Rabu, 07 Juni 2023

Indikator Kehidupan

Ada sebuah pertanyaan?..

1. Siapakah diriku ini.?.
Aku adalah aku, aku bukan dirimu, aku bukan orang lain yang tak kukenal. aku adalah yang paling mengenal dan memahami diriku. aku tidak ingin menjadi siapapun. aku ingin menjadi diriku sendiri. aku punya warna yang tak dimiliki orang lain. jika menurut orang aku begini dan begitu, biarlah mereka mengatakannya. karena mereka tak tahu siapa diriku. yang tahu aku hanyalah diriku sendiri dan Tuhanku. Aku akan melakukan yang terbaik buaat diriku.

2. Untuk apa aku hidup disini.?.

Tidak ada alasan! Sebenarnya kita bukan dilahirkan tetapi dilemparkan kedunia tanpa kemauan kita. Kita terperangkap kedalam panggung kehidupan tanpa skenario dan tanpa persiapan apa2.

Betul apa yang dikatakan Jean Paul Sartre bahwa eksistensi kita mendahului esensi kita. Esensi atau jati diri itu harus kita cari melalui keputusan hasil pilihan2 kebebasan kehendak kita. Suatu perjalanan panjang dimana kita terus mencari sampai akhir hayat walaupun kita tahu tidak akan ditemukan, suatu usaha yang absurd dan sia2. Inilah suatu paradox eksistensial, memilih tanpa ada pilihan, bebas tetapi terbelenggu.

Usaha yang absurd ini dengan tepat digambarkan dalam karya Samuel Becket Waiting for Godot, dimana Vladimir dan Estragon menunggu kedatangan sang Godot. Mereka tahu sesadar sadarnya bawa Godot tidak akan pernah datang, tetapi karena sudah eksis maka tidak ada lain jalan selain menunggu. Dalam penungguan ini mereka melewatkan waktu berceloteh kesana kemari tanpa ujung pangkal.

Apabila sudah terlanjur “dilahirkan” maka tepat apa yang dikatan oleh Soe Hok Gie seorang aktivis UI terkenal tempo dulu: “Tiada keuntungan yang lebih besar darpada mati muda”.

Itulah kehidupan….suatu kutukan atau suatu berkat??


3. Setelah disini mau kemana.?.
Hidup saat ini, bukan menolak masa lalu, dan masa depan, tetapi hidup saat ini adalah masa transformasi kita untuk memperbaiki masa lalu, sehingga akan memperoleh masa depan yang lebih baik (Atita, Wartamana, dan Negata). 
Apa yang kita lakukan dewasa ini (Wartamana),
hendaknya berorientasi pada masa lampau (Atita) untuk dapat merumuskan harapan masa depan (Nagata)

4. Apa saja yg bisa ku bawa kesana.?
Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga hal ini (yaitu) : dana punia, ilmu yang bermanfaat, atau do'a anak dari keluarga. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar