Berikut adalah Puja Mantra yang Dapat Digunakan untuk Menutup atau “Mrelina” Sumur secara Spiritual dan Penuh Hormat dalam Nuansa Hindu Dharma
Oleh: I Gede Sugata Yadnya Manuaba
Abstrak
Dalam tradisi Hindu Dharma, air dianggap sebagai unsur kehidupan yang tidak hanya penting secara fisik, tetapi juga memiliki makna spiritual yang dalam. Oleh karena itu, proses penutupan sumur atau mrelina sumur tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan dengan penuh rasa hormat dan kesadaran spiritual. Artikel ini memperkenalkan sebuah puja mantra (doa suci) dalam bahasa Sanskerta yang dapat digunakan dalam ritual penutupan sumur sebagai wujud bhakti kepada Dewa Varuna, sang penguasa air.
Latar Belakang
Sumur merupakan sumber air yang dihormati dalam banyak budaya, termasuk dalam tradisi Hindu Bali. Dalam ajaran Hindu Dharma, air adalah salah satu dari panca mahabhuta (lima unsur dasar pembentuk alam semesta), yaitu apah (air), prithivi (tanah), agni (api), vayu (udara), dan akasha (ether). Oleh karena itu, ketika sumur tidak lagi digunakan atau akan ditutup karena alasan tertentu, umat dianjurkan untuk mengucapkan doa sebagai bentuk permohonan maaf, rasa syukur, dan pelepasan spiritual.
Puja Mantra (Sloka dalam Bahasa Sanskerta)
-
Namah śrī-Varuṇāyai nityam, salilasyādhipāya ca.
Sembah sujudku kepada Dewa Varuna, penguasa air yang abadi. -
Yatra prajāḥ jīvanti sma, taṁ kurve vandanaṁ sadā.
Di mana makhluk hidup pernah bergantung padamu, di sanalah hormatku kupanjatkan. -
Gambhīra jalanidhe puṇya, tvaṁ māṁ pāvaya sarvadā.
Wahai sumber air yang dalam dan suci, sucikanlah kami senantiasa. -
Adya samyak samādatte, kṣamasva ca mamāparādhān.
Hari ini kami menutupmu dengan hormat, maafkan segala kekhilafan kami. -
Bhūmau tvaṁ punarāviśya, viśrāntiṁ kuru śāntaye.
Kembalilah menyatu dengan Ibu Pertiwi, bawalah kedamaian dalam keheningan. -
Asmad gṛhe sukhaṁ śāntiṁ, kuru tvaṁ jalade namaḥ.
Limpahkan ketenangan dan kesejahteraan bagi rumah kami, wahai pembawa air. -
Tena tvāṁ viniyojayāmi, punarāvṛtti-hetave.
Dengan penuh hormat kami relakan engkau beristirahat, hingga saat dibutuhkan kembali. -
Svāhā jalanidhe deva, bhūyo me sadā namaḥ.
Svaha, wahai Dewa Lautan dan Sumur, hormat kami selalu untukmu.
Simbolisme dan Nilai Spiritual
Mantra ini tidak hanya menjadi bentuk penghormatan kepada elemen air dan Dewa Varuna, tetapi juga sebagai simbol pelepasan dan pembersihan batin. Dengan mengucapkan doa ini, manusia menyadari keterbatasannya dan mengembalikan sumber daya kepada alam dengan penuh kesadaran.
Penutup
Ritual penutupan sumur secara spiritual memperlihatkan kearifan lokal yang selaras dengan ajaran Hindu Dharma. Melalui puja mantra ini, manusia tidak hanya berterima kasih atas air yang telah diberikan, tetapi juga menjaga harmoni dengan alam semesta. Semoga sloka ini dapat dijadikan panduan dalam pelaksanaan upacara penutupan sumur di lingkungan masyarakat Hindu, khususnya di Bali dan Nusantara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar