Makna, Bentuk dan Warna Bhawa Kapurusan Griya Agung Bangkasa
Sejak dahulu kala sebelum tahun 1960an, bawa atau ketu (gelungan sulunggih) itu ada dua macam, yaitu:
1. Untuk ida sulinggih Siwa dan Ida sulinggih Rsi Bhujangga Waisnawa, memakai bhawa berbentuk bundar seperti yang biasa kita lihat.
2. Untuk Ida sulinggih Budha, memakai bhawa bulat panjang dan ornamennya sederhana, seperti pada gelungan Rama di dalam kisah epos Ramayana.
Hal inilah yang kerap menjadi pembeda busana, ketika seorang sulinggih muput di tengah-tengah masyarakat.
Sedangkan kalau tentang warna dan bentuk bawa (gelungan) di kapurusan garis parampara Griya Agung Bangkasa, bentuknya seperti gelung cecandian wayang Siwa di Bali dan ada tatanannya.
Warna merah biasanya dipakai oleh sulinggih yang mulai dari tahun pertama, atau baru madiksa sampai dengan 5 tahun atau lebih.
Warna hitam biasanya dipakai oleh sulinggih yang sudah mediksi lebih dari 5 tahun.
Sebab ini (gelungan warna putih) hanya boleh dipakai oleh sulinggih yang sudah melahirkan nanak atau dengan kata lain, yang boleh memakai ketu warna putih, adalah sulinggih yang sudah menjadi nabe (Nabe Napak), dan bahkan sudah memiliki putu, kompiyang dan buyut atau kelab ring dharma.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar