Makalah
"Usada Buduh" Ilmu Pengobatan Tradisional Sakit Gila.
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa. atas segala anugrah-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Bongkasa, 11 Januari 2025
Penulis
Daftar Isi
......
......
......
I. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Indonesia di kenal dengan keberagaman dan kesatuan budayanya yang memiliki kearifan lokal. Dalam kearifan lokal ini menjadikan sebuah alat Pengendalian diri untuk diri sendiri. Salah satunya manusia harus mampu menjaga kesehatan fisik untuk menjalani hidup dengan sehat dan bahagia. Kesehatan merupakan suatu keadaan sehat, baik secara fisik, spritual maupun Sosial untuk menjalani hidup yang secara produktif maupun secara ekonomis, Dalam menjaga kesehatan fisik setiap daerah memiliki berbagai macam pengetahuan diantaranya obat-obatan yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita dahulu, salah satunya di bali.
Masyarakat Bali tetap percaya terhadap sistim pengobatan tradisional Bali. Karena pengobatan tradisional bali mengacu pada tradisi,pengalaman serta warisan turun-menurun oleh masyarakat bali maupun nenek moyang dahulu. Dalam pengobatan ini umumnya dilakukan oleh pengusada atau balian yang mempunyai pengetahuan cukup tentang pengobatan tradisional. Pengetahuan tersebut di peroleh melalui kitab suci yang telah di wariskan oleh leluhur. salah satunya adalah naskah lontar, naskah lontar merupakan ilmu pengetahuan tentang pengobatan tradisional bali. Sakit merupakan bagian dari kehidupan makhluk hidup dan akhir kehidupan adalah kematian. Manusia didalam kehidupannya dapat dipastikan akan pernah mengalami sakit disaat kondisi lemah. Ketika seseorang mengalami sakit akan melakukan berbagai usada untuk penyembuhan melalui berbagai obat-obatan. Pada zaman yang sekarang dengan yang dulu jenis pengobatan masih di bilang berbeda dikarenakan perubahan zaman, dari sinilah para leluhur atau nenek moyang kita mencoba membuat ramuan dan obat-obatan dengan memanfaatkan alam sekitar dengan bahan yang alami seperti tumbuh-tunbuhan,hewan dan air.
Masyarakat bali mengenal adanya lontar usada, dikarenakan sebuah warisan oleh leluhur namun selain itu usada merupakan ilmu pengobatan tradisional Bali yang memiliki berbagai ajaran yang berkaitan dengan berbagai ucapan penyucian diri. Lontar sebagai sebuah alas tulis yang dipergunakan oleh nenek moyang kita dahulu dengan Aksara Bali sebagai alat tulisnya, pada lontar pengobatan tradisional ini dibagi menjadi dua golongan yakni golongan lontar usada dan lontar tutur. Dalam lontar usada bersihkan tentang cara mengobati segala jenis penyakit ,meramu obat. Sedangkan pada lontar tutur berisikan tentang ajaran aksara gaib atau wijaksana. Usada di bagi menjadi beberapa bagian tergantung pada jenis penyakitnya. Diantaranya Usada buduh, usada rare, usada kucacar, usada tuju,usada pamugpugan, usada manak, usada paneseh, usada dalem, usada ila namun selain itu terdapat juga beragam usada seperti usada careken tingkeb, usada tiwang, usada kuranta bolong.
Berkaitan dengan hal itu Salah satunya tentang pengobatan usada buduh (pengobatan penyakit gila). Usada buduh adalah Orang yang terkena penyakit gila, penyakit gila tentu saja dapat disembuhkan secara medis, tetapi masih banyak orang yang tidak dapat disembuhkan secara medis saja,dalam hal ini penanganan secara tradisional sangat perlu di pertimbangkan. Dalam lontar usada buduh terdapat beberapa jenis penyakit gila dengan ciri yang berbeda, namun setiap penyakit pada orang yang terkena gangguan jiwa tersebut terdapat pengobatannya.
Usada Buduh merupakan warisan budaya yang kaya akan nilai spiritual dan ilmiah. Dalam tradisi Bali, Usada Buduh tidak hanya memuat pengobatan fisik tetapi juga mencakup aspek spiritual dan holistik.
2. Rumusan Masalah
1). Apa itu Usada Buduh?
2). Bagaimana praktik dan jenis pengobatan dalam Usada Buduh?
3). Apa relevansi Usada Buduh di era modern?
3. Tujuan Penulisan
Makalah ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mengkaji lebih dalam tentang Usada Buduh sebagai salah satu warisan budaya yang memiliki nilai penting dalam pengobatan tradisional terhadap sakit gila.
II. Pembahasan
1. Sejarah dan Asal Usul Usada Buduh
Usada Buduh berkembang dari pengaruh tradisi Hindu-Buddha di Nusantara. Kitab-kitab seperti Usada Jangga dan Usada Taru Premana menjadi rujukan utama.
2. Konsep Dasar Usada Buduh
Pengobatan dalam Usada Buduh didasarkan pada harmoni antara tubuh, pikiran, dan alam. Penyakit dipandang sebagai ketidakseimbangan unsur-unsur tersebut.
3. Jenis-Jenis Pengobatan dalam Usada Buduh
a. Mantra
Penggunaan doa atau mantra yang diucapkan oleh balian untuk menyelaraskan energi spiritual pasien.
b. Ramuan Herbal
Loloh: Minuman herbal yang terbuat dari daun, akar, atau rempah-rempah.
Boreh: Ramuan yang dioleskan pada tubuh untuk menghangatkan dan menyembuhkan.
c. Terapi Spiritual
Penggunaan ritual dan meditasi untuk menghilangkan energi negatif.
Berikut beberapa jenis penyakit gila berseta pengobatannya:
1. Sakit gila dengan cara memaki-maki dukun
Pengobatanya yaitu melalui: daun pungut yang tumbuhnya Bersama-sama mengapit dijalan masing-masing tiga helai, tiga helai daun lada dakep,tiga butir merica gundul,semua bahan dicampur dan disemburkan pada yang sakit. Setelah itu pijat jika sudah kelihatan penyakitnyatarik dan ambil cepat 3 kali. Salain itu perlu di lakuka pengobatan penyakit gila seca umum.
2. Sakit gila dengan rasa ketakutan.
Pengobatanya yaitu melalui: akar kekara yang merah dan yang putih, namun kekara tersebut sudah berumur tahunan. Pada saat memetik jangan sampai kena bayangan kita, dan bawang adas, lalu diperasi jeruk, beningnya teteskan pada telinga dan hidung serta diminum, ampasnya dioleskan keseluruh tubuh penderita penyakit tersebut.
3. Sakit gila dengan sembrono tidak menentu
Pengobatanya yait melalui: segala jamur yang tumbuh diatas batu, akar hawa beringin ,tri ketuka,7 iris bangle, mungsi,dan air cuka, air perasanya direbus, setelah itu beningnya teteskan pada telinga, hidung, dan mata, ampasanya dioleskan diseluruh badan, Mantra: Ong lara muksah tutur remut, 3 kali, anuduh kita manongosin, jadma manusa maluaran kita, tanpa mangan. Mulih kita maring panangkan kita rauh, sang bayu teka lara lunga waras.
4. Sakit gila dengan ciri badan panas
Pengobatannya yaitu melalui: seleguri jantan betina. Tapak liman, kulit akar Kendal, pulasri, jinten hitam, bawang adas, sepet-sepet (merupakan jenis rempah-rempah lokal), lapisan lender pohon Kendal, daun dapdap, dan beras merah, semua bahan digilas dan dibuat tum kemudian dikuskus sampai benar-benar masak, semua sudah siap dan matang tuangi air tebu hitam, yang telah dibakar,beningnya dipakai menetesi telinga,hidung,,mata,dan di minum.
5. Sakit gila dengan ciri galak kepada semua orang
Pengobatanya yaitu melalu: daun sirih tua temu ros, tiga biji ketumbar dan tiga biji mungsi, tiga iris kengkuas, kemudian teteskan pada bagian hidung dan telinga, ampas dari ramuan tersebut dioleskan keseluruh tubuh penderita penyakit tersebut.
6. Orang gila dengan menyanyi-nyanyi dan menyebut nama dewa/tuhan
Pengobataanya yaitu melalui: kunir yang berwarna kemerahan, ketumbar, garam bercampur arang lalu digunakn untuk jamu, setelah itu teteskan pada bagian hidung dan mata, kemudian diminum dengan air kelapa muda dari jenis kelapa mulung.
7. Orang gila dengan ciri menangis siang malam dan meyebut nama seseorang
Pengobatanya yaitu melalui: putik kelapa mulung dan akar kepala mulung yang masih muda, biji pantat bawang merah, 2 biji adas, ketan hitam, lalu kemudian dicampur dan diminum.
8. Orang gila dengan ciri yang suka tertawa dan melucu
Pengobatanya yaitu melalui: paria lempuyang, ketumbar, tri ketuka, air cuka,dicampur dan diminum, lalu sebagai borehnya (kelor munggi, intaran bversama kulitnya, 9 pucuk daun liligundi, ramuan-ramuan umbi gadung, air cuka, tri ketuka) Mantra: Ong edan anama swaha waras.
Keberadaan usada buduh (pengobatan penyakit gila) merupakan sebuah sumber pengetahuan yang mengandung nilai-nilai budaya, masyarakat percaya bahwa salah satu cara untuk mengobati sakit yang di akibatkan oleh ketidakseimbangan pada tubuh dengan menggunakan pengobatan usada yang berbasis kearifan lokal ini. mampu memberikan manfaat menyembuhkan penyakit dan memelihara kesehatan. Dengan pengobatan tradisional ini masayarakat dapat mengetahui tentang beraneka ragam informasi mengenai kegunaan dan tata cara pemakaian dari masing-masing tumbuhan yang berpotensi untuk obat dan ikut melestarikannya.
4. Peran Balian (Tabib Tradisional)
Balian adalah tokoh penting yang memiliki pengetahuan mendalam tentang mantra, ramuan, dan ritual. Mereka dipercaya sebagai penyembuh yang terhubung dengan kekuatan spiritual.
5. Relevansi Usada Buduh dalam Kehidupan Modern
Meski era modern menawarkan pengobatan medis, Usada Buduh tetap relevan sebagai pengobatan alternatif yang holistik.
III. Penutup
1. Kesimpulan
Usada Buduh merupakan perpaduan antara ilmu pengetahuan tradisional dan kepercayaan spiritual masyarakat Bali yang sangat kaya akan nilai budaya.
2. Saran
Diperlukan upaya pelestarian melalui penelitian, dokumentasi, dan edukasi agar Usada Buduh tetap dikenal dan diterima generasi muda.
4. Daftar Pustaka
1. Sudarsana, I. G. (2015). Pengobatan Tradisional Bali: Usada.
2. Putra, K. A. (2018). Mantra dan Ramuan dalam Tradisi Usada Buduh.
3. Sugata Yadnya Manuaba, I Gede (2013). Usada Buduh Pengobatan Alternatif Sakit Gila.
4. Situs resmi kebudayaan Bali: www.kebudayaanbali.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar