Memaknai Tupek Wayang Dalam Era Kekinian
TUMPEK= Tumampek/dekat;
WAYANG= Bayang/bayangan
Bayangan atau bayang-bayang adalah ruang yang tidak kena sinar karena terlindung benda, wujud hitam yang tampak di balik benda yang kena sinar, gambar pada cermin, air, dan sebagainya, serta rupa (wujud) yang kurang jelas dalam gelap.
Bayangan atau bayang-bayang juga bisa dimaknai sebagai gambar dalam pikiran; angan-angan; khayal, tanda-tanda akan terjadi sesuatu.
Dari situ, Tumpek Wayang merupakan cerminan dimana dunia diliputi dengan berbagai hal-hal negatif. Dimana, manusia akan diliputi oleh kegelapan, kebodohan, keangkuhan, serta keangkamurkaan. Sehingga, Dewa Siwa akan mengutus Sanghyang Samirana untuk turun ke dunia untuk menjadi seorang mediator untuk memberikan kekuatan positif kepada manusia untuk menjalankan aktivitasnya. Mediator yang dimaksud disini ialah seorang yang kita kenal sebagai Dalang. Dalam hal ini seorang Dalang (sperti Ki Dalang Tangsub) mampu memberikan cahaya/sinar kepada para umat penontonnya untuk menghilangkan kegelapan dalam kehidupan umat penontonnya.
Dunia adalah tentang kebahagiaan dan kesedihan yang hidup berdampingan bersama. Sering dikatakan bahwa bahkan bayanganmu meninggalkanmu ketika terlalu gelap, yang melambangkan bahwa orang dan teman terdekatmu meninggalkanmu di masa-masa sulit.
Tetapi, hidup adalah tentang belajar untuk fokus pada hal yang positif dan menemukan yang baik dalam setiap situasi.
Untuk membuat bayangan menghilang, kamu harus menyinari bayangan itu dengan cahaya.
#Bayangan lahir dari cahaya.
#Cahaya adalah bayangan dewa.
#Bersikaplah baik pada bayanganmu.
#Bernaunglah dalam bayanganmu.
#tubaba@griyang bang//tumpek wayang#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar