Pawintenan Wiwa Griya Agung Bangkasa: Menyadari Keterikatan Tubuh dan Alam sebagai Jalan Menuju Keseimbangan Diri
Oleh : I Gede Sugata Yadnya Manuaba
Abstrak
Artikel ini membahas makna filosofis dan spiritual dari Pawintenan Wiwa, sebuah ritual penyucian dalam tradisi Hindu Bali. Melalui pendekatan simbolik dan reflektif, artikel ini menelaah keterkaitan tubuh manusia dengan unsur-unsur alam sebagai kunci pencapaian keseimbangan diri. Kutipan sloka berbahasa Sanskerta yang mengandung konsep Yoganindra diuraikan sebagai dasar spiritual untuk menyadari hubungan integral antara tubuh, alam, dan jiwa.
Pendahuluan
Dalam tradisi Hindu Bali, penyucian diri bukan sekadar membersihkan tubuh secara lahiriah, tetapi juga sebagai proses penyelarasan energi batin dengan kekuatan alam. Salah satu bentuk penyucian tersebut adalah Pawintenan Wiwa (Griya Agung Bangkasa) yang mengandung nilai filosofis tinggi. Proses ini mengajarkan manusia untuk sadar bahwa keberadaan fisik tidak bisa dipisahkan dari keberadaan alam semesta.
Sloka Spiritual tentang Keterikatan Tubuh dan Alam
Sloka ini disusun untuk menggambarkan hubungan tubuh dengan unsur alam dan pentingnya kesadaran Yoganindra sebagai bagian dari proses penyucian:
Sanskerta (aksara Dewanagari):
अपां रूपं शरीरस्थं, तेजसा संयुतं सदा ।
प्रकृतेः सन्ततं भागं, जीवो हि नित्यं एव हि ॥
योगनिद्रः स्वभावतः, पावयत्याशु शरीरम् ।
शमयत्येव दोषांश्च, संयोगात् पावनं जलम् ॥
स्वभावेनैव मित्रं स्यात्, नित्यं भूतेषु मानवः ।
एकत्वं प्रकृतेः साक्षं, धर्ममार्गेण गच्छति ॥
Transliterasi Latin:
1. Apāṁ rūpaṁ śarīrasthaṁ, tejasā saṁyutaṁ sadā
2. Prakṛteḥ santataṁ bhāgaṁ, jīvo hi nityam eva hi
3. Yoganidraḥ svabhāvataḥ, pāvayatyāśu śarīram
4. Śamayatyeva doṣāṁśca, saṁyogāt pāvanaṁ jalam
5. Svabhāvenaiva mitraṁ syāt, nityaṁ bhūteṣu mānavaḥ
6. Ekatvaṁ prakṛteḥ sākṣaṁ, dharmamārgeṇa gacchati
Makna per baris:
- Wujud air hadir dalam tubuh, selalu bersatu dengan cahaya (energi).
- Jiwa adalah bagian abadi dari alam, tak terpisahkan dari semesta.
- Yoganindra, sebagai kekuatan kesadaran hening, menyucikan tubuh dengan cepat.
- Air yang suci menetralkan pengaruh negatif melalui penyatuan energi.
- Manusia, oleh kodratnya, hendaknya menjadi sahabat bagi semua unsur alam.
- Dengan menyadari kesatuan dengan alam, ia menapaki jalan kebenaran (dharma).
Pawintenan Wiwa sebagai Manifestasi Kesadaran Ekologis-Spiritual
Pawintenan Wiwa (Griya Agung Bangkasa) mengajarkan bahwa unsur air (apāḥ), api (tejas), udara (vāyu), tanah (pṛthivī), dan ruang (ākāśa) bukan hanya elemen eksternal, tetapi juga menyusun tubuh kita. Dalam kesadaran Yoganindra, manusia diajak memasuki keheningan aktif—bukan tidur pasif—melainkan ketenangan batin yang sadar sepenuhnya akan hubungan dirinya dengan alam. Dalam keadaan ini, kesucian menjadi resonansi alami, bukan sekadar ritualistik.
Kesimpulan
Pawintenan Wiwa (Hriya Agung Bangkasa) adalah jembatan menuju kesadaran ekologis-spiritual. Melalui sloka yang mencerminkan nilai Yoganindra, manusia diingatkan untuk hidup selaras dengan unsur alam, karena tubuh dan alam bukan entitas terpisah. Dalam keterikatan itu, manusia menemukan keseimbangan diri dan menjalani hidup selaras dengan dharma.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar