Minggu, 11 Agustus 2024

Konsep Baterai Kasih Sayang

Lima konsep baterai kasih sayang, agar anak terhindar dari perilaku menyimpang. 

Memahami dan menerapkan pola asuh yang tepat pada anak dapat menghindarkan anak dari pengaruh buruk lingkungan. Banyak teori parenting yang dapat diterapkan oleh orang tua, salah satunya konsep baterai kasih sayang.

Dalam podcast bersama Nikita Willy, dr. Aisah Dahlan, C.MHt., CM.NLP yang merupakan praktisi neuroparenting menegaskan pentingnya menerapkan konsep lima baterai kasih sayang yang harus dipraktekan setiap hari.

"Sekarang kan ada istilah terrible two, ketika anak memasuki usia dua tahun jadi sering tantrum karena kurang bisa meregulasikan emosinya, ini pertanyaan ibu-ibu diluar sana banyak banget, gimana sih cara menangani anak tantrum?" 


Menurut dr. Aisah Dahlan, ada banyak konsep teori kenapa anak menjadi tantrum, salah satunya ialah anak ingin mengungkapkan sesuatu tapi belum jelas.

Tetapi ada teori tambahan tentang baterai kasih sayang, dimana cara mengisi baterai kasih sayang ini akan berpengaruh pada perilaku anak.

"Seperti yang tadi disampaikan, bahwa otak memiliki sumber listrik, nah sumber listrik itu kita ibaratkan adalah baterai, nah di otak bagian sini terdapat kelenjar hormon kasih sayang atau hormon bahagia. Setiap anak itu memiliki lima baterai kasih sayang, atau biasa dikenal dengan love languages" ujar dr. Aisah Dahlan.

Menerapkan konsep ini setiap hari, khususnya untuk anak berusia dibawah lima tahun atau toddler, akan memberikan dampak yang baik, serta orang tua akan lebih mudah mendeteksi apa yang diinginkan oleh anak.

"Anak usia 0 hari hingga 5 tahun, setiap hari itu harus terpenuhi itu 5 baterai kasih sayang," ujar dr. Aisah Dahlan.


Lima baterai kasih sayang yang dimaksud oleh dr. Aisah Dahlan ialah, baterai sentuhan, baterai pelayanan, baterai waktu, baterai pujian, dan baterai hadiah.  

Baterai sentuhan atau physical touch, merupakan bentuk kasih sayang yang dinyatakan dengan sentuhan, berupa pelukan atau usapan akan membantu anak merasakan kenyamanan.

Selanjutnya, baterai pujian, merupakan bentuk kasih sayang disampaikan melalui kata-kata pujian untuk mengapresiasi anak. Misalnya, jika anak bisa melakukan pekerjaan rumah, berikanlah pujian kepada anak sebagai bentuk apresiasi.

"Kalau baterainya, kalau tidak diisi anak akan jadi suka mengejek atau menjelekkan orang, kalau sentuhan fisik anak akan jadi suka mencubit atau memukul," katanya.

Dokter Aisah kemudian melanjutkan, jika anak memiliki 'baterai' kasih sayang dengan meluangkan waktu berkualitas, maka  ibu bisa menemani anak dalam segala kegiatan.

Selanjutnya, anak yang memiliki bahasa kasih sayang dengan pelayanan atau act of service, maka anak akan cenderung lebih loyal untuk memberikan bantuan tanpa diminta.

"Ketika masih usia balita diisi terus baterai kasih sayang pelayanan, seperti kita suapin, kita mandikan nantinya anak cenderung akan lebih loyal untuk membantu orang tua," ujarnya.

Baterai kasih sayang yang kelima, adalah memberikan hadiah. Anak yang baterai kasih sayangnya diberikan hadiah cenderung akan menjadikan anak yang loyal. Bentuk hadiah tidak perlu yang mahal, dengan membuatkan susu atau makanan kesukaan anak dan menyebutkan sebagai hadiah, maka baterai hadiah anak akan terisi.

"Kalau baterai ini kosong, bagi anak-anak akan menjadi pelit, tidak suka berbagi," ujar dr. Aisah.

Baterai kasih sayang ini, kata dr. Aisah, harus dipenuhi setiap hari pada anak yang baru lahir hingga usia 5 tahun, meskipun orang tua sibuk bekerja, alangkah baiknya ketika bertemu anak cek kembali apakah sudah terpenuhi ke 5 baterai tersebut atau belum. Dengan baterai kasih sayang terisi cukup maka anaknya akan menjadi penurut.

Jika usia 5 tahun ke atas orang tua harus mengetahui bahasa kasih sayang yang mana yang menjadi bahasa utama anak dapat dilihat dari kebiasaan sehari-hari anak.

Dengan menerapkan konsep ini, secara naluriah orang tua akan memahami apa bentuk kasih sayang dominan yang dimiliki oleh anak. Dengan begitu, orang tua akan mudah mengendalikan emosi anak ketika anak sedang tantrum.

Jika menerapkan konsep pengisian baterai kasih sayang, anak akan tumbuh dengan memori-memori baik yang akan diingat hingga dewasa, bonusnya anak akan terhindar dari perilaku menyimpang, karena merasa cukup mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari orang tua.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar