Ketahuilah Oleh Kamu Sekalian
OM SWASTYASTU
Sugra Pekulun
Ucapan “ Om Swastyastu “ begitu populer di Bali untuk Ucapan Pembuka secara lisan maupun tertulis. Tetapi Ucapan ini mungkin sesuatu yang baru di Bali, karena di Jaman Bali Kuna, Bali punya ucapan pembuka resmi Kerajaan Bali Kuna yang berbeda dan unik.
Mari kita tengok, apa Kata Pembuka yang digunakan Pada Jaman Bali Kuna.
“ YUMU PAKATAHU “
Yumu Pakatahu adalah Kata Pembuka yang paling lawas yang digunakan dalam penulisan Prasasti Bali Kuna. Yumu Pakatahu tercatat pertama kali dalam Prasasti Tertua di Bali yaitu Prasasti Sukawana AI Lempeng I.b. Berangka tahun Saka 804, yang mana kutipannya sebagai berikut :
“ yumu pakatahu sarbwa kiha, dinganga prajuna, nāyakan makarun kumpi anan mañuratang ājñā danañjaya, pircintayangku mān tua ulan di bukit cintamani …….. “.
Yumu Pakatahu adalah Bahasa Bali Kuno yang unik, kapan diciptakan ? siapa yang menciptakan ?. Apa mungkin bahasa Orang Bali Kuna yang pertama mendiami Pulau Bali, atau dibawa Ras pertama yang mendarat di Bali ? tapi aneh nya Kata ini sulit dan bahkan tidak ditemukan dalam bahasa Daerah lain dan Negeri lain di Luar Nusantara. Begitu juga, kalau kita cek Prasasti Sebelum, Semasa dan Setelah Tahun Saka 804 di Jawadwipa, seperti Prasasti Dinoyo Saka 683, Prasasti Ramwi Saka 804 dan Prasasti Masahar Saka 852, Kata Pembuka “ Yumu Pakatahu “ juga tidak ditemukan
Yumu Pakatahu terakhir digunakan oleh Ratu Sri Ugrasena sekitar tahun Saka 888 ( ? ) pada Prasasti Serai A
Apa arti Yumu Pakatahu ?
Terdiri dari 2 Kata, Yumu dan Pakatahu
Dalam Kamus Bahasa Bali Kuno dijelaskan :
Kata Ganti orang I : aku (ku),
Kata Ganti orang II : yumu (mu), dan
Kata Ganti orang Ill : ya. ida (nya, da).
Jadi Yumu artinya Kamu
Awalan ( Pengater ) dalam Kamus Bahasa Bali Kuna rberbeda dengan awalan di Tata Bahasa Bali Kekinian.
Awalan pada Bahasa Bali Kekinian diantaranya: N-, ma-, ka-, pa-, pi-, sa-, a-, pra-, pari-, pati-, maka-, saka-, kuma-. Sedangkan pada bahasa Bali Kuno ada Awalan unik, yaitu “ Paka “, yang mana kata “ Paka “ dalam Bahasa Bali Kekinian digolongkan ke Kata Ulang ( Kruna Dwi Lingga ) kelompok “ Kruna Dwi Wesana “.
Contohnya :
Kecos = Pakacoscos / Pakecoscos
Ketel = Pakateltel / Paketeltel
Dan lain - lain.
Jadi “ Paka “ disini untuk menyatakan Lebih Dari Satu ( Berbanyak ).
Tahu = Tahu
Pakatahu = Tahu ( Sekalian / Umum / banyak Orang ).
Jadi Yumu Pakatu artinya Hendaknya Kamu Tahu atau Katahuilah Oleh Kamu Sekalian.
“ SWASTI “
Swasti berasal dari bahasa Sansekerta, mulai digunakan sebagai Kata Pembuka di Prasasti Bali Kuna tahun Saka 882 saat Raja Indrajayasingha Warmmadewa bertahta di Balidwipa. Seperti tertulis dalam Prasasti Manukaya ( Air Hampul ) Recto A ( Sisi Depan ). Yang mana kutipannya sebagai berikut ;
“ (// O //) ҫwast(i ҫa)kawarṣatīta 882 wulán krtika ҫukla(pakśa) (tra)yodaҫi rěgaspasar wijayapura tatkālan sang ratu …… (e)..ndrajayasingha warmmadewa makamahin tīrtha di (e)r (ha)mpul …….. “.
Swasti berarti Selamat, yang biasanya diikuti oleh Kata “ i sakwarsita “, seperti kutipan diatas “ Swasti I Sakawarsatita 882 yang berarti “ Selamat Pada Tahun Saka 882 “.
Setelah Swasti, hampir tidak ada kata Pembuka dalam Penulisan Prasasti Bali Kuna, dan yang digunakan adalah ing Saka, di Saka, i Saka dan dilanjutkan dengan Angka Tahun. Tetapi, Swasti muncul lagi saat Pemerintahan Paduka Sri Maharaja Haji Ekajaya Lancana yang memerintah bersama Ibu Beliau yaitu Paduka Sri Maharaja Sri Arjayya Deng Jayakethana tahun Saka 1116. Begitu juga saat Pemerintahan Raja Patih Kbo Parud Tahun Saka 1222.
Jadi
Sejak kapan muncul Salam Pembuka “ Om Swastyastu “, siapa pencetus nya. Salut buat Sang Pencetus. Apakah muncul saat Jaman Keemasan Kesusastraan Bali di Jaman Gelgel atau setelah nya. Tentu perlu diteliti lagi.
SWASTI WARSA ANYAR SAKA 1946
Jukut kangkung misi sambel sera
Kirang langkung titiang nunas grngrena sinempura
Dumogi Makasami ngemanggihin kerahayuan
“ OM SHANTI SHANTI SHANTI OM “
Tidak ada komentar:
Posting Komentar