Caru sasih ka tiga, menggunakan sarana seperti : mendirikan sanggah cucuk pada masing-masing angkul-angkul di sebelah kiri,beserta tipat mancawarna, raka-raka, canang 5 tanding,dagingnya palem udang dan gerih kepiting, dibawah segehan 5 tanding tetabuhan tuak, arak, dan api takep, persembahan memanggil sangkala prayogi.
Upacara Pemelepeh Linuh Megathrust adalah yadnya yang dilaksanakan untuk :
1. Memohon keselamatan alam beserta isinya yang berkaitan dengan terjadinya gempa bumi (linuh)
2. Yang bertujuan untuk memohon kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang bermanifestasi sebagai Sang Hyang Ananta Boga agar melimpahkan keseimbangan alam dan kesejahteraan umat manusia.
3. Upacara Pemelepeh Linuh Megathrust yang mengandung suatu maksud bahwa adanya kejadian di Bhuana Agung (alam semesta) akan memberikan pengaruh kepada Bhuana Alit manusia.
# Upakara Pemelepeh Linuh Megathrust ini terdiri dari upakara caru dan banten lainnya.
Caru sampai tingkatan menggunakan Asu Bang Bungkem dengan kelengkapan wewalungan yang lainnya letaknya di perempatan jalan dan menghaturkan upakara berupa Prayascita dan tebasan Durmanggala, sedangkan Caru Panca Sata dilaksanakan di Pura Dalem masing-masing Desa Adat dan di rumah masyarakat dilaksanakan Caru Sasih di masing-masing lawang/lebuh.
Setelah melaksanakan persembahyangan, para masyarakat nunas tirta yang akan dipakai untuk melaksanakan upacara di masing-masing pekarangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar