Kamis, 29 Mei 2025

Sebuah Bhakti Cinta dalam Rasa"

"Bubur Jagung dan Sambel Bongkot Ida Sinuhun Putri: Sebuah Bhakti Cinta dalam Rasa"
Oleh: I Gede Sugata Yadnya Manuaba

Abstrak

Hidangan sederhana bisa menjadi bahasa cinta yang luhur. Dalam konteks budaya Bali, makanan bukan hanya sekadar konsumsi biologis, melainkan bagian dari ekspresi rohani dan persembahan kasih sayang. Artikel ini merupakan bentuk penghormatan kepada Ida Sinuhun Putri, seorang perempuan suci yang tanpa henti memberikan rasa dan kasih melalui masakan—khususnya bubur jagung berempah, sambel bongkot, dan lauk pauk yang sarat makna. Melalui pendekatan simbolis dan teologis Hindu, tulisan ini menguraikan makna spiritual di balik pemberian makanan tersebut.
---

Pendahuluan

> "Matur suksma antuk picha dua kali berturut-turut…"

Ucapan terima kasih ini bukan sekadar basa-basi, tetapi mantra keikhlasan untuk seseorang yang telah menjadikan masakan sebagai bentuk pelayanan spiritual. Ida Sinuhun Putri, dalam kesehariannya, memberikan asupan cinta melalui bubur jagung dengan rempah khas Bali, disandingkan dengan sambel bongkot, tahu matah, dan be siap goreng—menu yang tak hanya mengenyangkan tubuh, namun juga menenteramkan jiwa.
---

Bubur Jagung: Simbol Kesuburan dan Ketulusan

Bubur jagung adalah kuliner yang lekat dengan masyarakat Bali tradisional. Jagung sebagai bahan dasar melambangkan kehidupan dan ketekunan. Proses perebusan yang perlahan merepresentasikan sadhana, yakni laku spiritual penuh kesabaran.

Dalam pustaka suci disebutkan:

> "Annam bahu kurvita"
(Taittiriya Upanishad III.10)
Transliterasi: Annaṁ bahu kurvīta
Makna: “Buatlah makanan dalam kelimpahan, dan persembahkanlah dengan cinta.”

Rempah-rempah yang diramu adalah simbol rasa dalam hidup—pahit, manis, pedas, asin, dan asam—yang bila diramu dengan tepat akan menjadi harmoni. Demikian pula cinta Ida Sinuhun Putri: bukan cinta yang manis saja, tapi lengkap dan jujur.
---

Sambel Bongkot: Kekuatan dari Dalam

Sambel bongkot (sambal kecombrang) adalah sambal tradisional yang wangi, pedas, dan penuh karakter. Bongkot (Etlingera elatior) bukan sembarang bunga, ia tumbuh di tanah liar, menyimpan aroma kuat dan keunikan rasa.

Dalam filsafat Hindu Bali, aroma adalah prabhāva—yakni daya spiritual yang merasuk.

> "Yad annam tanna manah"
"Apa yang kita makan, itulah yang membentuk pikiran kita."
(Chandogya Upanishad 6.5.4)


Sambel bongkot adalah perwujudan energi wanita yang lembut namun kuat. Ia ibarat śakti, kekuatan ilahi yang menopang kehidupan.
---

Tahu Matah dan Be Siap Goreng: Keseimbangan antara Satvik dan Rajasik

Tahu matah, dengan kesegarannya, melambangkan sifat satvik—suci, damai, dan jernih. Sementara ayam goreng atau be siap goreng menghadirkan aspek rajasik—aktif, penuh energi, dan bergizi. Ida Sinuhun Putri menyajikan keduanya, menunjukkan keseimbangan hidup.

Hidangan ini tidak hanya memberi nutrisi fisik, tetapi juga spiritual—karena setiap masakan beliau dimasak dengan niat baik, mantra dalam hati, dan kasih sayang yang membumi.
---

Cinta yang Tak Putus Sejak Kecil

Dari kecil sampai saat ini, kasih Ida Sinuhun Putri tak pernah berkurang. Beliau seperti Bhu Devi, ibu pertiwi yang selalu memberi tanpa pamrih.

> Sloka Hindu:
"Mātā ca Parvati Devi, pitā devo Mahesvarah"
Transliterasi: Mātā ca Pārvatī devī pitā devo Maheśvaraḥ
Makna: “Ibu adalah Dewi Parvati, ayah adalah Dewa Maheswara.”


Dengan penuh welas asih, beliau menjadi perwujudan ibu spiritual yang tak hanya membesarkan tubuh, tetapi juga menuntun jiwa untuk mengenal cinta yang suci. 
---

Penutup: Swaha, Semoga Semua Berbahagia

Hidangan itu kini tidak lagi sekadar makanan, tetapi prasāda, yakni anugerah yang diturunkan melalui tangan mulia. Ucapan terakhir dalam koran ini pun dipanjatkan sebagai doa:

> "Sarve bhavantu sukhinah, sarve santu nirāmayāḥ"
Makna: “Semoga semua makhluk berbahagia, terbebas dari penderitaan.”
Swaha.
---

Ucapan Terima Kasih

Matur suksma, Ida Sinuhun Putri.
Atas segala cinta dalam rasa, rasa dalam cinta. Semoga semua hidup berbahagia, dan Anda diberkahi kekuatan tanpa batas, sebagai Dewi Dapur yang penuh berkah. Swaha.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar