Selasa, 16 Januari 2024

Seni Sakral

Jawaban:
1. Perbedaan seni secara umum dengan seni secara agama yaitu secara umum seni adalah keahlian membuat karya yang bermutu (dilihat dari segi kehalusannya, keindahannya, fungsinya, bentuknya, makna dari bentuknya, dan sebagainya). Sehingga seni pada umumnya tujuannya sebagai tontonan atau hiburan, di Bali seni tari ini disebut sebagai seni tari Balih-balihan. 

Tari Balih-balihan dipertunjukkan di luar pura. Tari Balih-balihan dikemas secara menarik sebagai daya tarik penonton. Contoh Tari Balih-balihan, yaitu:

Kecak
Tari Kecak merupakan tari yang diperankan oleh banyak orang. Tari Kecak biasanya mempertunjukkan cerita Ramayana. Para penari akan duduk melingkar dengan menyerukan kata "cak" yang menimbulkan irama yang indah.

Janger
Tari Janger diperankan oleh wanita secara berpasang-pasangan. Para penarinya juga bernyanyi mengiringi gerakan tarinya. Ada juga penari laki-laki yang akan muncul di pertengahan pertunjukan.

Joged
Tari Joged merupakan tari pergaulan muda mudi yang diiringi oleh gamelan yang terbuat dari bumbung bambu. Ada beberapa jenis tarian joged yang dikenal di Bali yang memiliki gerakan dan gamelan pengiring berbeda-beda.

Sedangkan seni secara agama merupakan seni bagi masyarakat Hindu yang tidak dapat dilepaskan dari keindahan/seni untuk menunjukkan rasa bhakti kepada Tuhan, karena semua seni bagi masyarakat Hindu adalah sebagai media untuk memuja para dewa dan sebagai media untuk mendekatkan diri kepada Beliau yang sering kita kenal sebagai seni/tari Wali. Tari Wali atau bisa disebut juga sebagai tari Sakral. 

Tari Wali dipentaskan saat adanya upacara keagamaan umat Hindu di Bali. Tari Wali dipertunjukkan di halaman utama pura (Utama Mandala). Sehingga, tarian ini tidak bisa sembarang dilakukan dan dipertunjukkan. Contoh Tari Wali, yaitu:

Tari Baris
Tari Baris berasal dari kata Bebaris yang berarti prajurit. Sehingga, Tari Baris diperani oleh laki-laki, ditarikan dengan gerakan yang terlihat maskulin.

Tari Rejang
Tari Rejang adalah tarian yang diperankan oleh wanita secara berkelompok, gerakannya berbentuk sederhana dan gemulai. Terdapat berbagai jenis Tari Rejang yang memiliki arti dan maknanya tersendiri.

Tari Sanghyang Dedari
Tari Sanghyang Dedari merupakan tarian yang bertujuan untuk memohon keselamatan masyarakat setempat.

2. Ada enam ciri-ciri seni sakral yaitu:
- menggunakan benda dan simbol sakral,
- melibatkan proses penyucian, 
- dilakukan oleh orang-orang pilihan, 
- dilaksanakan di tempat suci, 
- waktu pementasannya pada waktu tertentu yang disakralkan, 
- membawakan tema sakral.

3. Struktur penyajian Topeng Pajegana sebagai berikut:
a. Tari Topeng Keras adalah satu tarian putra (tunggal) memakai topeng, dengan perbendaharaan gerak yang sederhana tetapi membutuhkan kemampuan penari untuk menyesuaikan gerak dengan ekspresi topeng.

Tarian ini biasanya ditampilkan sebagai pembuka (penglembar) dari pertunjukan drama tari topeng, dilakukan dengan penekanan pada penguasaan terhadap jalinan wiraga dan wirama yang didukung kesadasan dan kepahaman akan wirasa. 

b. Tari Topeng Keras Lucu


c. Tari Topeng Tua
Tari Topeng Tua adalah kesenian yang diperuntukkan sebagai sarana hiburan dan menjadi pelengkap dari upacara keagamaan. Mengutip laman Topeng Bali, Topeng Tua masuk pada kategori pengelembar yang menokohkan seorang menteri senior, penasehat raja bahkan raja itu sendiri, ketika masuk ke masa pensiunnya.

d. Tari Topeng Penasar Kelihan
Sedangkan Penasar Kelihan akan mencerca dengan kritik sinis. Tidak ada yang lolos dari ejekannya selain itu juga ia membandingkan dirinya dengan adik laki-lakinya itu. 

e. Tari Topeng Penasar Cenikan
Tokoh yang terfavorit yang ditunggu penonton adalah Penasar Cenikan. Ia akan berbicara dengan bahasa lokal dengan diselingi komentar yang cerdas.  Penasar Cenikan akan tarian yang dibawakan secara lucu. Penasar Cenikan selalu pria kecil, dan penari yang melakukan peran ini dalam drama topeng berkostum untuk membesar-besarkan fisiknya yang kecil dan kurus. Dia adalah satu-satunya karakter dengan lengan terbuka, dengan karakter tarian halus dan pelan dengan nyanyian (gending) dan sesekali melangkah cepat ketika ngupak lantang. Juga dikenal sebagai Kartala, yang memiliki ide paling jelas tentang apa yang terjadi di peristiwa dalam cerita topeng tersebut dan melihat sifat sebenarnya dari Karakter.

f. Tari Topeng Dalem Arsa Wijaya
Tari topeng Dalem Arsa Wijaya adalah tarian yang disajikan sebagai bagian dalam sebuah pertunjukan drama tari topeng, yang menggambarkan seorang raja yang tampan dan bijaksana.

g. Tari Topeng Pandita
Pedanda/ pendeta. Transformasi dari Bhagawan Melayu pagambuhan, tokoh pedanda berfungsi sebagai bhagawanta kerajaan yang lihai ilmu pemerintahan. 

h. Tari Topeng Bondres
Peran bondres merupakan topeng lucu dan gembira peran yang diambil dari peran tokoh yang ada dimasyarakat, seperti orang tua, orang cacat tubuh, peran pemimpin di desa, dan lain sebagainya sesuai kebutuhan dari cerita.

i. Tari Topeng Sidakarya
Nama Tari Topeng Sidakarya berasal dari dua kata, yaitu topeng dan Sidakarya. Topeng berasal dari kata tup yang artinya tutup. Sidakarya berasal dari kata "sida" yang artinya mencapai, dan "karya" yang artinya tujuan atau pekerjaan. Sidakarya memiliki makna mencapai tujuan atau menyelesaikan pekerjaan. Topeng Sidakarya pun menjadi lambang bahwa pekerjaan atau karya yang digelar sudah selesai dengan baik.

4. Sebutkan dan jelaskan bhisama Dalem Watirenggong dalam konsep Tri Sadhaka dalam lontar Sidhakarya


5. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar