Selasa, 19 Desember 2023

Penentuan dewasa pawiwahan

Setiap aktivitas keagamaan di Bali, tidak pernah terlepas dari padewasan yang tertuang dalam wariga. Wariga adalah ilmu pengetahuan tentang sifat atau watak dari wewaran (hari baik dalam melakukan suatu aktivitas), tanggal atau panglong (hari setelah dan sebelum bulan Purnama), wuku (siklus tanggal), ingkel (hari pantangan), sasih (12 masa waktu di Bali) dan lain-lain yang bersumber dari ajaran Agama Hindu yaitu Jyotisa Wedangga.


Penentuan dewasa pawiwahan didasari oleh perhitungan berbagai unsur. Di antaranya wewaran, pawukon, tanggal, sasih, dan dauh atau biasa diistilahkan dengan wapatangsada. Penentuan perhitungan wewaran, pawukon, tanggalnya, sasih, dan dauhnya harus baik. Karena semua unsur-unsur itu membawa pengaruh, sehingga semuanya harus baik. 


Wewaran yang baik, adalah menitikberatkan pada saptawara atau hari-hari dalam seminggu. Di antara saptawara yang dipilih di antaranya Senin, Rabu, Kamis, dan Jumat. Namun, penting dihindari pawiwahan pada hari Minggu (buruk), Selasa (buruk sekali) dan Saniscara (Buruk Sekali). Hari-hari itu diyakini mengandung unsur kebaikan. Jika diskoring, Soma itu baik, Buda itu baik sekali, Wraspati dan Sukra itu sama-sama baik.


Perhitungan pawukon yang wajib dihindari, jika ingin menggelar upacara pawiwahan adalah Ingkel Wong, Was Panganten, Rangda Tiga, Nguncal Balung, dan paling dihindari adalah Wuku Wayang. Itu wajib dihindari. Apalagi Wuku Wayang dianggap cemer (kotor) untuk pawiwahan. 


Rangda Tiga merupakan wuku tertentu yang dianggap buruk untuk melangsungkan pernikahan. Wuku-wuku itu yakni Wariga, Warigadean, Pujut, Pahang, Menail, dan Prangbakat. Ada keyakinan, jika menikah pada saat Rangda Tiga, perkawinan bisa berakhir dengan perceraian. Rangda itu artinya janda atau duda. Rangda Tiga artinya tiga kali menjadi janda atau duda. Artinya pernikahan akan selalu gagal. 


Kemudian Was Panganten merupakan hari-hari tertentu, seperti Minggu Kliwon dan Jumat pon wuku tolu, Minggu Wage dan Sabtu Kliwon Wuku Dungulan, Minggu Umanis dan Sabtu Pahing Wuku Menail, serta Minggu Pon dan Sabtu Wage Wuku Dukut. Hari-hari ini juga dianggap kurang baik untuk melangsungkan pernikahan.


Sedangkan Nguncal Balung, yakni hari sepanjang 35 hari, sejak Buda Pon Sungsang atau sehari sebelum Sugihan Jawa atau seminggu sebelum Galungan, hingga Buda Kliwon Wuku Pahang yang juga kerap disebut sebagai Buda Kliwon Pegat Wakan. Marayana menegaskan, pada hari itu, umat Hindu biasanya dipantangkan untuk melaksanakan upacara-upacara besar, utamanya yang bersifat ngawangun seperti ngaben dan pernikahan.


Begitupun dengan Ingkel Wong artinya hari-hari naas bagi manusia. Karenanya, saat itu tidak baik melaksanakan kegiatan atau upacara yang berkaitan dengan manusia termasuk pernikahan. 


Selain itu, perhitungan sasih tidak boleh diabaikan dalam menentukan hari baik melaksanakan upacara perkawinan. Disebutkan Marayana, dari 12 sasih dalam setahun, umat Hindu di Bali meyakini pelaksanaan upacara panca yadnya hanya boleh dilaksanakan dari Sasih Kasa, Karo, Katiga, Kapat, Kalima, Kanem, Kaulu, Kasanga, dan Kadasa. Sedangkan untuk Sasih Jyestha dan Sadha dikatakan sasih sebel, sehingga dihindari untuk menggelar upacara panca yadnya, termasuk pawiwahan.


Tetapi untuk melaksanakan pawiwahan, sasih yang direkomendasikan adalah Sasih Katiga, Kapat, Kalima, Kapitu, dan Kadasa. Sasih Katiga itu bulan Agustus-September, Kapat itu bulan September-Oktober, Sasih Kalima adalah Oktober-November. Lalu untuk Sasih Kapitu yakni Desember-Januari, dan Sasih Kadasa antara bulan Maret-April. 


DEWASA PAWIWAHAN (MENIKAH)
Dewasa Pawiwahan artinya baik buruknya hari untuk melangsungkan pernikahan, semua hari adalah baik tergantung baik untuk apa? Contohnya hari ini baik untuk melangsungkan pernikahan tetapi tidak baik untuk ngaben begitu pula sebaliknya sekarang hari baik untuk ngaben tetapi tidak baik untuk melangsungkan pernikahan ataupun melangsukan upacara dewa yadnya. 

Dewasa pawiwahan ini penting untuk diketahui agar memiliki pegangan dalam melangsungkan pernikahan atau pada waktu konsultasi ke griya ataupun dengan tokoh yang memiliki pengetahuan wariga.  Bisa saja beliau lupa sehingga bisa saling mengingatkan.

Baik buruknya hari :
Minggu = buruk, sering, bertengkar, berakibat cerai
Senin = baik, mendapat keselamatan
Selasa  = buruk selalu bertengkar, sama-sama tidak mau mengalah
Rabu  = baik, hidup bahagia
Kamis  = baik, hidup senang, keluarga rukun
Jumat  = baik, selamat, sentausa
Sabtu  = sangat buruk, selamanya hidup sengsara.

Baik buruknya bulan/sasih :
Kasa = buruk, anaknya sengsara
Karo  = buruk, sangat miskin
Ketiga = sedang, banyak anak
Kapat = baik, banyak harta dan sahabat
Kelima = baik, banyak rejeki, tapi sering direndahkan
Kenem = buruk, janda
Kepitu = baik, mendapat keselamatan
Kewulu = buruk, sangat miskin
Kesanga = buruk sekali, tidak putus-putus mendapat mala petaka
Kedasa = baik sekali, hidup rukun dan bahagia
Jesta = buruk, mendapat malu
Sada = buruk, kesakitan

Larangan :
Panglong = buruk sekali, selama hidupnya sengsara, kesakitan, berakibat sampai mati (Panglong artinya perhitungan hari dimulai sesudah purnama yang lamanya 15 hari. Sehari setelah purnama disebut dengan panglong 1 sampai tilem, itu tidak baik melakukan perkawinan. Carilah pada penanggal yaitu hari dimulai sesudah tilem itu disebut penanggal 1 sampai 15 hari sampai purnama)

Wuku Rangda Tiga = Wariga, Warigadian, Pujut, Pahang, Menail, Prangbakat : buruk berakibat janda 
Pasah = tidak baik melakukan upacara perkawinan
Nguncal Balung = Dimulai Buda Pon Sungsang atau sehari sebelum sugihan jawa sampai Buda kliwon pahang tidak baik melakukan perkawinan.
Ingkel Wong = tidak baik melakukan perkawinan 
Was Penganten = minggu kliwong, jumat pon wuku tolu, minggu wage, sabtu kliwon wuku dungulan, minggu umanis, sabtu pahing wuku menail, minggu pon, sabtu wage dukut tidak baik melangsungkan perkawinan. Pasah juga tidak baik yang berakibat pisah/cerai.
Baik buruknya tanggal (yang dimaksud baik buruknya tanggal adalah penanggal hari dimulai setelah tilem sampai purnama lamanya 15 hari kalau penglong semua tanggal tidak baik )

Dibawah ini adalah penanggal dimulai dari penanggal 1-15
Tgl 
1 = baik, selamat sentausa
2 = baik, disayang oleh sanak keluarga
3 = sedang, banyak anak
4 = buruk, janda
5 = baik, selamat santausa
6 = buruk, selalu kesusahan
7 = baik, hidup bahagia
8 = buruk, selalu mendapat halangan 
9 = buruk sekali, selamanya hidup sengsara
10 = baik, kaya disegani
11 = buruk, tidak mendapat keselamatan
12 =buruk, hidup sengsara
13 = baik, hidup senang
14 = buruk, selalu bertengkar, berakibat cerai
15 = buruk sekali, selama hidup sengsara




Tidak ada komentar:

Posting Komentar