Senin, 11 Maret 2024

NGEMBAK Geni

NGEMBAK GENI
Istilah Ngembak Geni berasal dari dua kata yaitu nggembak dan geni.

Ngembak dalam bahasa setempat berarti terbuka atau bebas, sementara geni berarti api yang mempunyai sifat panas dan disebut sebagai lambang semangat.

Secara harfiah, Ngembak Geni berarti bebas menyalakan api, yang menandai waktu di mana umat Hindu di Bali bisa mulai beraktivitas seperti sedia kala.

Adapun pada hari Ngembak Geni diharapkan memunculkan semangat baru setelah melakukan perenungan dengan landasan Catur Brata Penyepian yang sudah dijalankan sebelumnya.

Selain itu, umat Hindu juga memiliki pegangan untuk mulat sarira atau introspeksi diri, sehingga menjadi cemeti untuk menatap masa depan yang lebih baik agar terwujud hidup yang damai (shanti) dan sejahtera (jagadhita).

Hari Ngembak Geni juga dimanfaatkan sebagai momentum untuk menumbuhkan semangat baru dalam mengarungi hidup dan mencapai kehidupan yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

Tradisi pada Hari Ngembak Geni dilakukan dengan memanjatkan doa untuk memohon semoga Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa).

Hal ini dilakukan agar Hyang Widhi Wasa menganugerahi jalan yang terang, terlepas dari kegelapan masa silam dan memiliki jiwa yang terang ketika memasuki tahun baru.

Hari Ngembak Geni kemudian dimanfaatkan para pemedek untuk melakukan persembahyangan kemudian dilanjutkan dengan pelukatan.

Biasanya umat Hindu juga akan melakukan Dharma Shanti pada hari Ngembak Geni.

Hal ini dilakukan dengan mengunjungi keluarga, kerabat, dan tetangga untuk saling memaafkan atas segala kesalahan yang telah atau mungkin terjadi sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar