Mantra Tri Sandhya (bagian yang relevan):
"Om Pavamana Amrta Atman, Pavamana Sudham Amrtaam, Pavitrang Te Pavitrang Ma Amrta Atman Ca Sucihi Suddham Pavitram."
Makna:
Mantra ini digunakan untuk memohon penyucian lahir batin dan membersihkan segala kotoran yang ada baik secara sekala maupun niskala.
Berikut adalah contoh puja panglukatan sederhana dalam bahasa Sanskerta yang sering digunakan dalam tradisi Hindu Bali:
Puja Panglukatan
OM Śuddham Śuddhatamam Pāpmanām Bhanjanaṁ Param,
Śuddhiṁ Me Dehi Śuddhāyaṁ Svadaṁbaḷāya Svāhā.
Artinya:
Om, yang Maha Suci, penghancur segala dosa dan kekotoran,
Sucikanlah aku agar menjadi bersih, murni, dan penuh kesucian.
Terimalah persembahan ini.
Puja ini dapat dilanjutkan dengan mantra atau doa-doa lainnya, sesuai tradisi lokal dan konteks upacara. Biasanya, puja ini dilakukan dengan media air suci (tirta) untuk menyucikan diri baik secara jasmani maupun rohani.
Berikut adalah salah satu mantra panglukatan yang umum digunakan dalam tradisi Hindu di Bali untuk ritual penyucian:
Mantra Panglukatan:
OM SUDHAM SUDHI MALAT SARIRAMAM SWAHA,
OM ATMA TATWA SUDDHAM SUDHI MAM SWAHA,
OM BHUR BHUVAH SVAH TAT SAVITUR VARENYAM,
BHARGO DEVASYA DHIMAHI DHIYO YO NAH PRACODAYAT.
Artinya:
Om, sucikanlah tubuhku dari segala kekotoran.
Om, sucikan jiwa dan rohku agar murni dan bersih.
Om, kepada Sang Hyang Widhi dalam manifestasi-Nya yang menerangi tiga dunia,
Kami memuja sinar-Nya yang suci agar membimbing pikiran kami menuju kesadaran.
Mantra ini biasanya dilafalkan bersamaan dengan ritual memercikkan tirta panglukatan (air suci) di tubuh sebagai simbol penyucian lahir dan batin.
Berikut adalah contoh puja mantra dari Yajur Weda yang sering digunakan dalam prosesi penglukatan atau penyucian diri:
Mantra Penglukatan (Yajur Veda):
Om Apavitrah Pavitro Va
Sarvavastham Gato Api Va
Yah Smaret Pundarikaksham
Sa Bahyabhyantarah Shuchih
Om Shanti Shanti Shanti Om
Artinya:
"Baik yang tidak suci maupun yang suci, atau siapa pun yang mengingat nama Tuhan (Pundarikaksha), akan menjadi suci di dalam maupun di luar."
Mantra ini sering diucapkan sambil dipercikkan air suci (tirta) ke tubuh sebagai simbol penyucian jiwa dan raga. Biasanya juga disertai dengan pemujaan dan persembahyangan sebagai wujud bakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Berikut adalah sloka dari Mantra Pajayan-Jayan dan Mantra Pasupati yang sering digunakan dalam tradisi Hindu, khususnya di Bali:
1. Mantra Pajayan-Jayan
Mantra ini digunakan untuk memohon kemenangan dan keselamatan. Berikut adalah salah satu versi dari mantra tersebut:
"Om Jaya Jaya Vijaya Siddhi Nama Swaha."
Artinya:
Om: Sebutan suci untuk Tuhan Yang Maha Esa.
Jaya Jaya: Kemenangan yang berulang-ulang.
Vijaya: Kesuksesan atau keberhasilan.
Siddhi: Kesempurnaan.
Nama Swaha: Persembahan suci.
2. Mantra Pasupati
Mantra Pasupati digunakan dalam berbagai upacara untuk memohon kekuatan, perlindungan, dan kesucian dari Dewa Siwa sebagai penguasa Pasupati (segala makhluk). Berikut adalah salah satu versi mantra Pasupati:
"Om Pasupataye Namah."
Artinya:
Om: Sebutan suci untuk Tuhan.
Pasupataye: Kepada Dewa Siwa sebagai penguasa makhluk hidup (Pasu: makhluk, Pati: penguasa).
Namah: Penghormatan atau sembah.
Mantra ini biasanya diucapkan dengan rasa hormat dan konsentrasi mendalam, terutama dalam konteks upacara keagamaan atau meditasi. Jika Anda memerlukan detail lebih lanjut, seperti tata cara penggunaannya, silakan informasikan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar