SEMBAHYANG

Menyelesaikan Masalah Dengan Sembah Hyang

Sembah Hyang adalah solusi bagi semua masalah, namun sayangnya tidak banyak orang yang mengetahui hal ini. Jangankan mereka yang tidak tahu, orang yang mengetahuinya pun terkadang masih ada rasa enggan untuk mengerjakannya, sebab tertutup hatinya daripada anugrah Hyang Widhi.

Karena kebanyakan orang menganggap shalat hanya sebagai beban dan kewajiban dari Hyang Widhi, sehingga ia merasa berat dan terpaksa saat mengerjakan Sembah Hyang tersebut.

Sembah Hyang yang sejatinya adalah sebagai sarana komunikasi umat Hindu untuk berdialog, mengadukan dan menyampaikan segala keluhan dan persoalan dari persoalan hidup yang dihadapi. Banyak orang yang dilanda banyak masalah dan persoalan hidup, namun mereka berusaha menyelesaikannya sendiri menggunakan akal mereka yang sangat terbatas.

Manusia memang sering lupa, bahwa awal mula adanya masalah itu adalah hasil dari terbengkelainya tugas yang diberikan oleh Ida Hyang Widhi kepada kita. Jika kita merasa tidak mampu, maka tugas kita selanjutnya tinggal mengembalikan saja kepada Hyang Widhi sambil mengadu bahwa kita tidak mampu.

Sembah Hyang merupakan sistem proteksi dalam kehidupan seseorang. Jika Sembah Hyangnya baik, maka kehidupannya pun akan baik. Begitu juga sebaliknya, jika Sembah Hyangnya buruk, amburadul, tidak teratur dan bolong-bolong, maka kehidupannya pun juga akan demikian sebagaimana ia memperlakukan Sembah Hyangnya.

Banyak orang dalam hidupnya penuh dengan berbagai persoalan hidup, mulai dari soal ekonomi, jodoh, hutang, usaha, rumah tangga, pekerjaan, dan lain-lain. Dan ketika diperiksa mengenai Sembah Hyangnya ternyata memang amburadul, bagaimana masalah dan persoalan hidup mau pergi.

Sebaliknya, orang yang menjaga Sembah Hyangnya dengan baik, benar dan khusyuk, astungkara hidupnya akan terasa tenang, tenteram, dan nyaman, meskipun hartanya pas-pasan, namun selalu diberi kecukupan oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Inilah yang terpenting, hal ini lebih baik daripada orang yang bergelimang harta tapi tidak pernah cukup.