Tidak ada alasan! Sebenarnya kita bukan dilahirkan tetapi dilemparkan kedunia tanpa kemauan kita. Kita terperangkap kedalam panggung kehidupan tanpa skenario dan tanpa persiapan apa2.
Betul apa yang dikatakan Jean Paul Sartre bahwa eksistensi kita mendahului esensi kita. Esensi atau jati diri itu harus kita cari melalui keputusan hasil pilihan2 kebebasan kehendak kita. Suatu perjalanan panjang dimana kita terus mencari sampai akhir hayat walaupun kita tahu tidak akan ditemukan, suatu usaha yang absurd dan sia2. Inilah suatu paradox eksistensial, memilih tanpa ada pilihan, bebas tetapi terbelenggu.
Usaha yang absurd ini dengan tepat digambarkan dalam karya Samuel Becket Waiting for Godot, dimana Vladimir dan Estragon menunggu kedatangan sang Godot. Mereka tahu sesadar sadarnya bawa Godot tidak akan pernah datang, tetapi karena sudah eksis maka tidak ada lain jalan selain menunggu. Dalam penungguan ini mereka melewatkan waktu berceloteh kesana kemari tanpa ujung pangkal.
Apabila sudah terlanjur “dilahirkan” maka tepat apa yang dikatan oleh Soe Hok Gie seorang aktivis UI terkenal tempo dulu: “Tiada keuntungan yang lebih besar darpada mati muda”.
Itulah kehidupan….suatu kutukan atau suatu berkat??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar