Kamis, 01 Mei 2025

HIPERTENSI: DIAM-DIAM MEMBAWA BENCANA

HIPERTENSI: DIAM-DIAM MEMBAWA BENCANA – TINJAUAN FILOSOFIS DAN MEDIS

Pendahuluan

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyakit yang disebut sebagai silent killer, karena sering kali tidak menunjukkan gejala, namun diam-diam merusak organ tubuh seperti jantung, ginjal, dan otak. Dalam pendekatan filosofis, hipertensi dapat dipandang sebagai bentuk ketidakseimbangan antara pikiran, tubuh, dan lingkungan. Banyak penderita merasa sehat padahal sesungguhnya mereka berada dalam kondisi yang membahayakan.

Pendekatan Medis

Secara medis, hipertensi terjadi ketika tekanan darah seseorang secara konsisten melebihi angka 130/80 mmHg. Jika tidak diobati, hipertensi dapat menyebabkan komplikasi serius seperti stroke, serangan jantung, gagal ginjal, dan kebutaan. Ironisnya, banyak penderita yang baru menyadari kondisinya setelah mengalami komplikasi tersebut.

Hipertensi Sebagai Akar dari Banyak Penyakit

Hipertensi dapat menjadi pemicu penyakit-penyakit lainnya. Ia seperti akar pohon yang tampak kecil namun menjalar dan merusak fondasi dari dalam. Oleh karena itu, mengenali dan mengelola hipertensi sejak dini adalah langkah penting dalam menjaga kualitas hidup.

Pendekatan Filosofis: Kutipan Sloka Sansekerta

> Sloka:

"śanaiḥ śanaiḥ upārambhāt vyādhiḥ naiva prasīdati"

Transliterasi: "Secara perlahan-lahan penyakit yang diabaikan tidak akan pernah menjadi tenang."



Makna:

Sloka ini mengajarkan bahwa penyakit yang tampak ringan dan tidak segera ditangani akan menjadi besar dan sulit dikendalikan. Dalam konteks hipertensi, ini menjadi peringatan bahwa meski tidak menimbulkan gejala, hipertensi tetap harus dipantau dan diobati dengan disiplin. Jangan anggap sepele hipertensi—ia bagaikan api kecil yang dibiarkan menyala hingga membakar rumah.

Kesimpulan

Hipertensi bukan sekadar angka di alat pengukur tekanan darah. Ia adalah cerminan dari ketidakseimbangan tubuh dan gaya hidup. Dengan pendekatan yang menyeluruh—medis, spiritual, dan filosofis—masyarakat diharapkan dapat lebih sadar akan pentingnya pencegahan dan pengobatan hipertensi. Menjaga tekanan darah adalah menjaga hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar