang kuat bagi generasi muda untuk menjadi pribadi yang arif, tangguh, dan selaras dengan nilai-nilai dharma.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar