Abstrak
Dalam sebuah perbincangan yang penuh makna, kami berkesempatan mewawancarai Irjen Pol. (Purn) Drs. Ketut Untung Yoga, SH, MM., yang kini dikenal sebagai Ida Pandita Mpu Putra Bhirudaksa Yaksa Archarya Manuaba, bersama istrinya, Ida Pandita Mpu Putri Bhirudaksa Yaksa Archarya Manuaba. Pasangan ini berbagi pengalaman hidup, kearifan dalam menjaga alam, serta pandangan mereka tentang kehidupan dari perspektif Hindu dan universal. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi perjalanan spiritual mereka serta nilai-nilai kebajikan yang dapat diterapkan dalam kehidupan modern.
Perjalanan Hidup dan Pengabdian
Sebagai seorang pensiunan jenderal polisi, Ida Pandita Mpu Putra telah mengabdikan sebagian besar hidupnya untuk negara dan masyarakat. "Kehidupan adalah tentang pengabdian. Dulu saya melayani melalui penegakan hukum, kini saya melayani melalui ajaran dharma," ungkapnya. Setelah pensiun, ia memilih mendalami spiritualitas Hindu dan bertransformasi menjadi seorang sulinggih, menjalani kehidupan yang lebih tenang dan penuh kebijaksanaan.
Sang istri, Ida Pandita Mpu Putri, juga turut serta dalam perjalanan ini. "Sebagai pasangan, kami selalu saling mendukung. Transformasi spiritual ini adalah perjalanan bersama menuju kehidupan yang lebih bermakna," tambahnya.
Menjaga Alam dalam Kearifan Hindu
Salah satu ajaran Hindu yang mereka pegang teguh adalah Tri Hita Karana, keseimbangan antara manusia dengan Tuhan, sesama, dan alam. "Alam bukan hanya tempat kita hidup, tetapi juga bagian dari diri kita. Jika kita merusaknya, kita merusak keseimbangan semesta," jelas Ida Pandita Mpu Putra.
Mereka menekankan pentingnya menjaga lingkungan melalui tindakan nyata seperti menanam pohon, mengurangi limbah plastik, dan menjalani kehidupan yang lebih sederhana dan selaras dengan alam. "Kita tidak hanya berbicara tentang menjaga alam, tetapi juga menjalankannya dalam kehidupan sehari-hari," tambah Ida Pandita Mpu Putri.
Hidup dalam Harmoni dan Kesadaran
Dari sudut pandang universal, pasangan ini meyakini bahwa nilai-nilai kebajikan tidak hanya milik satu agama atau budaya, tetapi milik semua manusia. "Hidup harmonis, berbuat baik, dan menjaga keseimbangan adalah prinsip yang bisa diterapkan siapa saja, di mana saja," kata Ida Pandita Mpu Putra.
Mereka juga mengajak generasi muda untuk lebih mengenal nilai-nilai spiritual dan filosofi kehidupan. "Jangan hanya mengejar materi, tetapi juga pahami makna kehidupan. Hidup ini bukan hanya tentang memiliki, tetapi juga tentang memberi dan berbagi," pesan mereka.
Penutup
Wawancara ini memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana pengalaman hidup, spiritualitas, dan kepedulian terhadap alam dapat membentuk seseorang menjadi pribadi yang lebih bijaksana dan bermanfaat bagi sesama. Dalam dunia yang semakin modern, ajakan untuk hidup dalam harmoni dengan alam dan manusia menjadi pesan yang sangat relevan bagi kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar